🌷🌷🌷
Disiang yang cerah, jam istirahat pertama di SMA Kindergreen. Tampak para kerumunan siswa berkumpul di kantin, untuk mengisi perut dan waktunya yang kosong.
Raga datang dengan gagahnya. Di temani Rafa, Zidan, Abbi dan teman-teman LION nya. Membuat Raga selalu beraura dan berwibawa tiap kali masuk ke tempat itu.
Biasanya, orang-orang akan menunduk, namun kali ini, mereka seketika menyorotnya. Raga berdecak sebal, "Gausah liat-liat! " tegasnya membantah semua sorot mata yang berani menatapnya.
"Maaf bang," timpal Dimas cengengesan.
Raga bergumam sambil mendengus kesal, "Ngapa pada ngelunjak dah? " katanya.
Di samping Raga, Raffa terdengar menghela nafas. Lalu berkata, "Gimana ga ngelunjak? Kemaren lo lembek banget gara-gara kenal Dhyra!" ucapnya sambil terselip tawa.
Raga terdiam. Bibirnya tampak naik seidkit, menambah kesan lucu, "Segitunya ya gua?" gumamnya.
Abbi tersenyum melihat ekspresi Raga yang jarang-jarang. "Parah banget," ucapnya.
"Efek samping dari lo juga sih Zid, semenjak bunga sekolah disini, lo juga jadi bucin akut! " celetuk Raffa menyeret Zidan.
Lelaki yang berjalan sejajar dengan Abbi dan Rafa itu memang cocok menjadi sasaran empuk. Terlebih jika melihat rangkaian peristiwa beberapa hari kebelakang.
Lelaki itu mengerutkan keningnya, "Kok gue yang disalahin? " protes Zidan.
"Emang elu dalangnya!" timpal Abbi sambil mendorong kening Zidan menjauh.
Percakapan mereka yang sambil jalan itu, sudah membawa mereka sampai pada tujuan. Sepaket meja khusus, dengan lima kursi di tengah kantin.
Breg! Mereka duduk dengan kompak, setelah Raga menurunkan tubuhnya duluan. "Pulang sekolah kemaren anak SAREM nyegat gua." ucap Rafa bercerita.
"Kenapa tu?" tanya Abbi penasaran. Sempat terlintas di benaknya, apakah persoalan Grace? Sebab Raffa dan Grace sempat di kabarkan dekat, dan itu membuat Rockyーanak SaReM terbakar cemburu.
Rafa sendiri tidak tahu, "Entah."
Zidan memulai dengan topik yang selama ini dia pikirkan, "Ngomongin SAREM, gue dapet info kalau anak SAREM itu sebagian besar anak G-STRIX. " paparnya.
"Organisasi baru? " celetuk Abbi. Raffa dan Raga tampaknya masih mencerna ucapan Zidan.
"Reformasi." cetus Raga.
Raffa memastikan, "Infonya ga hoax kan? " tanya Raffa.
"Gue liat sendiri bawahannya Hanan siapa aja!" seru Dimas ikut mendukung Zidan.
"Kita harus hati-hati, G-STRIX bakal berulah lagi." ucap Raffa dengan semangat war nya yang membara.
Zidan ikut mengangguk setuju, "Roman-romannya sih begitu!" katanya.
"G-STRIX bukannya bubar 7 bulan lalu? " cetus Abbi bertanya. Raga membalas dengan pertanyaan, "SAREM berdirinya kapan? "
"SAREM juga pernah punah sejak 1 tahun terakhir, sampe akhirnya bangkit lagi ± 6 bulan lalu" jelas Raffa mendetail.
"Manuk akal nih!" cetus Zidan tersenyum miring. Kali ini tidak ada Bunga di sampingnya. Katanya, anak itu sedang keluar kota menemui orang tuanya.
"Inceran mereka terakhir tu Chichi kan? " kata Abbi, lagi.
"Sekarang bisa jadi gue!" ucap Rafa menduga. Abbi dan Zidan berkata kompak, setelah saling beradu pandang, "Lo harus jaga-jaga Rap! "
"Yoi" sahut Rafa nyantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of Us [TAMAT]
Fiksi RemajaKetika kita kembali bertemu, tapi ternyata, itu bukan kamu. Mungkin memang aku yang gila. Beranggapan bahwa, banyaknya orang yang hadir dikehidupanku adalah kamu. ーDhyra Anantasya. Perpisahan tanpa pamit, yang tidak disengaja, telah memisahkan dua...