[61] Special🌷

8 1 0
                                    

🌷🌷🌷

Masih di lapangan indoor SMA Kindergreen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih di lapangan indoor SMA Kindergreen. Tampak regu cowok kelas 12 A-1 sedang bermain basket. Di bawah matahari yang terik, tertutupi atap gedung yang meneduhkan.

"Gass, Ga!" seru Raffa bersiap menerima bola dari Raga.

Raga dengan lincahnya berlarian kesana kemari membawa bola di tangannya. Bergerak naik turun dengan cepat mengikuti alunan tangannya.

"Eumm.., cieeee!" singgung Grace menggoda Dhyra. Senyuman lebar di wajahnya, kian menular pada Dhyra di sampingnya.

Duduk bersampingan di shaf kedua penonton, Dhyra dan Grace tampak menikmati permainan. Dengan rompi khusus hitam dan putih, untuk penilaian harian.

"Dhyra! Ini buat lo." Raga menyeru dengan lantang.

Tepat saat itu, saat semua orang menoleh pada Raga. Tidak ada yang menyadari kedatangan Alka dari kursi penonton atas sana.

"Kalau masuk, lo harus jadi cewek gue!! " ujar Raga bersiap melemparkan bola dari tengah lapangan. Tepat di dekat garis lingkaran.

Wuing! Bola melambung sempurna, tinggi dan mungkin tepat sasaran. Semua memperhatikan dengan baik. Menanti saat-saat bola akan masuk ke dalam ring.

Namun...., Dungg! Tiba-tiba datang pantulan bola dari arah kursi penonton. Pergerakan bola itu, menghadang bola lemparan Raga. Sehingga keduanya terpental dan saling bertolakan.

Bola pengganggu itu masuk ke dalam ring. Sedang bola lemparan Raga terpental jauh. Bahkan nyaris mengenai Pak Samsu yang terduduk di sudut sana.

Padahal sedikit lagi sampai dan masuk melewati ring. Seketika Raga mendelik ke arah bola datang. Alka terlihat berdiri disana sendirian.

"Ckk! Anjing, lo!" ujar Raga melontarkan kata umpatan.

Pak Samsu tidak bisa mengabaikan pelanggaran itu. "Raga, turun!" titahnya dengan keras.

Grace berdiri dan memanggilnya keras, "Alka!" ujarnya lantang. "Kenapa lo bantah bolanya?"

"Ga sengaja." balas Alka dengan entengnya. Alka beralasan, "Gue mau oper ke Ratu. Malah kesana." katanya.

Di sudut lain lapangan, Ratu merengek sambil menyatukan tangannya, "Maaf!!"

Sementara mereka bergaduh, Raga menuruti Pak Samsu. Membawa tubuhnya turun naik memenuhi hukumannya. Setelah itu, dia bangun dan melenggang dan mengacuhkan siapapun.

"Agaa!" panggil Dhyra kuat.

Raga tetap tidak mengacuhkannya. Sehingga Dhyra harus berlari mengejarnya. Sekali lagi, dia berteriak, "Agaa! Tungguuu!" ujarnya.

Masih tidak dia gubris. Dhyra kesal, dia berlari lebih cepat. Mereka telah keluar dari lapangan indoor itu.

"Agaーaduh! Awhh" Dhyra mengaduh cukup keras. Dia terjatuh sebab tersandung lantai yang berunduk.

Memories Of Us [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang