[59] Alka🌷

7 1 0
                                    

🌷🌷🌷

Kilauan jingga di atas langit, kian redup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kilauan jingga di atas langit, kian redup. Kembali pada warna dasar langit yang biru. Tenggelamnya matahari perlahan membuat langit dan buminya menjadi gelap.

Empat puluh menit berlalu, dan Dhyra masih menunggu. Di depan  bangunan sekolah yang perlahan mulai sepi. Beberapa menit lalu, ramai anak basket pulang sebab latihannya di batalkan. Mereka mungkin bertanya-tanya, tentang alasan yang tidak Dhyra kemukakan.

"Belom pulang, Dhyr? " celetuk Alka datang menghampiri Dhyra. Lelaki berambut middle part itu mengarahkan motornya mendekat pada Dhyra.

Dhyra pun menoleh dan mendapati Alka di dekatnya. "Belom." jawab Dhyra.

"Udah mau gelap, juga. "

"Iya nih. Bang David kemana, ya?" gumam Dhyra sambil mengintip pada kejauhan. Siapa tahu David ada disana.

Alka menatap motor besarnya sejenak. "Rumah lo dimana? Barang kali searah, kita bareng aja." ujar Alka menawarkan.

"Ga usah, Al. Makasih. " tolak Dhyra dengan santun. "Bentar juga kayanya dateng." tambahnya beralasan.

Lelaki itu tampak tertawa kecil, "Ah elah. Kita kan temen sekelas, Raa. Jangan sungkan." timpal Alka.

"Iya, sih.., tapiii gue nunggu aja. Makasih banget tawarannya." kata Dhyra bersikeras.

Alka pun mengulas senyum dan berpamit, "Yaudah kalo gitu. Gue duluan ya. Kabarin aja kalo Bang David ga dateng." katanya. Alka menambahkan sebelum pergi, "Ntar gue puter balik."

"Iya. Thanks Alka. Lo hati-hati ya." sahut Dhyra membalas senyuman manis itu.

"Gue duluan!" pamit Alka sekali lagi. Lalu menarik gasnya melaju di atas aspal yang basah. Selalu begitu, karena akhir-akhir ini hujan datang mengguyur sejak siang.

Dhyra menggerutu sebab abangnya tak kunjung datang, "Ihhh, abang mana sih?!" keluhnya mulai kesal.

Tidak lama setelah itu, Alka terlihat lagi. Datang dengan motornya, mendekat diam-diam. "Ekhem!" Alka berdeham pelan.

Dhyra jadi tersenyum melihatnya datang lagi, "Gue gagal jadi cowok kalo ninggalin lo sendirian." ujar Alka.

Dhyra menghela nafas, tidak harus berkata apa untuk menolaknya. Sebab David berpesan padanya, untuk tidak naik jemputan siapapun selain dia.

"Ayo naik!" titah Alka kemudian. Dhyra masih terdiam. "Kita kan temen sekelas, wajar kalau gue nganterin lo." tambah Alka membujuknya.

Dhyra tidak punya alasan lain untuk menolak, "I-iya deh." ucapnya ragu. "Sorry banget ya,  Al."

"Iya santai." sahut Alka. Dhyra pun naik ke atas motor Alka, di belakangnya. Setelah Dhyra siap di posisinya, Alka mulai tarik gas dan melaju dengan kecepatan normal.

Memories Of Us [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang