Assalamu'alaikum semua.....
Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akun IG Wattpad: @wattpad.cerfik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
10 tahun kemudian
Faza kini berusia 16 tahun. Dia melanjutkan sekolahnya di pondok Al-Lail, pondoknya Dio dan Difa. Fatih dan Hafidzah juga ikut di pondok itu
Faza berlari kecil menuju ndalem. Sesampainya di ndalem, sudah nampak Fatih, Rifad, Jaliz, Jazyl, dan Erfa. Jazyl adalah anak dari Jaliz dan Razyl, sedangkan Erfa adalah anak dari Rifad dan Erla. Faza berbeda 2 tahun dengan Jazyl, dan ia berbeda 4 tahun dengan Erfa. Mereka bertiga adalah sahabat sejak kecil
Mereka yang duduk di kursi, melihat Faza yang tiba-tiba masuk tanpa mengucap salam
Mata Faza berkaca-kaca dan tumpah lah air yang tadinya ditahan Faza. Faza menghampiri Fatih dan memeluknya "babaaaaa hikss.. ba-baaa hiks.."
Fatih kaget melihat Faza menangis didalam pelukannya. Fatih mendorong pundak Faza agar Fatih bisa melihat wajahnya "Faza kenapa sayang? Tadi kok gak salam tiba-tiba masuk terus peluk baba. Kenapa hm, ada problem?" Fatih menghapus air matanya Faza
Faza mengangguk "ada ba"
"Udah gak usah nangis, jelasin ke baba apa masalahnya. Udah duduk sini" Fatih menepuk kursi yang berada disampingnya, menyuruh Faza untuk duduk disebelahnya. Faza menuruti apa yang baba ucapkan
Erfa dan Jazyl saling menatap dengan kebingungan "kamu kenapa za?" Faza terdiam tak menjawab
Faza melihat wajah Fatih, Fatih mengangguk seakan menyuruh Faza untuk berbicara "Al-Qur'an Faza di hilangin sama temen Faza hikss.. padahal dia tadi bilangnya cuma pinjem sebentar, hiks.. terus Faza mau pakai katanya hilang. Dia lupa naruhnya dimana hikss.. emang ya itu orang, awas aja kalau aku pinjem barangnya, bakal aku hilangin dari kehidupannya"
Bukan malah panik, semua orang yang mendengarnya malah tertawa kecuali Fatih
Fatih mengelus kepala Faza "udah jangan nangis, kalau lupa itu wajar za"
