Jalan cerita 48

449 9 0
                                    

WAJIB VOTE & FOLLOW!



["Rumah kecil itu, tumbang kembali"]


••••

HBM🤍💐

••••

Ceisya menelan ludahnya, mengatupkan kedua bibirnya. Tidak tau harus menjawab apa. Meskipun, Ceisya tidak memiliki hubungan dengan Jazziel. Tapi, untuk jauh dari lelaki itu untuk kedua kalinya. Ceisya tak pernah berpikir untuk itu.

"Saya tau mungkin kamu bingung. Tapi saya minta tolong jauhi Jazziel, jangan pernah berhubungan dengan dia. Ini semua untuk kebaikan kamu, Ce,"

Ceisya mengerutkan keningnya. "Kebaikan saya?"

Saras mengangguk. Tatapannya juga berbeda. "Saya yakin kamu pasti sudah diberitakan oleh Jazziel mengenai asal-usul Alexa, sehingga dia bisa dekat dengan saya ataupun Jazziel, kan?" tanya Saras.

Ceisya mengangguk pelan.

"Saya menyayangi Alexa lebih dari siapapun, baik itu Jazziel maupun diri saya sendiri. Tapi, apa kamu tau? Akhir-akhir ini Alexa menjadi orang yang nekat, karena mental Alexa hancur dan saya terlambat menyadari itu,"

"Saya pikir, dengan saya merawat dan memberikan kasih sayang penuh pada Alexa, dia akan merasa cukup. Tapi, nyatanya tidak. Mungkin, karena saya bukan keluarga sedarahnya. Mentalnya ternyata hancur lebur setelah dirinya kehilangan kakak yang menjadi satu-satunya keluarga nya saat itu."

Ceisya mendengarkan dengan hati yang bergejolak. Apa lagi yang akan dirinya hadapi?

Sedangkan Saras berusaha menahan air matanya. Dirinya merasa gagal menjaga Alexa.

"Alexa menjadi nekat dan berbuat hal yang tidak sepatutnya. Dan kamu terkena dampak itu, kan?"

"Saya nggak mau kamu kenapa-kenapa, karena kehancuran Alexa dan kegagalan saya sebagai seorang ibu untuk Alexa."

"Jadi, tolong jauhi Jazziel! Karena Alexa terobsesi dengan Jazziel, sedangkan Jazziel tidak merespon itu untuk Alexa."

Saras meraih tangan Ceisya. Digenggamnya dengan lembut. "Awalnya saya terus memaksa Jazziel untuk menerima Alexa. Tapi, akhirnya saya sadar, saya tidak bisa mengorbankan kebahagiaan Jazziel,"

"Jadi, saya mohon jauhi Jazziel, agar kamu juga aman, Ceisya. Saya benar-benar merasa bersalah dengan kamu, atas apa yang dilakukan Alexa."

Ceisya kembali dari resto setelah menemui Saras dengan perasaan gusar. Apa yang dikatakan Saras benar. Dirinya harus memutuskan kontak dengan Jazziel, jika Ceisya ingin ketenangan, tanpa gangguan dari Alexa.

El

Sibuk?

Nggak, kenapa?

Telepon bentar, bisa? Ada yang mau aku omongin


Tak berselang lama. Satu panggilan masuk ke smartphone Ceisya menampilkan nama lelaki itu.

"Kenapa, Ce?"

"Kayaknya aku mau kita sendiri-sendiri dulu deh"

"Maksudnya? Kita kan emang-"

"Maksud aku, kayaknya kita nggak perlu kontak an dulu untuk ke depan,"

"Kenapa?" tanya Jazziel dengan pelan. Nada bicaranya berubah.

"Aku mau tenang, El. Tanpa ada gangguan! Aku juga sadar, hidup aku lagi rumit. Dan biarkan aku menyelesaikan semuanya dengan mengandalkan diriku sendiri dulu."

••••

Jazziel membuka pintu rumah Saras tanpa salam ataupun mengetuk pintu terlebih dahulu. Lelaki itu langsung berteriak mencari keberadaan Saras.

"Ma,"

"Mama,"

Saras yang mendengar anaknya berteriak keluar dari kamar. "Kenapa kamu teriak-teriak?" tanya Saras bingung.

Jazziel menghampiri Saras yang masih berdiri di depan pintu kamar. "Mama tadi ketemuan sama Ceisya sebelum pulang, kan? Bicara apa aja sama Ceisya?"

Saras tak menjawab. Dirinya justru memalingkan wajahnya, menghindari tatapan Jazziel.

Melihat tak ada respon dari Saras, membuat emosi Jazziel memuncak. "MAMA NGOMONG APA? JAZZIEL TANYA, MA!"

Dengan air mata yang setetes demi setetes turun membasahi pipinya, Saras menatap tajam Jazziel. "Mama minta untuk dia menjauhi kamu! Kenapa?"

Jazziel mundur beberapa. Menampilkannya senyum mengejek. "Kenapa?" tanyanya dengan suara tercekat.

"El harus cari kebahagiaan El dimana lagi kalau Ceisya nggak ada, Ma?" pertahanan Jazziel tumbang. Dirinya menangis, tanpa suara dihadapan Saras. Justru yang Jazziel tampilkan adalah tawanya yang menyedihkan.

"Ini untuk kebaikan kita, El,"

"Dari mananya, Ma?"

"Mama setuju untuk membawa Alexa ke psikolog,"

"Alexa menjadikan Ceisya sasaran dia, karena kamu dekat dengan dia, El," beritahu Saras.

"Mama memisahkan kalian, demi kalian. Mama nggak mau salah satu dari kalian menjadi target perbuatan nekat dari Alexa. Mama nggak mau,"

"Untuk itu, kita fokus dulu ke kesembuhan mental Alexa. Mama nggak akan ngelarang kamu bersama siapapun! Hanya saja Mama nggak mau Ceisya menjadi korban dari gagalnya Mama menjadi ibu yang baik untuk anak-anak Mama,"

••••

Jazziel emang ngerasa dirinya secandu itu ke Ceisya, makanya merasa hancur :(

Terima kasih bangetttttttt untuk kalian semua yg udah vote dan baca sampai selesai🤍🌷✨

Target vote, total 250 yah, kalau mencapai target besok double up lagi

🤍🫂

Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang