17. Rumah Raga

70 9 22
                                    

🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁

Paginya Geo datang menjemput Khanza di kostnya, laki-laki itu mendapati sosok Khanza yang baru saja keluar dari dalam. Ia memandang Geo keheranan sambil mengunci pintunya sedikit lama karena sering bermasalah, habis ini Khanza akan lapor pada tuan kost untuk mengganti gembok dan kunci kostnya.

"Bisa nggak?" tanya Geo, Khanza mengangguk setelah selesai ia berlari kecil kearah Geo.

"Kok kak Geo repot-repot jemput gue? Padahal gue udah pesan ojek online," ujar Khanza merasa tidak enak.

"Cancel aja, simpan uangnya buat keperluan lo. Selain karena kemauan gue sendiri, gue juga disuruh Raga jemput lo." ungkap Geo membuat Khanza sedikit terkejut.

Setelahnya wajah Khanza berubah masam. "Belum selesai bentuk permintaan maaf atas kesalahan kak Keisha? Bilang ke dia gue udah enggak apa-apa kak, ditampar gitu doang enggak bakal buat gue tumbang."

"Enggak tumbang, enggak tumbang. Terus siapa yang nangis kejer waktu itu hm?" Geo menyentil kening Khanza yang selalu sok tegar.

Khanza mendelik tajam. "Kemarin itu gue cuma lagi datang bulan, hari pertama pula. Nangis itu bukan berarti tumbang ya kak, gue cuma kebawa perasan yang lagi sensitif pas lagi pms."

Geo mengangkat kedua tangannya, memilih mengalah. "Oke deh cewek pms emang nggak bisa disenggol, siap salah!" celetuk Geo.

"Sini helmnya, katanya mau jemput gue kan?" kata Khanza dengan cetus, kali ini ia tengah dipermainkan dengan moodnya sendiri.

Geo mencegah Khanza sebelum naik keatas motornya, ia mengambil hoodie yang ada didalam ransel memberikan pada Khanza.

Khanza memandang hal itu cukup lama, lalu Geo berkata. "Rok lo udah pendek banget, ditutup paket ini dulu sampai sekolah."

Khansa menatap kebawah, roknya yang sudah diatas lutut akan semakin tersingkap dan melihatkan paha mulusnya ketika naik di atas motor.

"Ini emang rok dari kelas sepuluh sih," cicit Khanza meringis.

Geo berdehem. "Cepet diganti, takutnya makin pendek. Lain kali kalau mau beli seragam sekolah itu yang agak kebesaran jangan pas di tubuh doang, lo juga manusia yang bakal bertambah berat badan ataupun tinggi ya walaupun nggak bakal tinggi-tinggi amat, "

"Kak Geo!" Khanza memekik kecil, merasa kesal diledek.

Ibunya juga sering mengomeli Khanza waktu itu karena selalu saja membeli seragam yang pas ditubuhnya, berakhir tidak sampai berapa tahun seragamnya harus kembali diganti karena ketat ataupun sudah pendek.

RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang