[40] Drama🌷

6 1 0
                                    

🌷🌷🌷

Terduduk di atas bangku taman, sambil menikmati sunset yang perlahan selesai. Dan lampu-lampu taman yang perlahan kian menyala. Menjadikan kilau warna terang di sekitarnya.

Saking tenangnya, Dhyra tidak mewaspadai kedatangan dua orang asing yang mendekat. Hingga tiba-tiba saja, heup! Orang itu menyekap Dhyra. Belum sempat berontak, orang-orang itu sudah memasukannya ke dalam karung hitam.

Sesak, dan pusing rasanya, sepertinya ada campuran obat tidur dalam sapu tangan yang menyekapnya. Lalu dengan sangat tidak manusiawi, karung itu di bawa ke entah kemana. Dua orang asing berpenutup wajah itu membawanya cukup jauh.

Hingga akhirnya menepi di pinggir jalan, menanti kedatangan seseorang yang menyuruh mereka. Datanglah seseorang berjas hitam yang wajahnya sulit di lihat. Kecuali dari sudut pandang dua orang itu.

"Bener itu anaknya?" ujar pria itu bertanya.

Dengan bangganya dia menyaut, "Bener, bos!" katanya. "Kalau gak percaya, cek aja dulu di dalem."

"Gue ga ada waktu!" timpal pria berjas itu menolak. Akhirnya dia memilih untuk terima beres. "Yaudah, nih buat kalian." ucapnya memberikan segepok uang yang di bungkus oleh tas tangan.

"Wihh! Thank you, boss!" sahut salah satu orang itu. Kala yang satunya memindahkan karung ke dalam mobil pria itu.

Sebelum berangkat, pria itu bertanya, "Ini tahan berapa lama?" katanya.

"Tiga sampe empat jam an, boss!" jawab orang yang sedang merapikan karung di dalam mobil pria itu.

Sambil masuk ke dalam mobil, pria itu menyaut, "Okelah. Gue bawa ye!" katanya sambil berpamit. Dilambangkan dengan sebelah tangan yang melambai dingin.

"Yoi!" sahut dua orang itu kompak.

Matahari sudah tenggelam sempurna. Tak lagi menjadi saksi, akan apa yang terjadi di bumi. Namun matahari tidak sekeji itu, untuk membiarkan bumi gelap sendirian. Dia berikan cahayanya pada bulan. Biar bulan yang lanjutkan, perjuangan menerangi bumi dari atas langit.

●●●

Malam yang kian larut, bulan yang kian naik, dengan cahayanya yang kian menguat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang kian larut, bulan yang kian naik, dengan cahayanya yang kian menguat. Pekatnya hitam yang menyelimuti LION di markasnya.

Terlihat Raga sedang duduk termenung, di atas sofa keabuan di ruang tengah pada lantai dua. Meski jauh dari Raga, nyatanya Abbi, Raffa, Dimas, Zidan, Farel dan orang-orang LION banyak memenuhi bangunan itu. Mereka berkumpul di lantai dua sambil menikmati beberapa makanan ringan dan minuman dingin.

Tak lama, Chyla alias Chichii datang menghampiri Raga. Gadis itu duduk di samping Raga. "Chii..," sapa Raga kontan saat melihat gadis itu datang.

Chichii menoleh. "Kenapa? Tumben, lo murung gitu?" katanya bertanya.

Memories Of Us [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang