Vote wajib! Kalo masih nggak vote bakal update lama..❥✿
•
•
•
•
["Pernyataan ku hanya tertuju padamu"]
•
•
••••HBM🤍💐
••••
Ceisya beralih menatap Jefran yang ditanyai identitas nya oleh lelaki dihadapannya, Jazziel.
"Bukan urusan kamu!" balas Ceisya dengan ketus.
Belum sempat Ceisya berbalik memunggungi kembali El, pria itu kembali berkata. "Ce, soal omongan aku waktu itu. Aku serius!"
Muak. Ceisya sudah muak dengan perkataan itu. "Aku udah bilang waktu itu, kan? Aku nolak kamu, karena aku udah nggak ada rasa apapun sama kamu,"
Jefran yang tadinya menyimak berniat membantu. Ada satu kalimat yang ingin Jefran lontarkan, namun masih tertahan.
"Tapi, Ce. Aku beneran say-,"
Dengan keberanian entah dari mana, Jefran meraih tangan Ceisya, lalu sedikit mendekat ke El dan berkata. "Maaf ya, Mas. Tapi, tolong jangan ganggu pacar saya!" potong Jefran, pada akhirnya ia berani mengatakan.
Dilihat dari gelagat Ceisya, Jefran berpikir perempuan itu tak nyaman dengan keberadaan Jazziel. Jefran juga berpikir lelaki ini menyatakan cinta, namun ditolak oleh Ceisya.
Jadilah, ia berani mengatakan, bahwa dirinya adalah pacar Ceisya saat ini.
Perempuan yang jari-jari tangannya digenggam oleh Jefran, mematung seketika. Ia menatap tangannya yang digenggam Jefran untuk beberapa saat. Benarkah ini Jefran?
"Ce? Ini nggak bener, kan?" tanya El.
Dengan wajah bingung dan kaget, Ceisya mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
"I- iya. Dia pacar aku,"
"Kebetulan aku ke sini buat ketemu pacar aku yang lagi ada urusan. Tapi, malah kebetulan ketemu kamu disini," beritahu Ceisya.
Jazziel mengangguk mencoba percaya. Meskipun, tak menyangka. Raga dan hatinya seketika luruh mendengar nya.
"Jadi, stop kamu tanya pertanyaan kayak gitu lagi ke aku! Sekarang kamu tau, kan alasan yang lain karena apa?"
"Sorry," balas El.
••••
Sekarang Jefran dan Ceisya berjalan berdampingan untuk ke tempat sarapan yang berada di hotel.
Perempuan tersebut menghentikan langkahnya, membuat Jefran menoleh ke belakang. "Makasih ya, Kak," ucap Ceisya tulus.
Jefran menghampiri Ceisya yang tertinggal dibelakangnya. Tanpa aba-aba Jefran memegang kedua bahu Ceisya dan menatap lekat kedua bola mata Ceisya.
"Justru aku minta maaf, Ce. Aku ngomong asal kayak tadi. Maaf ya,"
Ceisya menunduk tak berani menatap lebih lama lelaki dihadapannya. "Nggak papa, Kak. Aku juga beneran makasih,"
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat interaksi mereka sedari tadi. Namun, sayangnya tak mendengar percakapan terakhir keduanya.
Kini Jefran telah berkumpul bersama kedua orang tuanya untuk sarapan.
"Kamu tuh punya pacar gak sih, Jef?" tanya Vena, mamanya.
"Kenapa Mama nanya gitu lagi? Kan Jef udah jawab,"
Ketiganya melanjutkan sarapannya. "Ya kamu tolak terus semua cewek yang Mama ataupun Papa kenalin ke kamu,"
Randi ikut berpikir. Yang dikatakan istrinya memang benar. Anak laki-laki nya itu tak pernah mengatakan punya pacar, tapi, selalu menolak dengan banyak alasan ketika dijodohkan.
"Mau disembunyikan sampai kapan, Jef?" tanya Randi.
Jefran yang sedang mengunyah makanannya hanya menatap kedua orang tuanya seperti bertanya apa yang disembunyikan olehnya.
"Ya pacarmu,"
Jefran tersedak makanan nya. Vena dengan sigap memberikan minuman kepada anaknya.
"Jef nggak punya pacar,"
Randi dan Vena saling lempar tatapan dan kompak menjawab. "Punya."
"Siapa?" tanya Jefran. Ia yang disangka-sangka punya pacar saja tak tahu pacar nya siapa.
"Mamah udah tau, kalo kamu punya cewek. Tadi-,"
Belum sempat melanjutkan jawabannya, Vena melihat seorang perempuan berjalan mendekat ke meja mereka, seperti hanya ingin lewat. Namun terhenti oleh Vena.
"Sebentar, Nak," Vena menghentikan langkah perempuan tersebut.
Itu Ceisya saat sedang mencari tempat yang kosong untuk sarapan bersama Retta. Ceisya yang di cegat oleh Vena pun merasa bingung. Perempuan ini itu tak tahu bahwa wanita yang mencegah langkahnya adalah mama Jefran.
"Kenapa ya, Tan?" tanya Ceisya dengan melihat sekeliling.
Sedangkan Jefran panik bukan main. Pasti kedua orang tuanya melihat mereka ketika berbincang dengan Jazziel tadi. Itulah mengapa Randi maupun Vena mengatakan dirinya sudah punya pacar.
"Kenalin saya Vena, calon ibu mertua kamu. Lebih tepatnya, Mama nya Jefran,"
Bola mata Ceisya melotot mendengar nya.
"Kamu pacar anak saya, kan?" tanya Vena dengan percaya diri. Karena tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
••••
Follow Instagram aku ada di bio juga @pearly.celestial 💌
Baca cerita yg lain juga nanti bakal ketemu sama pak dokter dan cowo se green flag Byan🦄
See you...💟💋

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]
RomanceMenceritakan sebuah hubungan yang lebih dulu berakhir, bahkan tanpa kata mulai. Namun, mereka dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun tanpa ada sapa pada pertemuannya? Masih ada rasa atau sama sama lupa? 100% pemikiran sendiri! [ BELUM REVISI ]...