"huuff.. Reyla udah pulang sekarang waktunya aku bersih-bersih rumah sebelum Hubby Fatih datang" Ucap Hafidzah dalam hati
Setelah bersih-bersih semua, tak lama kemudian Fatih datang ke rumah
"Assalamu'alaikum zaujatiku" orang pertama yang dipanggil Fatih adalah Hafidzah
"Wa'alaikumsalam ya Hubby. Yuk hub makan, aku masak makanan kesukaan kamu lho.." Hafidzah mengangkat sebelah alisnya dengan tersenyum
"Beneran? Ayok!!" Fatih sangat senang karena Hafidzah memasakkan makanan kesukaannya. Ia segera menuju ke ruang makan
3 bulan kemudian. Pada malam hari....
"Haaahh..." Fatih masih terasa mengantuk karena ia semalam begadang untuk menyelesaikan muroja'ah nya "Masih ngantuk aku. Bentar itu kan!! Kan suaranya Hafidzah. Tapi ngapain ya kok bangun malam? Tumben! Aku cek aja kali ya" Fatih beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi
Fatih melihat Hafidzah yang sedang berkumur di air yang mengalir "Zau kamu kenapa?"
"Ga tau hubb" Hafidzah berlari kecil ke arah Fatih
"Kenapa hm..."
"Akhir-akhir ini aku sering mutah hub"
"Ya udah ayo cek ke dokter ya takutnya kamu kenapa-kenapa"
"Aku ga kenapa-kenapa hub"
"Udah ayo cek aja, Hubby ini lagi khawatir sama kamu. Pliss jangan ngebantah omongan Hubby" jika Fatih sudah mengatakan 'jangan ngebantah omongan hubby' Hafidzah hanya bisa pasrah dan diam saja
Sesampai di rumah sakit
"Sebentar ya mas saya cek dulu" Ucap dokter
"Iya" Fatih menunggu Hafidzah didepan ruangan periksa
"Dok, keadaan saya gimana?" Ucap Hafidzah dengan panik
"Nanti dulu saya bicarakan bersama suaminya ya mbak" Ucap dokter
"Iya dok"
"Kenapa harus sama suaminya dok?" Batin Hafidzah dengan penasaran
Dokter itu membuka pintu ruang periksa "Mas silahkan masuk"
Fatih langsung berdiri ketika melihat dokter keluar dari ruangannya "Dok istri saya kenapa?" Fatih tak kalah paniknya dengan Hafidzah
"Iya saya kenapa dok" Hafidzah mampu mendengar pembicaraan mereka dari dalam
Dokter mempersilahkan Fatih untuk masuk ke ruangannya "Selamat ya mbak-mas, mbaknya mengandung anak mas. Dan kandungannya sudah berlangsung selama 4 hari"
Hafidzah dan Fatih saling menatap satu sama lain "Beneran dok??"
"Iya mbak. Kalau gitu saya permisi dulu ya" dokter langsung meninggalkan mereka berdua karena dokter masih ada pasien yang harus ditangani
Mereka berdua mengangguk "Ya"
"Alhamdulillah ya Allah... Zau makasih banyak ya kamu udah mengandung anak kita" Fatih menarik tangan Hafidzah dengan pelan lalu menciumnya
"Iya hub, Alhamdulillah"
"Aku janji bakal ngejaga kalian berdua" Fatih mengelus perutnya Hafidzah
"Iya-iya hub, udah ga usah gitu aaaahh"
"Emang kenapa? Ga boleh hm.."
"Ya ga boleh dong"
"Itu kan kata kamu, kalau kata aku sih beda lagi yaa"
"Terserah lah hub"
3 hari kemudian
"Haiii Hubby, kaifahaluk? Udah ½ jam kita tidak bertemu!!" Ucap Hafidzah sambil menghibur Fatih
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (END)
RandomAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...