"Dendam ke siapa? JAWAB DENGAN JUJUR RIVAA!!" Teriak umi
"H-hafidzah" Ucap Riva yang masih menunduk
PLAK...
PLAK...Erla menampar wajah Riva 2 kali. Tamparan itu terdengar sangat keras, yang menandakan tamparan itu sangat sakit
"Sekarang jelaskan Riva. Mengapa kamu mempunyai dendam ke Hafidzah?? Hafidzah itu salah apa?? Perasaan dia anaknya itu gak pernah bikin kesalahan di ponpes ini" Ucap Erla sambil menatap wajah Riva dengan tajam
"Aku harus gimana ini sekarang. Mau tak mau aku harus jujur. Gak mungkin aku bohong lagi. Kalau aku bohong, masalah akan lebih panjang. Dan bisa saja keluarga ndalem menghukum ku yang tidak-tidak" Batin Riva
"RIVA JAWAB" Bentakan dari Rifad
"S-sebenarnya Hafidzah tidak salah, yang salah itu Riva kyai. Riva melakukan ini semua demi Riva sendiri" Ucap Riva
"Maksudnya?" Tanya kyai
"Riva menyukai Gus Fatih kyai. Setelah Riva tau kalau Gus Fatih itu nikah dengan Hafidzah. Riva dendam kepada Hafidzah, karena Hafidzah menikahi Gus Fatih" Ucap Riva
Rifad kini emosinya bertambah "SADAR RIVA, SADAR... KAMU SADAR TIDAK, CINTA ITU BUKAN PAKSAAN. JADI TERSERAH FATIH MAU MEMILIH SIAPA. KAMU TIDAK BERHAK ATAS SEMUA INI"
Erla memukul lengan Riva "BODOH KAMU RIV. Kamu tau gak sih?? Mereka berdua menikah karena saling mencintai. Cinta itu tidak bisa dipaksa. Kalau seandainya kamu menikah dengan Gus Fatih, apakah Gus Fatih mau sama kamu? Jawabannya pasti udah jelas. Gus Fatih akan nolak kamu mentah-mentah. Karena sikap kamu yang tidak mencerminkan seorang santriwati ini. Kamu sadar kan! Kamu ini sekolah dimana? PONDOK PESANTREN. Aku gak terima RIV, AKU GAK TERIMA HAFIDZAH KAU PERLAKUAN SEPERTI INI"
Umi yang mendengar semuanya ini, rasanya bercampur aduk "Riva... Kamu ini keterlaluan. Kamu juga tau tidak? Hafidzah itu sedang mengandung anaknya Fatih. Kamu tidak ada kasihan apa?"
"Afwan Bu nyai. Riva ini memang tidak ada rasa kasihan dan dia tidak punya HATI. Buktinya aja udah jelas. Riva ini sebenarnya bukan manusia. Melainkan makhluk yang ingin mengikuti golongan makhluk gaib" Ucap Rifad
"Sekarang gimana Abi??" Tanya Umi sambil tersedak-sedak
Abi mengusap dagunya "sekarang gini aja. Sekarang kita ke RS. Temui Hafidzah dan Julay, minta maaf lah ke mereka. Mereka berdua juga yang lebih berhak atas hukuman yang akan kamu tanggung"
"Abi.. jangan sekarang. Kondisi Hafidzah dan Julay masih tak memungkinkan" Ucap Umi
"Lebih baik sekarang umi" Ucap Abi
Abi menyuruh Erla untuk memegang tangan Riva dengan erat. Karena biar dia gak lari. Mereka berangkat ke RS dan sampailah di RS
Abi mengechat Dio
"Assalamualaikum Lee Dio.."
☑️☑️Sedangkan di dalam ruang rawat Hafidzah, terdengar bunyi notif dari hp Dio yang berbunyi. Hafidzah, Dio, dan Julay sudah selesai makan
"Hayoo dari siapa tu?" Tanya mbak Julay
"Dari calon istrinya mungkin" Hafidzah menjahili Dio
"Gak!" Ucap Dio
Dio mengecek wa nya yang langsung tertuju pada chat Abi. Dio menunjukkan chat Abi ke Hafidzah dan mbak Julay "tuh dari Abi. Mangkanya jangan suka seudzon"
"Ya udah balesi, apa susahnya tinggal balesi!" Ucap mbak Julay
Dio langsung membuka chat ia dan Abi nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (END)
Ngẫu nhiênAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...