[38] Salah Paham🌷

4 1 0
                                    

🌷🌷🌷

Tidak terasa, mentari jatuh begitu cepat, angin berhembus begitu lalu. Kini tibalah waktunya untuk pulang. Setelah hampir 8 jam di sekolah. Ya, sejak jam 7.

David ingin menebus ucapannya kemarin, menjemput Dhyra. Kalau bukan karena Ferry, David bilang, dia akan menjemput Dhyra. Kemarin biarlah Ferry yang melakukannya. Namun sekarang adalah gilirannya.

Rupanya, kedatangan David ke sekolah itu bocor. "David!" ujar Zidan datang dengan amarah.

Bugh! Bugh! Bugh! Pukulan cepat yang Zidan lontarkan kala David menoleh. Untungnya tidak begitu terasa sakit. David tidak ingin melawan, sebab dia tau, ini bukan waktu yang tepat.

"Jangan berani nginjekin kaki lo, di depan mata gue! " kecam Zidan.

Ramainya siswa yang sudah keluar dari bangunan itu, seketika menolehkan perhatian mereka pada Zidan dan David. Banyak dari mereka menahan diri untuk tidak histeris melihat kedatangan David.

"Lo pikir lo siapa bisa jemput cewek gue?!" sentak Zidan lagi. Pastinya cewek yang dia maksud adalah Bunga. Entah darimana Zidan tahu akan hal itu.

Sementara David masih belum mengerti, apa yang Zidan maksudkan. Namun kalimat yang dia ucapkan barusan, membuat David berani menyanggah.

"Cewek lo? Mimpi!" sahutnya dingin. Orang dia mau jemput adiknya, Dhyra. David  pikir, Zidan pasti ngaku-ngaku.

Hanya dengan jawaban itu, Zidan tampaknya sudah tersulut emosi. Bak orang naik pitam. Sebelum Zidan sempat berkata, David mendahuluinya. "Dhyra itu cewek gue!" David mengaku.

Padahal, yang Zidan maksudkan adalah Bunga. Dia sedikit terkejut kala David malah menyebut nama wanita lain. Apalagi sebagai pacarnya.

Zidan mengernyit sedikit, "Dhyra? Dasar lo bajingan!" sentaknya kemudian. Zidan tahu kalau kemarin David pulang dengan Bunga, sekarang dia mengaku Dhyra adalah pacarnya. Zidan tidak habis pikir.

Sementara di luar sudah ramai, Dhyra dan trio Angel baru saja keluar dari loby. Melihat pusat keramaian di halaman depan sekolah, mereka tertarik untuk mengintip. Dhyra terkejut saat mendapati abangnya berada di tengah kerumunan. Kenapa bisa ada David di sana? ーDan Zidan?

"Bang Daviid?! " gumamnya Reflek berlari mendekat pada David.

Trio Angel yang tertinggal, hanya terdiam menanti apa yang akan terjadi. "Zidan, Stop! " ujar Dhyra sambil memeluk David.

Heup! Dengan cepat Raga menahan tangan Zidan yang terlanjur diayunkan kuat mengarah pada David. Semua orang terkejut melihat Dhyra menjadikan tubuhnya tameng untuk David. Bahkan sampai memeluknya begitu erat demi melindunginya, ada apa diantara mereka?

Semua mulai bertanya-tanya. David bukanlah orang biasa, dia dikenal di seluruh jagat pergengmotoran. Seketika ramai orang-orang berbisik.

Dhyra menatap wajah David dengan mata yang berbinar. Lalu kemudian gadis itu memutar badannya menghadap pada Raga. Dhyra menatap Raga dengan wajah bangga.

"Makasih, Ga." tuturnya lembut dengan senyuman.

Namun tampaknya Raga malah terbakar api cemburu, melihat Dhyra memeluk David begitu erat. Dalam hatinya jadi bertanya-tanya, namun juga yakin akan satu hal. "Dhyra memang baik, ternyata alasan dia nolongin gue kemaren, karena dia suka menolong. Bukan suka gue. "

"Gue ga nolongin lo." balas Raga dingin. Bahkan matanya tidak mau menatap Dhyra.

Raga kemudian menambahkan, "Gue cuma jaga anak LION, biar tangannya ga nyerang cewek."
"ーlagi!" sepatah kata sambung ini dia tegaskan sengaja pada Zidan.

Memories Of Us [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang