Jalan cerita 39 - flashback 2

373 8 0
                                    

Part flashback, masih lanjutan kemarin yaw!



["Saat itu dunia ku tampak lebih gelap"]


••••

HBM🤍💐

••••

Jazziel kembali ke hotel dengan sekujur tubuhnya yang terasa remuk. Sampai di hotel ia langsung merebahkan tubuhnya mencoba mendapatkan kembali energi nya.

Baru beberapa menit ia ia merebahkan tubuhnya smartphone miliknya berdering. Menampilkan nama sahabat dekatnya, Ganang.

"Hai, bro," sapa Ganang pada panggilan video itu. Tampak Ganang tengah berada di sebuah club dan sedang menenggak minuman yang mampu membuat orang candu.

Jazziel menghela nafas. "Club lagi?" tanyanya heran. "Nggak bosen apa?"

Lelaki bernama lengkap, Ganang Dastan Xander tampak menggelengkan kepalanya. Entah menjawab pertanyaan El atau karena efek minumannya.

"Pulang sama siapa, lo?" tanya El.

"Gue bawa mobil, tapi, entar paling nyuruh Al jemput gue," balas Ganang.

Iya, Ganang adalah kakak kandung dari Alexa Elois Xander.

"Jangan nyetir! Lo mabok," peringatan El untuk Ganang.

Sambungan telepon terputus seketika. Ia sudah tak kaget sebenarnya melihat sahabatnya mabuk seperti tadi. Tapi, bukan berarti Jazziel mengikuti kegiatan Ganang ini.

Jazziel sama sekali tak pernah menyentuh apalagi meminumnya. Ia juga ke club beberapa kali hanya untuk menjemput Ganang yang sering menyusahkan akibat terpengaruh oleh alkohol.

Di sisi lain seorang lelaki tampak sedikit lunglai keluar dari sebuah club. Lelaki itu adalah Ganang. Ia mencoba menelepon sang adik, namun tak mendapatkan balasan. Ganang berpikir Alexa masih sibuk dengan tugas sekolahnya.

Ia terus melangkah dengan penglihatan yang sedikit kabur, tapi masih dengan sedikit kesadarannya. Jarang-jarang ia pulang masih dalam kondisi bisa jalan dan bisa menyapa beberapa orang ketika keluar club, dan menelepon sang adik sendiri.

Biasanya ia keluar dengan wajah dan baju yang sudah acak-acakan. Berjalan harus di seret. Harus menjerit untuk bertanya pada lelaki itu siapa yang harus mereka telepon untuk menjemputnya. Intinya menyusahkan!

"Lho Ganang?" sapa seorang lelaki. Ganang memperhatikan dengan seksama.

Kesadarannya belum sepenuhnya kembali, namun ia sudah mulai melihat dengan jelas. Angin sangat membantu lelaki itu mendapatkan kesadarannya kembali, batinnya.

"Om Anar? Mau pulang, Om?" tanya Ganang.

"Iya, tapi mobilnya tiba-tiba mogok,"

"Ya udah bareng saya aja, Om." Ajak Ganang.

Ia seperti sudah lupa, bahwa dirinya dalam pengaruh alkohol.

Sedangkan Anar merasa bahwa Ganang baik-baik saja. Dengan kata lain, lelaki ini terlihat tak dalam pengaruh alkohol.

"Boleh?"

Ganang terkekeh. "Ya boleh, Om. Ayo masuk,"

Ganang mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Namun, tak bisa di pungkiri, kepalanya terasa semakin pening, perutnya merasa tak enak.

"Nang? Kamu kenapa?" tanya Anar khawatir. Melihat Ganang yang seperti akan tak sadarkan diri.

Ganang menatap Anar yang berada di sebelahnya. Tatapannya tampak berbeda, ia sekarang lebih terlihat dalam pengaruh alkohol. "Nggak apa-apa, Om. Pusing dikit doang."

"Kamu dalam pengaruh alkohol, ya?" Anar semakin was-was melihat Ganang.

"Dikit doang, Om. Tenang aja,"

Tak berselang lama mual yang dirasakan Ganang semakin menjadi, kepalanya semakin pening, pandangannya juga semakin kabur.

"Tolong menepi dulu, Nang. Biar saya yang nyetir."

Bukannya menjawab, Ganang justru masih asik mengendarai mobilnya, tanpa kesadarannya.

Anar pun semakin gelisah. "Nang stop, kita bisa celaka!"

Dan Ganang yang seharusnya berhenti di salah satu perempatan, karena lampu, justru terus melajukan mobilnya.

"Akhhhhhh." Teriak keduanya saat berada di sebuah perempatan dan tampak sebuah truk melaju lurus dihadapan mereka.

Kecelakaan pun tak terhindari. Sebuah truk besar yang melaju di jalannya, terkejut melihat mobil Ganang yang menerobos lampu merah. Alhasil sopir truk tersebut tak bisa menghindar dan mobil yang ditunggangi Ganang dan Anar menabrak bagian belakang truk hingga mobilnya ringsek.

Di sisi lain Jazziel yang tengah beristirahat mendengar dering teleponnya. "Hallo,"

Satu kalimat dari seorang yang tak dikenal membuatnya langsung bangkit dan pergi meninggalkan hotel.

Selama perjalanan bersama sopir, hati El tak pernah tenang. Tapi, ia masih mengingat seseorang dan mengirim pesan.

••••

Ceisya🤍

Aku pamit🤍

••••

Kini El berada di rumah sakit, melihat kondisi papa dan sahabatnya. Dokter sendiri mengatakan kondisi kedunya sangat fatal. Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan mereka.

Mendengar itu entah mengapa Jazziel tak terlalu terkejut. Pasalnya ia melihat betapa banyak luka yang pasti parah menutupi hampir seluruh bagian tubuh Arnan dan Ganang.

"Gu- gue titip Al, ya," ucap Ganang dengan lirih, hampir tak terdengar.

El mengangguk, siap melaksanakan tugas nya untuk menjaga Alexa.

•••


Fyi Ceisya sama Alexa itu seumuran, yah

Double up gak seh?

Kalau ada typo, kasih tau! Jangan diem²bae

Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang