Komen disetiap paragraf, takut typo
•
•
•
•
["Kita sahabat yang berharap bisa jadi rumah kedua buat lo"]
•
•
••••HBM🤍💐
••••
Susah tiga hari Ceisya berada di rumah. Dan sore hari ini, dirinya akan kembali ke kost dan mulai lagi bekerja lagi besok.
Awalnya memang Ceisya berniat lebih lama tinggal di rumah, namun Ceisya takut mamanya justru semakin yakin, bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja. Jadi, ia memutuskan untuk kembali.
"Kenapa pulang? Mama masih kangen tau. Lagian kamu juga belum ketemu sama papa. Masa udah balik lagi." Ucap Retta.
Memang benar, Ceisya belum bertemu papanya. Papanya masih di Jogja dan belum kembali. Tetapi, selama Ceisya di rumah, Ceisya sering menelepon papanya dan video call bersama.
"Semalem juga udah video call, kan? Aku udah pamit juga ke papa. Lagian, aku cuma izin 3 hari, Ma."
Retta kembali memasang muka masam. "Mama kesepian banget, apalagi kalau kamu balik."
Ceisya memeluk Mamanya. "Ceisya bakal sering-sering pulang kalo gitu."
"Rumah ini juga rumah yang selalu jadi tempat ternyaman aku." Lanjut ceisya
Selama perjalanan Ceisya hanya diam. Banyak pikiran yang sebenarnya tak ingin ia pikirkan. Ceisya sampai di kost sekitar pukul 4 sore. Sudah pasti, dirinya akan sendirian di kost.
"Makasih ya, Pak Mat." Ucap Ceisya, begitu sampai dengan selamat diantar oleh supir rumahnya.
"Sama-sama, kalo gitu, Pak Mat langsung pamit ya."
"Nggak mau mampir dulu? Cece bikinin minum dulu." Cegat Ceisya.
Pak Mat menggeleng. "Nggak usah, Ndu."
"Ya sudah, Pak Mat hati-hati."
"Iya, Ndu."
Setelah kepergian Pak Mat dari halaman kost, Ceisya langsung membuka pintu. Padahal hanya 3 hari. Tapi, jujur, dia merindukan kost nya. Ini rumah ke-dua bagi Ceisya.
"Assalamu'alaikum." Salam Ceisya. Sudah pasti tak ada yang menjawab, karena Thara dan Alka pasti sedang bekerja.
Sekitar pukul 5 Ceisya mendengar kegaduhan di depan dan sepertinya dirinya mengenal suara itu. Sudah pasti, itu Thara dan Alka.
Saat mereka akan masuk ke dalam, Ceisya lebih dulu membuka pintu dan membuat mereka berteriak bersama.
"Akhhhhhh"
"Anjir, setan" Ceplos Thara.
Mendengar itu Alka reflek menepuk kepala Thara. Yang memang lebih pendek dari dirinya.
"Ceisya, bego." Alka membenarkan.
Thara dan Alka memandang Ceisya dengan raut bahagia. Ternyata benar, hanya 3 hari. Dan selanjutnya mereka bertiga berpelukan layaknya teletubbies.
"Kangen, lo banget tau, Ce." Ucap Thara. Ceisya hanya tersenyum.
"Kangen, tapi dikatain setan. Emang rese yah."
Thara cengengesan. Thara pikir sahabatnya akan lama di rumah. Meskipun, telah mengatakan hanya 3 hari. Tapi, ternyata Ceisya kembali setelah 3 hari. Sudah pasti Thara tak menduga itu.
Kini mereka bertiga sedang menonton film bersama di tv. Mereka memilih cerita komedi, yang mungkin bisa membuat Ceisya lebih ceria.
Jika Ceisya bisa tertawa puas, karena menonton film. Berbeda dengan Thara dan Alka, mereka lebih memperhatikan Ceisya. Apa benar Ceisya sudah baik-baik saja? Atau hanya perasaan sementara?
"Gue oke kali." Ceplos Ceisya, yang sadar bahwa, sahabatnya sedang memperhatikan dirinya.
"Kita juga bodoamat." Thara mengelak. Gengsinya memang setinggi harapan orang tua nya.
Ceisya mendelik ke arah Thara dan tersenyum remeh.
"Kiita sahabat yang berharap bisa jadi rumah kedua buat, lo." Ucap Alka tiba-tiba.
Ceisya menunduk, dirinya meneteskan air mata. Ya ampun, dirinya merasa bersyukur bisa mengenal kedua sahabatnya saat ini.
"Makasih, besti gue." Ceisya memeluk Alka dan Thara.
"Jadi, lo udah move on, kan?" Ceplos Alka.
••••
Part ini kosong banget ya,
Menurut kalian gimana? Komen dong! Biar buat aku revisi kelanjutannya

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]
RomanceMenceritakan sebuah hubungan yang lebih dulu berakhir, bahkan tanpa kata mulai. Namun, mereka dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun tanpa ada sapa pada pertemuannya? Masih ada rasa atau sama sama lupa? 100% pemikiran sendiri! [ BELUM REVISI ]...