"Ih.. aku nanyanya serius malah dijawab yang enggak-enggak" Ucap Hafidzah
"Udah dari tadi zau aku keluar dari kamar mandi. Kamu nya aja yang gak sadar" Fatih mengucapkannya dengan senyuman yang ia kembangkan
Hafidzah menggaruk leher belakangnya yang tak gatal "Hehe.... Iya-iya hub, aku ngaku kok. Memang aku gak sadar"
"Keasikan mulu ya kamu, sampai-sampai ada hubbynya berdiri cukup lama gak diperhatiin" Fatih duduk di sebelah Hafidzah, bisa dibilang sangat dekat
"Iya-iya maaf.."
"Ya udah yok kita ke ruang kumpul ndalem. Pasti semuanya masih ada disana" baru saja Fatih duduk namun sekarang malah kembali berdiri. Kalau kata anak-anak jaman sekarang itu mah sangat nanggung
"Ayokkk" Hafidzah juga ikut berdiri dengan semangat, entah siapa yang menyemangatinya
"Tapi sebelum itu aku mau bilang ke kamu zau"
Hafidzah yang tadinya mau keluar dari kamar, ia berbalik badan dengan melihat wajah Fatih yang bisa dibilang ganteng di matanya "Bilang apa?"
"Kamu kok gak jawab perintahku tadi?"
Hafidzah mengkerut kan keningnya tak tau akan perintah Fatih kepadanya "Hah! Yang mana? Perasaan aku jawab selalu tuh"
"Iya-iya kamu kan selalu jawab selalu, jawab dari belakang tapi. Kalau dari depan belum tentu" Candaan dari Fatih
Hafidzah menghembuskan nafas kejam "Terserah kamu lah hub. Yang mana sih. Beri tau lagi lah hub, aku lupa soalnya"
"Ntah lah zau, aku juga lupa kok"
Memang benar ya, jika jodoh pasti sedikit memiliki kesamaan yang sama. Contohnya pasutri itu otaknya rada-rada lupa tentang hal yang tidak penting
Astaghfirullah halladzim.. gak boleh gitu hehe!..
Tapi kalau soal pelajaran atau apapun itu yang berkaitan menuntut ilmu, Gus Fatih pemenangnya"Ihhh. Katanya hubby yang mau bilang, sekarang hubby yang lupa"
"Emang ya masih muda tapi udah pikun nan" Ucap Hafidzah dengan suara pelan. Hafidzah yang bersuara pelan, namun Fatih masih bisa mendengarnya
"Kalau aku pikun, mungkin aku udah gak kenal sama kamu"
"Kalau itu namanya amnesia bukan pikun"
"Emang amnesia sama pikun ada bedanya? Hm?"
"Ada lahh" Hafidzah yang tak mau kalah dari Fatih itu berusaha untuk membalas segala pertanyaannya
"Apa coba? Lagian aku tadi itu cuma lupa"
"Lupa sama pikun itu sama aja"
"Ya beda lah"
Hafidzah mengangkat sebelah alisnya "Apa coba?"
Fatih berpikir sekejap "Kalau lupa itu hanya bersifat sementara ntar juga pasti inget lagi kok. Kalau pikun tu sampai ber tahun-tahun lupanya"
"Nah kamu tau dari mana?"
"Dari mana-mana lah. Orang pikun sama amnesia itu sama aja"
"Beda lah.. yang sama itu pikun sama lupa"
Sudahlah author aja bingung gara² pasutri satu ini. Pertempuran beberapa abad lalu terjadi lagi gess tapi pertempuran yang ini habis di update, mangkanya jadi gini 😭
"Ya udah kita gabungin aja seperti hubungan kita.. yang awalnya samar seperti tidak sama, lalu digabungkan menjadi sama" Ucap Fatih. Hafidzah yang mendengar ucapan Fatih langsung senyum
"Ya udah berarti pikun, lupa, dan amnesia itu sama aja namanya. Kan katamu digabungin semua aja biar sama" Hafidzah mengakhiri perdebatan kecil ini karena jujur Hafidzah juga capek bila harus bertengkar kecil seperti ini, nantinya Fatih yang pasti akan menang kalau tidak Fatih menggombal ke Hafidzah
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (END)
RandomAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...