Share & vote❥✿
•
•
•
•
["Memilikimu adalah impianku, mencintaimu adalah tugas utamaku"]
•
•
••••HBM🤍💐
••••
Ceisya terus menerka-nerka, apa yang sebenarnya terjadi pada perempuan yang ditunjuk oleh Jefran tadi.
Sekitar pukul delapan cafe telah tutup total. Ceisya juga langsung pulang, tak ikut beberes malam ini. Karena, tadi pagi ia sudah melaksanakan tugas itu.
Jadilah ia bisa pulang dengan santai. Dirinya pulang menaiki ojek online.
Tadi, Jefran pulang lebih awal. Lelaki tersebut mengatakan ada urusan, sehingga tak bisa di cafe hingga cafe tutup.
Ceisya juga berniat akan mampir ke minimarket untuk berbelanja bahan-bahan makanan untuk persediaan di kost.
Ia mengambil troli minimarket, lalu mulai menyusuri tempat yang menjadi tujuannya.
Ketika sedang sibuk memilih, ia dikejutkan oleh suara seseorang yang ia kenal.
"Itu pedes," ucapnya.
Ceisya meletakkan kembali, lalu melihat ke arah belakang tubuhnya.
Tampak Jazziel berdiri di belakang tubuhnya dengan melipat kedua tangannya.
Suasana hati berbelanja Ceisya seketika hilang. Perempuan itu langsung menuju ke kasir, untuk membayar belanjaannya.
Jazziel dengan cepat mengikuti arah pergi Ceisya.
Ceisya keluar dari minimarket dan masih dibuntuti oleh El di belakangnya.
"Ce, tunggu. Aku mau ngomong," ucap El dibelakang Ceisya, yang berada di pinggir jalan. Sedang menunggu taksi mungkin.
Dengan terpaksa Ceisya melihat ke arah El. "Ini udah mau jam sembilan, kamu tau aturan kost tempat ku," Ceisya kembali membelakangi El. Dirinya berusaha menyudahi obrolannya.
"Aku mau kita balikan," ucap El dengan cukup lantang. Membuat orang-orang sekitar yang sedang berlalu-lalang melihat ke arah keduanya.
Ceisya menelan ludahnya, matanya berkedip, jantung nya berdegup tak karuan.
Dengan terpaksa ia menghampiri El. "Kamu ngapain, sih?"
"Ngajak kamu balikan," jawab enteng El. Wajahnya memang mengekspresikan kepolosannya.
"Kamu salah minum obat, ya?"
Jazziel meraih tangan kanan Ceisya. Sebab tangan kiri wanita tersebut menenteng sebuah belanjaannya.
"Aku serius, Ce,"
••••
Seorang lelaki kini tengah beradu mulut dengan orang tuanya. Lelaki tersebut terlihat cukup tersulut emosi. Ditandai dengan nada bicaranya yang cukup keras.
"Aku nggak mau," ucap lelaki tersebut.
"Mau kalian paksa kayak gimana pun, aku nggak akan pernah menerima itu!" lanjutnya.
Orang tua lelaki tersebut tampak putus asa.
"Ya sudah jika tidak mau. Bawa perempuan yang ingin kamu nikahi!" perintah lelaki paruh baya, yang merupakan ayah Jefan, Randi.
Lelaki bernama lengkap Jefran Kanagara semakin mendungus kesal. Ia tak punya pacar? Lalu, dia akan membawa siapa?
"Aku nggak punya pacar, Yah. Terus mau bawa siapa?"
Ibu dari Jefran yang sedari tadi menyimak, kini ikut menimpali obrolan mereka. Namun, pernyataan ibunya semakin membuat Jefran melotot tak percaya.
"Kamu gay, Nak?" ceplos ibu Jefran tanpa filter.
Randi spontan berucap. "Astaghfirullah, Nak!"
Jefran langsung mengklarifikasi. "Ya nggak lah, Bun. Ngaco deh!"
"Ya terus kenapa belum punya pacar?" tanya Vena, ibu Jefran.
Laki-laki yang ditanyai berusaha tetap menjaga kesabarannya. Sejujurnya ia sudah sangat malas untuk menjawab. Ini adalah pertanyaan yang sangat sering kedua orang tuanya ajukan.
Dan tentu jawaban Jefran juga akan selalu sama. "Belum ada yang ditakdirkan buat jadi pacar aku, Bunda." Jawab Jefran memanjangkan kata terakhir dari jawabannya.
"Kamu punya musuh?" tanya Vena dengan serius.
Jefran yang ditanyai malah merasa bingung dengan pertanyaan yang diajukan. Apa hubungannya musuh dengan ia belum memiliki seorang gandengan?
Dengan tidak yakin Jefran menggeleng kan kepalanya pelan.
"Kamu di pelet kali, Jef!" ujar Vena, menepuk bahu anak laki-laki satu-satunya, seperti sedang membuang hal-hal ghaib yang menempeli anaknya.
Jefran semakin menganga tak percaya.
"Jef," panggil Randi.
"Ayah hanya berpesan. Cepatlah menikah! Umur kamu itu sudah matang untuk menjalankan kehidupan pernikahan. Jika, ditunda akan semakin banyak saingan yang lebih muda dan mungkin lebih mapan dari mu. Apa nggak makin kalah kamu?"
Jefran menelan ludahnya. Ayahnya ini memang paling jago menakut-nakuti dirinya. Tapi, yang dikatakan Ayahnya memang lah fakta semua.
"Minggu depan Jef bakal kenalin ke kalian,"
"Calon mantu?" tanya Randi dan Vena dengan kompak.
••••
Ramein plisss🌷 vote komen juga cingtaaa🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]
RomansaMenceritakan sebuah hubungan yang lebih dulu berakhir, bahkan tanpa kata mulai. Namun, mereka dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun tanpa ada sapa pada pertemuannya? Masih ada rasa atau sama sama lupa? 100% pemikiran sendiri! 20 okt 23-09 Jul...