Waktu malam pun telah tiba. Entah mengapa Hafizah merasa sangat cemas dan khawatir akan ada hal yang buruk terjadi. Waktu menunjukkan pukul 01:45. Ia segera mengambil air wudhu dan menunaikan shalat tahajud. Setelah itu ia berdo'a agar tidak ada hal buruk yang menimpa ia dan keluarganya. Dan pastinya ia tidak lupa juga akan berdoa seperti ini!
Setelah selesai ia pun segera tidur kembali
"Assalamu'alaikum Gus, ana izin mau keluar rumah" Ucap Hafizah
"Mau kemana lagi kamu??" Ucap Amry dengan nada sedikit mengeras
"Mau kerumah bunda dan ayah. Memang kenapa tidak boleh?" Ucap Hafizah
"Y" Ucap Amry
"Tumben cool sifatnya" Ucap Hafizah dalam hati
Hafizah pun telah sampai dirumah bunda dan ayah nya. Ia langsung segera masuk karena menurutnya hal yang inggin dibicarakan sangat penting
"Assalamu'alaikum" Salam Hafizah
"Wa'alaikumsalam" Ucap bunda dan ayah
"Bun-Yah aku mau ngomong sesuatu ke kalian" Ucap Hafizah
"Iya nak ayo duduk dulu,lagian ada yang inggin ayah sampaikan juga" Ucap Ayah
"Kamu mau cerita apa nak hm?" Ucap Bunda
"Jadi gini Bun" Ucap Hafizah
Hafizah pun menceritakan semuanya tentang ia, Amry,dan Seril
"Oh jadi begitu!!. Bisa-bisanya ya Amry begitu,Amry sudah keterlaluan,ia tidak bisa dimaafkan!!!" Ucap Bunda sambil marah-marah
"Sabar Bun, Hafizah tau kok bunda lagi marah" Ucap Hafizah
"Iya bener kata Hafizah, saran dari Ayah ya mendingan kamu ngalah aja" Ucap Ayah
"Iya benar juga sih kata ayah, apa aku memang harus mengalah ya? Ya Allah tunjukkan lah kebenaran kepadaku" Ucap Hafizah dalam hati
"Sabar ya nak bunda tau kamu lagi sedih soal ini tapi coba kamu sebisa mungkin untuk menyelesaikan masalah ini sendiri. Bunda yakin kamu bisa,jangan lupa libatkan lah Allah dalam setiap urusanmu sayang" Ucap Bunda
"Hm,iya bun makasih" Ucap Hafizah
Setelah ia cukup lama berbicara dengan Bunda dan Ayah akhirnya ia pulang kembali ke rumah dan ia masih terdiam dilamarnya sambil memikir lebih dalam ia sekarang harus berbuat apa terhadap suaminya itu
"Apa aku tanya lebih jelas dan terang ya ke Gus Amry!! Tapi aku takut kalau dia marah,ah bodoh amat aku tanya aja lah" Ucap Hafizah dalam hati
"Assalamu'alaikum Gus ana mau tanya" Ucap Hafizah
"Mau tanya apa? Cepetan!" Amry mengeraskan suaranya
"Sabar kali sabar bisa sabar ga sih" Hafidzah kesal karena Amry mengeraskan suaranya
"Hmm" Gumam Gus Amry
"Sebenarnya Gus mau tidak punya anak?" Ucap Hafizah
"Punya anak dari kamu dan aku? Hah? Dihhh ogah! Kamu kan tau juga aku cintanya sama siapa" Ucap Amry
"Yaudah kalau gitu,aku tau kamu suka sama siapa! aku tau kamu sayang sama siapa!. Tapi satu hal yang harus kamu tau Gus,aku ini manusia aku juga punya hati hiikss... Coba deh ngertiin aku sekali aja bisa? hikkkss... Kamu udah permainin perasaan aku sebagai perempuan,kamu sudah membohongiku,kamu sudah menghianatiku, kukira kamu laki-laki yang baik eh ternyata sebaliknya hikksss.... Aku benci kamu!!, Asal kamu tau aku ini sekarang siapa kamu? Istri kamu! Kamu suruh aku tidur tidak sekamar sama aku itu kamu lakuin agar kita gak punya hubungan lebih dekat kan JAWAB JUJUR! Kalau sudah begini mengapa tidak sekalian aja kamu usir aku dari rumah hah??!! Hikkkkssss..." Ucap Hafizah sambil menangis terseda-seda
"Astaga terus aku harus gimana kalau dia udah nangis? Apa aku bantah aja ya sesuai isi hatiku" batin Amry
"Ning, Gus bukan bermaksud begitu Ning. Coba dengerin dulu penjelasan dari Gus" Ucap Amry sembari menenangkan Hafizah
"SOK KALEM KAMU!!! UDAH AKU UDAH MUAKK SAMA KAMU,AKU GAK BUTUH LAGI PENJELASAN DARI KAMU KARENA SEMUA INI SUDAH SANGGAT JELAS. AKU SEKARANG MAU KELUAR RUMAH DULU DARI PADA DISINI NAMUN TERSIKSA!!!!" Ucap Hafizah
Hafizah pun langsung lari kearah pintu keluar. Amry yang mengingat semua pembicaraan dari Hafizah pun langsung berpikir
"Ya Allah ya Rabb, maafkanlah kesalahan hamba terhadap Ning Hafizah,benar juga apa kata Ning Hafizah sifatku terlalu salah terhadapnya" Ucap Amry dalam hati
½ jam kemudian setelah Hafizah sampai pada tujuan
"Ya Allah apa benar aku harus melakukannya? Tapi jika aku tidak melakukan itu semakin membuat aku tersiksa dan aku juga tidak menuruti apa kata Bunda dan Ayah. Ya udah deh ya Allah aku melakukannya aja! Bismillah semoga ini pilihan yang terbaik" Ucap Hafizah dalam hati
"Pak, saya mau mengeprint ini tapi nanti namanya diganti. Yang itu Hafizah terus yang itu Amry. Sama nama orang tua nya juga ya pak" Ucap Hafizah
"Oke siap mbak, ditunggu ya!" Ucap bapak yang mengeprint
Setelah selesai mengeprint, Hafizah pun langsung mengabari bunda dan ayah nya lewat wa
Setelah itu, Hafizah pun langsung pulang kerumah. Sedangkan Amry yang ada dirumah sedang memikirkan hal yang tadi diomongin sama Hafizah,dan ia sedang sholat agar mendapat jawaban atas semua ini"Assalamu'alaikum, Gus-Gus" Ucap Hafizah dengan nada kencang
"Wa'alaikumsalam Ning" Ucap Amry
"Dimana kamu? Keluar gitu kek napa sih!" Ucap Hafizah
"Iya sabar,aku tadi habis sholat" Ucap Amry
"Selebihnya aku gak tanya sih" Ucap Hafizah
"Ada apa?" Ucap Amry
"Aku mau kamu tanda tangani surat ini CEPATT!!!!" Ucap Hafizah sambil membentak
"Akhirnya tanpa aku melakukannya, kertas itu sudah ada di hadapanku. Tapi aku pura-pura aja supaya Hafidzah gamon sama aku setelah cerai" batin Amry dengan tersenyum penuh kemenangan
"Hah? Yang benar saja ini surat!" Ucap Amry
"Kenapa Gus? Gus ga mau tanda tangani?" Ucap Hafizah
"Ning, kenapa kamu lakuin ini?" Ucap Hafizah
"Gus, seharusnya Gus SADAR DONGG AKU MELAKUKAN INI KARENA AKU SAYANG SAMA GUS hiks.., AKU GAK MAU GUS TERLUKA DAN GALAU hikks... AKU MENGGALAH DEMI SIAPA HEM? SEMUA INI DEMI GUSS TAU!!. hikkkkssss...." Ucap Hafizah
🗣️ Syukron Katsir yang baca lanjut di part selanjutnya ya📝 janggan lupa like and follow 📍
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (END)
RandomAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...