Bab 1

15.4K 298 85
                                    

NOTE : INI ADALAH SPOILER SETELAH CERITA -SATU ATAP- TAMAT. (Udah tamat deng)

MARI TES OMBAK, KALO PASANG KITA GAS, KALO SURUT KITA GULUNG.

SEKIAN DAN TERIMA VOTE :)

***

Di pinggiran Kota Jakarta, hiduplah sepasang suami-istri bernama -Rony dan Salma- Rony, pria berusia dua puluh delapan tahun itu bekerja sebagai sopir angkot hasil warisan mendiang Bapaknya, sedangkan Salma yang seumuran dengannya hanyalah ibu rumah tangga biasa yang kerjanya hanya ongkang-ongkang kaki sambil nungguin duit setoran dari suaminya.

Penghasilan yang di dapat Rony tentu tidak mencukupi kebutuhan keluarga mereka, apalagi mereka tinggal di kota besar seperti Jakarta.

Untungnya, mereka tidak perlu memikirkan uang bulanan untuk membayar sewa rumah, karena rumah yang mereka tempati juga rumah warisan dari keluarga Rony.

Rony dan Salma memiliki satu orang anak laki-laki bernama Adul, anak berusia delapan tahun bertubuh gempal yang kini duduk di bangku sekolah dasar itu bukanlah anak biasa. Selain terkenal dengan kenakalan nya, Adul juga terkenal dengan kerakusannya. Pasalnya, porsi makan anak berusia delapan tahun itu setara dengan porsi makan orang dewasa. Bahkan bisa lebih jika Adul tengah galau karena memikirkan Putri, cemceman nya di kampung Senggol.

Putri sendiri adalah anak dari saudagar ayam bernama -Paul dan Nabila.- Paul adalah seorang pengusaha yang memasok ayam ke restoran-restoran di sekitar Jakarta, sedangkan Nabila adalah ibu rumah tangga yang kerjanya hanya pamer perhiasan, walaupun perhiasan yang dimilikinya imitasi semua. Nabila memang suka membuat tetangganya, Salma, naik pitam karena ulahnya yang suka pamer. Terlebih Salma hanya memiliki satu perhiasan, yaitu cincin pernikahan yang warnanya sudah berubah kecoklatan. Yang penting perhiasan yang dimiliki Salma asli, tidak KW seperti punya tetangganya.

Kedua tetangga ini memang tidak pernah akur, setiap hari ada saja yang mereka ributkan. Bahkan, Salma sudah mewanti-wanti Adul untuk menjauhi Putri. Begitupun Nabila yang sudah mewanti-wanti Putri agar menjauhi Adul.

Bukan hanya para istri yang saling bermusuhan, Paul selaku suami Nabila juga sangat hobi memantik amarah Rony, bahkan lelaki bertubuh jangkung itu tidak jarang menyebut Rony dan keluarganya sebagai kaum duafa.

Untungnya, Rony memiliki kesabaran yang tinggi, walaupun dia di hina dan di injak-injak harga dirinya, namun dia berusaha untuk tetap tenang. Asal bukan anak-istrinya yang mereka hina.

***

"Ya ampun, Saal, Saal. Lo kaga ada makanan lain apa? Saban ari lo ngempanin gue sama si Adul pake daun mulu, bentar lagi gue sama si Adul berubah jadi kambing, Sal." Rony sudah berucap sambil menggelengkan kepalanya dengan nada frustasi, pasalnya sudah lima hari berturut-turut Salma memberinya makan siang dengan menu yang selalu sama, yaitu sayur daun singkong yang istrinya tanam sendiri di halaman belakang rumahnya.

Sementara Adul hanya menatap tak selera ke arah meja makan.

"Tau nih, mak. Emak kaga ada makanan lain apa? Masa tiap ari Adul di kasih makan daun mulu!"

"Yee, bang. Gue mah cuma menyesuaikan sama pendapatan lo doang, pendapatan lo cuma cukup buat bikin sayur daun singkong." Ucap Salma, membela diri.

Kampung Senggol X PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang