"Ayok kalau gitu" Ucap Fatih
Hafidzah mengkerut kan keningnya dengan sangat bingung "Ha, ayok apa?"
"Buat lah...!" Ucap Fatih
Hafidzah melolotkan matanya seolah-olah dia sedang kaget "Gaaaaaaa. Gamawuu, gamauuu, gamauuu" ia sedikit memundurkan tubuhnya dari depan Fatih
Fatih terkekeh dengan ucapan Hafidzah "Kenapa hemm? Katanya mau punya keturunan dari kita berdua?"
"Jangan dulu lah hub, pliss.. apa itu eee anu soalnya eee ohh masih banyak urusan kita. Hehe.... Ya kan bener kan hub" Hafidzah susah untuk mencari alasan apa yang tepat untuk menjawab ucapan Fatih
"Hm..... Mikirnya aja pakai aaa eee aaaeee ohh. Kan ya bisa lah zau! Walau urusan kita banyak in sya Allah bisa ko. Ayo zau! Sekarang"
Okeh kali ini Fatih mungkin udah kebelet dan maksa Hafidzah. Tapi woyy lah kasihan Hafidzah nya
"Enggaaaaakkk..... Plissssss lah Hubby ku yang ganteng, manis, lucu, unyuk-unyuk, dll yaa. Yang bener itu kalau buat sekarang in sya Allah, Allah tidak meridhoi"
"Astaghfirullah halladzim Zaujati omonganmu itu ya dijaga sedikit kek!! Soalnya omongan itu do'a"
Hafidzah tertawa jahil "Iya hub, maaf. Udah-udah ah ayo ganti topik aja!"
"Hm... Zau aku ngerti ko, kamu belum siap kan?. Udah ayok keluar rumah!" Ucap Fatih
"Tuh tau sendiri kan kamu hub! Ayok aku juga mau cari angin" Ucap Hafidzah
"Jangan! Ntar aku gimana? Aku kan udah punya kamu" Ucap Fatih
"Alay juga ya Gus Fatih ini. Kalau diluar mah biasa-biasa aja" batin Hafidzah sambil melihat Fatih
"Heehh... Iya-iya sayangku cintaku unyu-unyuku. Mau dimanja ni anak. Anaknya siapa sih kamu?" Hafidzah sambil mencubit pipinya Fatih
"Anak orang"
"Ya iya lah masa anak setan" Ucap Hafidzah
"Kalau aku anak setan, mungkin ga akan bersatu. Tapi aku jamin kalau aku anaknya setan. Aku bisa jadi setan islami"
Hafidzah menyipitkan matanya "Hm... Iyaaa in deh biar seneng"
Mereka pun keluar dari rumah. Niatnya cuma cari angin, eh ternyata ditengah perjalanan Fatih menemukan kejanggalan
Fatih melihat spion mobil yang menunjukkan ada orang sedang bertengkar di belakang mobil
"Bentar berhenti dulu zau!" Ucap Fatih
"Ada apa hub?" Ucap Hafidzah
"Lihat zau itu ada yang mau merampok dompet. Samperin dan bantu yuk zau!" Ucap Fatih
"Ayuk hub, cepet keburu pergi nanti perampoknya" Ucap Hafidzah
Fatih dan Hafidzah langsung lari ke arah perampok itu
"Zau kamu jaga ibu dan bapa ini. Biar aku aja yang mengejar dan menangkap perampok itu" Ucap Fatih
"Iya hub. Hati-hati ya hub" Ucap Hafidzah dengan khawatir
Fatih pun mengejar perampok itu. Dan akhirnya pun ketangkap. BRUKK, terdengar suara seseorang sedang bertengkar. Dia adalah Fatih dan perampok itu. Perampok itu kalah dan lari dari hadapan Fatih. Fatih pun mengambil dompet curian yang dilempar ke arah Fatih. Dompet itu dalam keadaan terbuka, dan Fatih mengetahui isinya. Fatih tidak melihat yang lain kecuali foto anak kecil (laki-laki). Tapi tanpa basa-basi ia langsung menghampiri Hafidzah dan mengembalikan dompetnya
"Ini dompet ibu" Ucap Fatih
"Ya Allah makasih ya nak!" Ucap ibu itu
"Iya sama-sama bu. Eee maaf sebelumnya kalau saya boleh tanya, foto masa kecil yang ada di dompet ibu itu bayinya siapa?. Maaf tadi soalnya dompet ibu kebuka mau saya tutup, tapi saya malah tau foto itu" Ucap Fatih
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (END)
RandomAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...