WAJIB VOTE & FOLLOW!
•
•
•
["Luka yang ada pada diriku hanya aku yang tahu"]
•
•
••••HBM🤍💐
••••
Satu bulan lamanya Ceisya dan Jazziel memutuskan kontak komunikasi satu sama lain. Jazziel menyetujui saran Saras begitupun dengan Ceisya yang menginginkan sebuah ketenangan dalam hidupnya saat ini.
"Assalamualaikum," salam Jazziel begitu masuk ke rumah Saras.
"Wa'alaimumusalam. Datang juga kamu, El,"
Jazziel melirik dan menelusuri pandangannya ke segala arah. "Al belum datang?"
Saras menggeleng. Keduanya duduk di ruang keluarga, sembari menunggu Alexa datang.
"Nanti biar El aja yang ngomong ke Alexa, ya, Ma."
"Tanpa basa-basi?" tanya Saras khawatir.
"Iya. El akan langsung bilang ke Alexa kalau dia akan menjalani terapi ke psikiater."
Belum berkumpul dalam satu ruang, nyatanya Alexa sudah lebih dulu mendengar nya. Dirinya yang baru datang tak sengaja mendengar percakapan antara El dan Saras.
"Aku nggak gila." Ucap Alexa, membuat El dan Saras menoleh ke Alexa yang berada dibelakang mereka.
Baik El dan Saras terkejut melihat kehadiran Alexa. "Kamu udah lama, sayang?" tanya Saras basa-basi. Berdiri dari duduknya dan menghampirinya Alexa.
"Alexa nggak gila, Ma." Alexa sedikit menaikkan suaranya dihadapan Saras.
Jazziel mendekat ke Alexa. "Psikolog bukan tempat orang dalam gangguan jiwa, Al. Ini juga demi kebaikan kamu."
"Kebaikan apa? Tau apa kamu, Kak?"
"Al, kita nggak mau kamu terus merasa sendirian dan memikul beban kehidupan kamu sendiri tanpa mau bercerita ke kita. Karena kamu merasa kita masih orang asing, kan?"
Alexa tidak bisa menjawab lagi. Sebagian perkataan Jazziel memang benar. Entah mengapa, baginya Saras dan Jazziel masih seperti orang asing untuk dirinya bercerita, meskipun dirinya telah dirawat oleh Saras selama bertahun-tahun.
"Tapi, aku nggak gila,"
Satu tetes air mata lolos begitu saja dari Alexa. "Aku nggak ngerti apa yang Kakak maksud. Menurut aku Kakak yang perlu ke sana, kamu itu udah gila!"
Alexa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya yang kacau membuat nya merasa frustasi dan menyetir secara ugal-ugalan. Menerobos lampu merah, menyalip tanpa memberikan lampu sen, dan beberapa kekacauan lainnya.
Tujuannya saat ini hanya satu, Ganang.
"Hai, kak. I want to hug you, but you don't want to wake up. Nemenin aku aja kamu nyerah dan milih pergi,"
Alexa menatap gundukan tanah dan nisan di hadapannya yang bertuliskan Ganang Dastan Xander.
Pelarian Alexa ketika dirinyalah merasa hancur dan frustasi adalah makam kakaknya. "When will you pick me up? I'm tired, I want to come with you too,"
Puas mencurahkan segala unek-uneknya. Alexa pergi ke sebuah cafe. Menikmati secangkir cokelat panas yang mampu membuatnya sedikit tenang.
"Itu?" gumam nya ketika melihat seseorang yang tidak asing baginya.
••••
Hari ini Ceisya berkunjung untuk menemui Alka dan Thara.
Mereka bertiga bersenang-senang. Mengobrol hal random di sebuah cafe yang dipilih Thara, karena katanya cafe ini viral dan punya banyak spot lucu untuk mereka berfoto.
"Ini enak banget, sumpah kalian harus coba." Review Thara setelah menyuapkan sesendok cake coffe ke mulutnya.
"Lebay, lo!" balas Alka. Sedangkan Ceisya hanya melihat keduanya dengan senyum.
"Hai, kita ketemu lagi."
Alexa meraih tangan Ceisya secara kasar.
Alka dan Thara berdiri dan dengan sigap meraih tangan Ceisya dan melepaskan paksa genggaman Alexa. "Heh! Siapa, lo? Berani-beraninya nyakitin sahabat gue." kesal Thara tanpa tau tempat.
"Oh, jadi, lo itu sahabatnya si pelakor dan jalang satu ini?" tanya Alexa sembari menatap jijik ke Ceisya.
Alka yang tidak terima menampar keras pipi milik Alexa hingga memerah. "Bangsat! Maksud lo apa ngomong kaya gitu?" tanya Alka, nadanya tampak menantang Alexa untuk berkelahi dengannya.
Alexa mendorong Alka dan Thara secara bergantian membuat keduanya jatuh. Alka yang terjatuh dengan siku tangannya yang membentur cukup keras, sedangkan Thara jatuh dengan kepala yang membentur kursi. Membuatnya sedikit merasa pusing.
"Kalian nggak apa-apa?" tanya Ceisya dengan berteriak, karena tangannya sudah di tarik keluar oleh Alexa. Pengunjung cafe membantu Alka dan Thara berdiri.
Keduanya bertengkar dipinggir jalan dengan banyak manik mata memperhatikan Keduanya. Tidak ada yang berani mendekat ataupun memisahkan mereka. Karena, tidak tau mana pihak yang benar.
"Lo itu kenapa, sih?"
"Asal lo tau, ya. Kak El itu jadi ngira gue gila karena, lo! Padahal apa yang gue lakuin ke dia itu bentuk cinta gue."
"Lo itu obsesi ke dia. Bukan cinta. Makanya dia siapin psikolog, biar lo itu sembuh. Dia itu perhatian sebagai kakak lo, Al."
"Jadi, lo tau tentang itu? Dasar jalang ya, lo. Semuanya kacau karena, lo. Murahan,"
Alexa menghempaskan tangan Alexa membuat tubuh Ceisya melangkah mundur ke arah jalan raya yang banyak lalu lalang kendaraan. Dan... kecelakaan pun tak terhindari.
••••
Kayaknya sih bentar lagi ending, jadi pantau terus Jazziel & Ceisya
Terima kasih untuk yang sudah vote dan sempetin baca sampai akhir..
Love you pearcly💋💟

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]
RomanceMenceritakan sebuah hubungan yang lebih dulu berakhir, bahkan tanpa kata mulai. Namun, mereka dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun tanpa ada sapa pada pertemuannya? Masih ada rasa atau sama sama lupa? 100% pemikiran sendiri! [ BELUM REVISI ]...