Update lagi kalo udh pada vote!
•
•
•
•
["Semuanya terasa berarti ketika mereka telah pergi"]
•
•
••••HBM🤍💐
••••
Jazziel yang tadinya duduk dengan tenang mulai berdiri dan menghampiri Alexa.
"Hubungan? Kita?" tanya Jazziel memastikan.
Alexa menatap lekat kedua manik mata milik lelaki di depannya. "Iya,"
Jazziel memegang keningnya dan membuang tatapannya ke segala arah. Dirinya merasa frustasi dengan sikap perempuan di hadapannya.
"Kita nggak ada hubungan apapun!"
"Ada, Kak!" ucap Al dengan cukup lantang dan nada yang sedikit emosi.
Jazziel yang merasa sudah tak tahan dan muak dengan sikap Alexa, berniat pergi. Ia mengambil jasnya yang tergeletak di sofa, lalu melangkah ke pintu apartemen perempuan tersebut.
Namun, Alexa tak membiarkan lelaki yang dicintainya pergi begitu saja. Ia mendahului Jazziel, menghadangnya tepat sebelum lelaki itu membuka pintu untuk keluar.
"Kita ada hubungan, setelah aku kehilangan ka-" ucapan Alexa terpotong oleh suara lantang Jazziel.
"BERHENTI!" ucap Jazziel dengan penuh penekanan. Alexa tau kelemahannya.
"Aku udah bilang berkali-kali sama kamu, Al. Untuk berhenti bahas itu!" lanjutnya dengan penuh penekanan.
Alexa menunduk dan menyandarkan tubuhnya ke pintu apartemen. Tubuhnya luruh, air matanya mengalir semakin deras, diiringi isakan yang tertahan darinya.
Ia duduk, melipat kakinya, dan menutupi wajahnya dengan melipat kedua tangannya di depan wajahnya.
Lelaki yang sedari tadi membuang pandangannya ternyata juga meneteskan air matanya.
Jazziel mulai merendahkan tubuhnya untuk bisa menatap langsung Alexa.
"Al," panggil Jazziel yang tak di respon sama sekali oleh perempuan yang dipanggil.
"Berhenti bahas itu, ya? Itu-"
Alexa mengangkat wajahnya dan menyeka dengan kasar air matanya. "Kamu bilang gitu, karena kamu nggak ngerasa kehilangan kaya aku!" potong Alexa dengan cepat.
Jazziel berdiri dan menatap intens Alexa yang masih di posisinya. "Aku juga kehilangan, Al!" suaranya meninggi.
••••
Jam tangan yang dikenakan perempuan cantik bernama Ceiysa sudah menunjukkan pukul delapan malam lebih.
Ia tengah berjalan keluar cafe setelah menyelesaikan pekerjaannya. Perempuan itu mengayuh sepedanya dengan santai.
Tujuannya memang pulang, tapi pikirannya tak di situ. Perkataan Jefran terus berputar di kepala Ceisya.
"Assalamualaikum," salam Ceisya saat masuk ke dalam kost nya.
Kedua sahabatnya yang masih asik menontonnya tv menjawab dengan cemilan yang masih dikunyah. "Wa'alaikumusalam." Jawab keduanya secara bersamaan.
Ceisya menghampiri kedua sahabatnya dan memaksa duduk di antara Thara dan Alka.
"Ngapain, lo? Sempit tau." Kesal Thara.
Ceisya hanya duduk tak menjawab. Hati dan pikirannya sedang beradu. Tak tau harus melakukan apa.
Thara memperhatikan Ceisya dengan seksama. Takut sahabatnya kesurupan. "Waras, Mba?"
Alka yang masih mengunyah cemilannya tersedak mendengar penuturan Thara. "Gila, lo!" balasnya.
Ceisya menatap Alka yang berada di kubunya saat ini. "Tau nih, Al. Orang gue lagi ngelamun, masa dikatain nggak waras!" kesalnya memberi tatapan sinis kepada Thara.
"Ngelamun kenapa emang?" tanya Alka.
Bukannya menjawab, Ceisya justru merebut jajan yang berada ditangan Thara. "Kenapa hayo? Tebak dong!"
"Kita nggak handal tebak-tebakan. Buruan, kenapa?"
"Gue ditembak," jawab Ceisya di iringi senyum manisnya. Bukan senang, melainkan senyum tak tau bagaimana ia akan bersikap selanjutnya.
"Hah?"
"Sama siapa? Terus lo terima?"
Ceisya memegang kepalanya. Akting kebingungan harus menjawab siapa dulu.
"Satu-satu ya, Mba." Balas Ceisya.
"Yang pertama gue belum jawab iya atau enggak," lanjutnya.
"Dan yang nembak gue itu-" Ceisya sengaja menjeda ucapannya, agar lebih asik.
"Jefran,"
Tepat setelah Ceisya mengatakannya. Thara maupun Alka berteriak keras dan berdiri dari duduknya. Mereka menarik tangan Ceisya, mengajak melompat bersama.
Reaksi ini sungguh diluar dugaan Ceisya.
"Ngapain, sih?" tanya Ceisya. Ia melepaskan gandengan tangannya dan duduk kembali.
"Lo nggak happy?" tanya Thara dengan excited.
"Ya nggak tau," Ceisya menatap ke arah Alka maupun Thara.
Thara maupun Alka mengernyitkan dahinya, menatap bingung kepada Ceisya.
Mereka kembali duduk berdampingan diantara Ceisya. Bersiap memberikan beribu-ribu pertanyaan pada perempuan itu.
"Jadi, lo terima nggak?" kini Alka yang mengajukan pertanyaan.
••••
Yang baca aja udah 500 lebih masa yang vote baru 109 huhu...
Aku bakalan up kalo total votenya udh 120 yaw..
Baibai🦋🌷

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]
RomanceMenceritakan sebuah hubungan yang lebih dulu berakhir, bahkan tanpa kata mulai. Namun, mereka dipertemukan kembali setelah bertahun-tahun tanpa ada sapa pada pertemuannya? Masih ada rasa atau sama sama lupa? 100% pemikiran sendiri! [ BELUM REVISI ]...