Setelah teleponnya mati, Hafidzah melihat Rifad dengan sekilas lalu menanyakan"Fad kamu bisa bahasa Jawa??"
"Cuma 4 kata sih" Ucap Rifad sambil tersenyum
"Yaa kalau gitu gak bisa namanya" Ucap Dio
"Kamu belajar dari mana?" Ucap Hafidzah dengan penasaran
"Dari Fatih" Ucap Rifad dengan Santai
"Hubby aja belajar dari aku" Ucap Hafidzah
"Kan kamu orang Jawa, otomatis Fatih juga belajar bahasa Jawa darimu. Begitupun dengan mu zah. Kamu pasti juga belajar bahasa Thailand dari Fatih kan!!" Ucap Dio yang langsung diangguki Hafidzah
"Iya" Ucap Hafidzah dengan singkat
"Ya sudah, Abi sama Umi ke kantor dulu ya" Ucap Abi
"Na'am"
Abi dan Umi berdiri dan berjalan keluar ndalem. Dio mengikutinya
"Mau kemana kau?" Tanya Rifad
"Mau ke asrama, ikut gak?" Ucap Dio
"Ikut-ikut!!" Ucap Rifad dengan gembira
Dio dan Rifad kini keluar dari ndalem. Kini hanya tersisa Hafidzah yang hanya disitu saja
"Ninggalin aja tu orang. Sekarang aku ngapain ya enaknya? Ah izin keluar pondok ah.. aku mau healing. Tapi harus izin umi sama Abi dulu! Ya udah lah gak papa" Batin Hafidzah
Hafidzah kini meninggalkan ndalem dan menuju ke kantor. Selama Hafidzah berjalan ke kantor, ada seorang yang membuntutinya dan mematainya. Hafidzah kini masuk ke kantor. Selama Hafidzah berjalan ke arah kantor, Hafidzah tidak sada kalau ada santriwati yang membuntutinya. Santriwati itu sembunyi dibalik pohon yang berada didepan kantor
"Rencanaku sebentar lagi akan berjalan. Jangan harap hidupmu akan tenang Hafidzah. Kamu tadi mau keluar pondok kan? Jika kamu keluar pondok dengan sendirinya, maka semakin berjalan dengan baik rencanaku ini" Batin Revi
Hafidzah memasuki kantor. Di kantor terlihat umi dan Abi sedang duduk
"Assalamu'alaikum umi.. Abi.."
"Wa'alaikumsalam"
"Ada apa nak?" Tanya Umi
"Umi.. Abi.. Hafidzah izin keluar pondok ya. Hafidzah pengen healing aja. Hafidzah juga pengen beli barang kebutuhan" Ucap Hafidzah
Umi dan Abi menggelengkan kepalanya
"Jangan Hafidzah. Kamu kan sedang mengandung" Ucap Abi
"Tapi aku pengen Abi.." Ucap Hafidzah dengan cemberut
Abi tidak tega melarang Hafidzah lagi. Karena Hafidzah jarang sekali keluar pondok
"Ya sudah tapi kamu keluar pondok sama Ning Julay ya" Ucap Abi yang langsung diangguki Hafidzah
"Umi panggilkan dulu ya" Ucap umi
"Ga usah umi.. Hafidzah aja" Ucap Hafidzah yang langsung diangguki umi
"Kamu hati-hati ya. Sebentar aja kalau keluar. Jangan lama-lama" Ucap Abi
"Na'am Abi. Hafidzah pamit dulu Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Ning Julay? Pasti kalian bertanya, siapa itu Ning Julay! Jadi Julay itu adalah sepupunya Dio, otomatis juga sepupunya Fatih. Julay ini anak dari saudara Uminya. The point Julay adalah keponakan kandungnya Umi
"Mbak Julay dimana ya?" Batin Hafidzah
"Di asrama kali ya. Kesana aja deh siapa tau ada"
Sesampainya di asrama
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (END)
RandomAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...