Jalan cerita 54

492 7 0
                                    

WAJIB VOTE & FOLLOW!!



["Mari berdamai dan ciptakan kebahagiaan"]


••••

HBM🤍💐

••••

Alexa duduk di hadapan Jazziel membicarakan banyak hal dengan lelaki itu. Alexa juga menceritakan tentang dirinya yang tadi pergi ke rumah Ceisya. Namun, tidak bertemu dengan Ceisya, karena tidak di rumah.

"Aku udah buntu banget, Kak. Perasaan bersalah itu selalu ada di hati aku." Ungkap Alexa.

Perbedaan sifat dan perilaku Alexa sendiri sudah sangat berbeda dengan Alexa yang dulu. Alexa yang sekarang sudah merasa jauh lebih baik dengan kondisi mentalnya yang kian membaik.

Jika, dulu dia sering uring-uringan dan merasa kesal serta obsesi dengan Jazziel. Maka, untuk sekarang sudah tidak. Dirinya juga sudah menganggap Jazziel sebagai kakaknya. Bukan seorang lelaki yang bisa ia dapatkan untuk kehidupannya.

Alexa sudah bisa mengontrol semuanya. Emosinya, perilakunya, dan lain sebagainya.

Setelah menyadari itu semua. Kini, Alexa mempunyai perasaan bersalah serta penyesalan terhadap Ceisya.

"Ceisya udah maafin kamu, kok. Dia-"

"Tetap aja, Kak. Aku harus minta maaf langsung. Kak El juga bilang sendiri, kalau permintaan maaf aku itu di tunggu sama sahabatnya Ceisya, kan?"

"Aku harus ketemu, Kak."

"Ya udah, setelah beberapa hari kamu ke sana lagi aja." Saran Jazziel, yang melihat niat baik Alexa untuk bertemu secara langsung dengan Ceisya.

Alexa mengangguk paham. "Aku juga mau ngomong sama Kakak,"

Jazziel menaikan alisnya.

"Im so sorry for everything about me. Aku minta maaf sama kakak. Aku minta maaf karena kakak jadi kesusahan karena sifat aku yang dulu. Aku egois,"

Setalah mengatakannya, wajah Alexa tertunduk.

"Udah kakak maafin. Lagian besok juga pasti kakak masih direpotkan sama kamu, selama kamu masih jadi tanggung jawab kakak."

"Maaf, Kak. Aku beban buat kakak."

"Memang,"

Alexa mendengus kesal. Dia selalu menjadi korban Jazziel.

Jazziel sekarang memang senang menggoda Alexa. Menyenangkan baginya menjahili adik perempuannya.

••••

Ceisya mengajak kedua sahabatnya menikmati makan malam di cafe milik Jefran. Sekalian reuni, menurutnya.

Mereka juga bersenang-senang satu sama lain. Jefran juga sengaja menutup cafe lebih awal untuk bisa menikmati waktu mereka bersama.

"Ini serius nggak apa-apa?" tanya Ceisya tak enak hati, melihat karyawan lain sudah pulang semua.

"Nggak apa-apa. Lagian nggak sering juga, karyawan juga pada senang pulang cepat." Balas Jefran.

Mereka ber-empat duduk sambil mengobrol dan menikmati makanan ringan dan minuman yang telah dipesan tadi.

Ketika sedang asik berbincang. Seorang laki-laki dan perempuan masuk ke dalam cafe, tanpa tahu bahwa cafe sudah tutup. Mereka melihat tulisan open di pintu cafe, serta lampu yang masih menyala. Jadi mereka pikir cafe belum tutup.

Jefran berdiri dan berbicara pada mereka tepat setalah pintu terbuka.

"Maaf, Kak. Cafe udah tutup," beritahu Jefran.

Tapi mereka yang berada di sana seketika membeku. Itu adalah Jazziel dan Alexa.

Mereka semua sama-sama terkejut dengan pertemuan ini. Alexa dan Jazziel tidak menyangkal bertemu Ceisya di cafe ini. Begitupun dengan Ceisya dan yang lain.

"Ceisya?" Alexa buru-buru menghampiri perempuan yang ingin ditemuinya. Ia bersimpuh dihadapan Ceisya yang duduk di kursi.

"Ce, aku minta maaf sama kamu. Aku beneran bersalah sama kamu. Aku jahat sama kamu,"

Ceisya mengedipkan matanya beberapa kali. Bingung melihat Alexa yang tiba-tiba muncul dan melakukan hal ini padanya.

"Eh? Berdiri, Al. Aku bukan Tuhan,"

Alexa dipapah untuk berdiri oleh Ceisya. "Kamu?"

"Aku benerin minta maaf, Ce."

"Yakin?" tanya Alka yang juga ikut bingung melihat perilaku Alexa.

"Dia serius. Tadi pagi dia ke rumah kamu, tapi kamu nggak ada, Ce." Jazziel mengatakannya, agar tidak semakin banyak yang salah paham tentang niat baik Alexa.

Mereka semua duduk dan mulai mengobrol hal serius. Terutama Alexa.

Jazziel dan Alexa menceritakan bagaimana kondisi perempuan itu hingga akhirnya ada pada titik sekarang.

"Syukur lo udah baikan sekarang," ucap Thara.

"Iya. Semoga bisa semakin membaik ke depannya, ya." Tambah Ceisya dengan nada canggung.

"Terima kasih, ya, Ce. Aku-"

"Lo gue aja kenapa, sih? Aku kamu buat kita justru makin bikin canggung," saran Thara.

Ceisya mengangguk meyakinkan Alexa yang tampak ragu.

"Gue beneran berterima kasih sama, lo. Makasih udah di maafin dan kasih kesempatan untuk jadi orang baik buat, lo."

••••

Ini endingnya bentar lagi banget Pearcly

Penasaran nggak sih?

Jujur aku excited tapi juga takut. Takut nggak sesuai ekspektasi kalian

Tapi masalahnya emang dari awal emang mau gitu endingnya

Aku nggak mau ubah pemikiran awal aku bikin cerita ini mau gimana

Jadi kalau nggak sesuai ekspektasi maaf in, ya?

Kalau udah ada yang nggak kuat dan stop berhenti baca nggak apa-apa aku menghargai itu. Terima kasih untuk kalian yang baca walaupun mungkin stop di tengah jalan

Terima kasih juga yang udah baca dan mau lanjut🕊️💗

Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang