Jalan cerita 28

481 8 0
                                    

Scroll sampai akhir dan jangan pelit vote!




[Aku ingin egois dengan masa depanku, yang mengharapkan itu kamu]


••••

HBM🤍💐

••••

Jazziel Rajaksa Mahessa biasa di sapa El ini beberapa hari yang lalu mendapat tugas dari Saras, mamanya untuk pergi ke salah satu kota guna melihat perkembangan salah satu produk milik perusahaannya yang mendapatkan beberapa masalah.

Dan tempat itu adalah kota di mana ia bertemu Ceisya dahulu. Ketika itu ia juga diperintahkan untuk bekerja. Dan saat ini ia kembali lagi, dengan harapan yang sama, yaitu bertemu Ceisya. Namun, sepertinya susah untuk di wujudkan.

Setelah beberapa hari di sana tak bisa dipungkiri, bahwa El merindukan gadis yang telah menolak cintanya.

"Hari ini menemui beberapa investor, itupun di jam makan siang. Jadi, paginya anda bisa sedikit santai, Pak," ucap sekretaris El.

Jazziel mengangguk mengerti. Setidaknya ia bisa ber istirahat sejenak. Beberapa minggu ini ia bolak-balik meninjau pengembangan produk perusahaannya, belum lagi beberapa client yang harus ia temui di jam yang tak tentu.

"Hari ini ingin sarapan roti lagi, Pak?" tanya sekretaris El.

Selama di sini Jazziel seperti candu pada roti, apalagi croissant. Ia hampir memakannya setiap hari dan bahkan seperti memakannya di setiap jam makan.

"Biar saya saja yang ke sana langsung." Jawab Jazziel.

Sekretaris tersebut mengangguk mengerti.

Sekitar pukul sembilan pagi Jazziel sedang berkendara menuju toko roti yang menjadi kesukaannya akhir-akhir ini.

Sesampainya di sana ia melihat seseorang yang tak asing baginya. " Itu bukannya?" batinnya.

Ia pun berhenti di pinggir jalan dan melihatnya dari seberang. Setelah dipastikan orang tersebut masuk barulah Jazziel memarkirkan mobilnya di depan toko roti yang menjadi tujuannya.

Sebelum masuk Jazziel mengintip seseorang tersebut yang tak lain adalah Ceisya dari luar toko. Beberapa saat ia tak mendapati wanita tersebut.

Sampai akhirnya ia melihat Ceisya yang sepertinya baru keluar dari belakang. Tanpa pikir panjang ia menelpon Ceisya dengan nomor yang sama seperti dahulu.

Jazziel sendiri tak terlalu berharap nomor wanita tersebut masih sama.

"Hallo," sapa Ceisya.

Jazziel tersenyum tak percaya. Ia bahkan sudah hampir tiga kali berganti nomor, tapi wanita tersebut belum juga mengganti nomornya.

Sebenarnya ia bersyukur akan hal itu. Setidaknya ia bisa mendengar suara wanita yang ia rindukan beberapa hari ini.

Ia berpikir akan mengobrol terlebih dahulu dengan Ceisya di panggilan.

"Hallo," balas Jazziel, tanpa sadar melihat Ceisya sudah berada dihadapannya.

Ceisya terlihat mematung untuk beberapa saat. Matanya tak berkedip, jantungnya berdegup tak karuan. Tangannya seakan gemetar melihat pemandangan di hadapannya.

Sedangkan Jazziel tersenyum manis kepada wanita yang berada dihadapannya. Ia merasa tenang walaupun hanya mendengar sapaan singkat dari Ceisya. Maklum saja, Ceisya adalah wanita yang sangat ia rindukan saat ini.

Setelah beberapa saat Ceisya mematikan panggilnya dan bedehem. "Ada yang bisa saya bantu? Atau mau cari roti?" tanya Ceisya.

Ia akan menganggap Jazziel ini pelanggan di toko roti milik orang tuanya.

Bukannya menjawab pertanyaan Ceisya, Jazziel justru menarik tangan wanita itu dengan lemah lembut dan menuntunnya masuk ke dalam toko.

Ceisya dengan cukup sadar melepaskan paksa tangan El. "Nagapain kamu?" tanya Ceisya.

"Sorry, aku seneng aja liat kamu di sini," jawab jujur Jazziel.

"Kamu ke sini nyari roti bareng pacar kamu, ya?" tanya Jazziel.

Ceisya yang suasana hatinya sedang naik turun, tanpa sadar Ceisya memberikan jawaban yang sangat amat salah. "Maksud kamu apa? Kamu ngejek aku, karena kamu udah punya tunangan, sedangkan aku masih single. Gitu?" balas Ceisya dengan mode cerewetnya. Tapi, kemudian Ceisya sedikit melotot tak percaya dengan apa yang ia katakan pada El. Ia sadar ia salah.

Jazziel yang tadinya menatap Ceisya dengan rasa bersalah, karena takut pacar Ceisya cemburu pun merubah ekspresi wajahnya. Ia berbinar seketika.

"Kamu nggak punya pacar? Serius?" tanya El bertubi-tubi.

Ceisya menelan ludahnya. Bagaimana ia akan menjelaskan pada lelaki yang satu ini. Masa Ceisya harus mengatakan, bahwa Jefran hanyalah pacar pura-pura nya saat itu. Hanya untuk mengindari lelaki yang sedang mengintrogasi nya ini.

••••

Terima kasih yang udah sempetin baca sampe akhir..

Vote nya jangan pelit, biar makin semangat update nya,

Tim Ceisya sama Jazziel apa sama Jefran, nih kalian?⚖️🎀💍🧸

Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang