Jalan cerita 41

281 7 0
                                    

Follow Instagram aku @pearly.celestial



["Aku bertanya, karena menyangkut kenyamanamu"]


••••

HBM🤍💐

••••

Jazziel kembali ke kantor dengan suasana hati yang sedikit berantakan. Bukan tanpa alasan suasana hatinya naik-turun.

Dalam perjalanan menuju kantornya setelah ia menyelesaikan meeting dengan client, ia melihat Ceisya dengan seorang lelaki yang ia kenal.

Itu Jefran. Jazziel mengetahui bahwa Jefran adalah pacar Ceisya, yang mungkin sudah menjadi mantan semenjak Ceisya mengatakan tak mempunyai pacar.

"Apa Ceisya balikan sama cowo itu?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Jazziel belum tahu saja, bahwa Jefran adalah pacar pura-pura Ceisya. Yang ditujukan Ceisya untuk menghindari Jazziel saat itu.

"Nggak mungkin. Ceisya nggak pernah ketemu cowo itu selama dia di rumah, terus mereka balikan kapan?"

Hari terus berganti. Kini Jazziel sudah berada di halaman kost tempat Ceisya untuk menjemput perempuan tersebut dan mengantarkan nya pulang ke rumah.

"Hati-hati ya, Cece. Kamu perempuan, selalu jaga diri, ya." Pesan Ibu Sri pada Ceisya.

Ceisya mengangguk paham. Beberapa hari ini di sini, membuat Ceisya sedikit lebih hangat. Ternyata banyak orang disekitarnya yang peduli kepadanya.

"Ceisya pamit, ya, Bu. Terima kasih untuk selama ini. Ceisya seneng bisa kost di tempat Ibu,"

Ceisya memeluk Ibu Sri sebagai salam perpisahan darinya.

"Kabarin kita terus, ya, Ce." Perintah Thara.

Ceisya melepaskan pelukan hangat dari Ibu Sri, lalu beralih ke dua sahabatnya. Mereka rela terlambat bekerja, untuk mengantarkan Ceisya pulang. Katanya, mereka merasa bersalah, karena tak bisa mengantarkan hingga rumah.

Ceisya langsung memeluk Alka dan Thara secara berbarengan. "Sayang kalian banget," ucap Ceisya tulus.

••••

Setelah perjalanan kurang lebih empat jam, karena macet. Ceisya dan Jazziel akhirnya sampai di rumah milik Ceisya.

Ceisya langsung membuka pintu mobil. "Makasih, ya, El," ucap Ceisya sebelum melangkah keluar.

"Buka bagasinya dong, El. Aku mau ambil barang aku,"

"Nggak usah. Biar aku aja, kamu langsung masuk!"

Perempuan itu menurut, lalu keluar. Ceisya langsung membuka pintu rumahnya. Ia melangkah ke dalam dan menaruh beberapa barang bawaannya yang tak di taruh di bagasi.

Sedangkan Jazziel menurunkan beberapa barang milik Ceisya yang berada di bagasi mobilnya. "Apa gue tanya aja. Tapi, entar Ceisya ngerasa nggak nyaman lagi sama pertanyaan gue." Batin Jazziel.

Lelaki itu masih saja memikirkan apa yang dilihatnya beberapa waktu lalu. Tingkat penasaran dalam dirinya membabi buta dan seperti sudah susah dikontrol olehnya.

"Pertama kali, nih, gue se kepo ini." Batinnya lagi.

"El," panggil Ceisya dari ambang pintu. Bingung saja melihat Jazziel yang tak selesai-selesai menurunkan barangnya. Padahal tak sebanyak itu.

Jazziel menoleh. "Iya?"

Ceisya menghampiri Jazziel dan membawa koper serta beberapa barang yang lain. "Lama banget, sih? Mikirin apaan!" gerutu Ceisya. Sebenarnya perempuan sedikit memperhatikan Jazziel yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Sorry,"

Mereka duduk di ruang televisi. Menonton televisi yang sepertinya televisi tersebut yang menonton mereka.

"Nih minumnya," Ceisya menaruh segelas jus kesukaan Jazziel.

"Makasih,"

Ceisya mengangguk sambil tersenyum. "Kamu mau makan apa? Biar aku pesenin."

Jazziel menaruh segelas jus yang telah ia minum setengah. "Nggak usah, aku juga harus langsung ke kantor,"

Ceisya duduk di samping Jazziel, menatap lelaki itu. "Langsung balik ke kantor?" tanya Ceisya.

Ceisya hanya merasa khawatir pada lelaki itu. Jazziel mengantarkan nya dengan perjalanan hampir empat jam, lalu ia harus kembali lagi menempuh perjalanan empat jam untuk ke kantor? Padahal lelaki itu baru istirahat sebentar.

"Bukan kantor pusat, maksudnya yang di sini. Mau liat perkembangan pemasaran produk nya langsung," balas Jazziel yang mengerti arah pembicaraan Ceisya.

Ceisya hanya membulat kan mulutnya sambil mengangguk paham dan lega.

"Ce,"

Ceisya hanya berdehem, karena mulutnya  sedang mengunyah cemilan. Tatapannya juga sudah fokus pada televisi.

"Aku mau nanya boleh?" Jazziel bertanya dengan sangat ragu. Bahkan, nadanya lirih.

"Nanya apa?" tanya Ceisya. Mengalihkan tatapannya ke Jazziel.

"Kamu balikan?" tanya Jazziel langsung pada intinya.

••••

Mau double up gak? Kalau mau hote dulu dong

Sad end atau happy end maunya nih?

Eitss kalian nggak bisa request, hehe

Ending udah aku tentuin mau gimana, jadi kalian bagian nebak²aja

Love youuuuu kaliannn semuaahhh🤍💐

Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang