[44] Tanya🌷

6 1 0
                                    

🌷🌷🌷

Sebelum senja datang menerjang, David memutuskan untuk memenuhi keinginan adiknya. Pergi ke suatu tempat untuk melihat ikan. Dhyra tidak begitu bersemangat, namun David terus memancing semangatnya.

Mereka mampir di tengah taman yang terdapat kolam di dalamnya. David menunjuk ikan-ikan di kolam itu, namun tak satu pun lucu di mata Dhyra.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan dengan motornya David, lalu berhenti di sebuah tempat jual beli. David menemukan aquarium dengan ikan-ikan besar di dalamnya. Ada gurame, ada ikan mas, ikan leel, dan banyak ikan untuk konsumsi yang di pajang disana. Dhyra masih menggeleng.

Sampai akhirnya, David menemukan tempat yang cocok untuk mereka melihat ikan. Adem, nyaman dan menenangkan untuk mencari ikan yang lucu.

Semangatnya mulai terlihat, bahkan kebahagiaan mulai terpancar dari wajah cantik Dhyra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semangatnya mulai terlihat, bahkan kebahagiaan mulai terpancar dari wajah cantik Dhyra.

"Abang! Disini ikannya lucuu!" ujar Dhyra menunjukkan semangatnya. Tangannya yang dingin menarik David kesana kemari.

David hanya menyahut singkat, "Iya." katanya.

Dhyra tidak menghiraukan itu, dia sibuk terkesima dengan keindahan yang dia lihat di depan matanya. David tiba-tiba teringat, dengan aktor cantik yang memerankan peran sebagai putri duyung.

"Kalau di film-film, bentar lagi lo ngaku, kalau sebenarnya lo mermaid." David asal nyeletuk.

Dhyra terkejut mendengar ucapan David barusan. Bukan tentang perihal yang dia katakan, tapi tentang kepribadian David sendiri. "Abang emang suka nonton film?"

"Engga sih, cuma ikut-ikutan Ferry aja."

Dhyra mengangguk terima. Teman memang sangat berpengaruh besar bagi kehidupan dan keseharian. Di tengah percakapan itu, ada beberapa ikan biru yang dikenal sebagai Dory lewat di depannya.

"Ini ada Dory, Nemo nya kemana?" tanya Dhyra sambil memandangi ikan-ikan yang menggerakkan tubuh pipih dan siripnya di dalam air.

David tertawa mendengarnya, "Kalo ini ada Dhyra, cowoknya mana?" timpalnya. Iseng menggoda Dhyra.

"Abang malah pantun!" shaut Dhyra sedikit merengek. Mendengar respon Dhyra, David merasa lega, artinya Dhyra sudah tidak murung lagi.

Dhyra tersenyum dengan bebas. Setengah dari bebannya sudah menghilang. Setidaknya dia bisa berbahagia untuk hari ini. David tidak menyesal membawanya kesini. Sebab Dhyra tidak bisa berhenti tersenyum setelah masuk ke dalam. Saat itulah, David pun ikut tersenyum senang.

Dibalik cahaya pantulan dari air, David kembali salah fokus dengan bekas kemerahan kecil di leher kanan Dhyra. Sayangnya bagian itu harus disadari oleh Dhyra. David terlalu fokus melamun sampai mengabaikan Dhyra yang menatapnya balik.

Memories Of Us [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang