٥٣

225 5 0
                                    

"Dari tadi gitu kek.." Ucap Riva

Riva dan kedua anak buahnya, sudah masuk ke dalam rumah. Sebenarnya anak buah Riva itu ada banyak. Namun anak buah yang paling dekat dengan Riva dan paling diandalkan, dia adalah Izal dan Galih

Di RS masih ada keluarga ndalem yang tengah menunggu Hafidzah dan mbak Julay. Dafin kini mulai curiga ke Riva, karena Dafin merasa Riva tidak selama ini

"Tumben banget lama. Gak kayak biasanya. Apa aku samperin ke toilet aja kali ya" Batin Dafin

"Afwan kyai wa Bu nyai" Ucap Dafin

"Na'am ada apa Fin?" Tanya Umi

"Ana mau samperin Riva dulu ke toilet" Ucapan Dafin membuat Rifad melongo

"Mau ngapain kau?" Tanya Rifad

"Hayo lho.. mau apa?" Ucapan Dio yang mengikuti maksud Rifad

"Astaghfirullah..." Ucap Dafin

"Tumben istighfar Fin.." Ucap Hafidzah

"Ya Allah dari dulu aku istighfar. Dari lahir malahan" Ucap Dafin

Hafidzah mengangkat alisnya "oh iya kah? Gak percaya aku. Lah dulu pas kamu di SD aja jarang istighfar, malah toxic"

Dafin menundukkan kepalanya, ia sangat malu dengan apa yang baru saja diucap Hafidzah "husstt.."

"Sisi gelapnya Dafin juga bisa toxic ya!!" Ucap Rifad

"Iya itu dulu sih hehe.. kalau yang sekarang gak tau aku" Ucap Hafidzah

"Dah tobat dia" Ucap Dio

"Sekarang tambah Masya Allah kok dia, gak pernah sekalipun bilang seperti itu" Ucap Rifad

"Ya udah sana katanya mau nyamperin Riva ke toilet" Dio mengusir Dafin

"Hati-hati lho ya! Bisa-bisa Riva melakukan hal yang enggak-enggak nanti" Ucap Hafidzah yang diangguki oleh Dafin

"Ya sudah silahkan ke sana. Tapi kyai saranin hati-hati. Kabarin juga kalau ada kabar apapun" Ucap Abi

Dafin menyalimi tangan kyai dan Dio "Na'am kyai"

Dafin kini keluar dari ruang rawat dan menuju ke toilet umum. Selama di perjalanan menuju toilet, Dafin tidak menemukan apa-apa

"Riva masa sih ah nyusahin aja tu anak" Batin Dafin

"Lagian ngapain aja sih di toilet lama banget. Tumbenan lho dia kek gini. Biasanya mah gak ada 2 menit udah balik"

"Curiga aku kalau dia mau coba-coba kabur dari masalah ini"

"Eh tapi tunggu, di RS ini kan.."

"Astaghfirullah..." Batin Dafin dengan berlari sekencang mungkin untuk menuju toilet

Setelah sampai di toilet, hanya ada 1 toilet yang pintunya masih tertutup. Dafin menunggu di luar toilet. Kini toilet yang ditunggu Dafin akhirnya terbuka. Namun yang keluar itu bukan Riva, tetapi orang lain. Dafin sudah curiga dari perjalanan menuju toilet tadi. Dafin memastikan lagi bahwa sudah tidak ada Riva di toilet. Dafin mengecek satu persatu toilet, dan benar saja dugaan ia. Riva kabur dari toilet

Dafin mencari Riva diseluruh tempat, tapi Dafin tetap saja tidak dapat menemukannya

"Sekarang aku mau cari kemana lagi coba?"

"Bener dugaan aku. Gak mungkin seorang Riva itu menyelesaikan masalahnya. Dia aja kalau ada masalah langsung kabur tanpa bertanggung jawab"

"Apa aku minta cek cctv aja kali ya. Siapa tau ada Riva disitu"

Seorang Gus Dan Ning (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang