34. Bagian dari kenyataan pahit

108 7 18
                                    

🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁

Saat istirahat pertama Geo membagikan paper bag pada teman-temannya, mengundang pujian dari Orlando. Pasalnya ia dan Raga diberikan jam tangan bermerek rolex.

"Yo, lo nggak salah?" tanya Raga, ia terlihat ragu itu menerimanya. Raga cukup asing dengan barang-barang branded, Geo memang senang berbagi terlebih di hari-hari pentingnya.

"Enggak, hari ini nyokap ulang tahun. Tahun-tahun sebelumnya gue kasih yang biasa aja karena tabungan gue belum cukup, tahun ini bisa ke beli ya walaupun sedikit di bantu Handry." ujar Geo terlihat santai.

"Handry bokap lo anjir," sahut Orlando.

Ia memperhatikan pergerakan Khanza dan Keisha yang tengah mencoba kalung liontin bola silver, perempuan itu juga ikut kecipratan sama dengan Keisha. Kalung Geo berikan pada mereka berdua perbedaannya hanya liontin, Geo memberi Keisha kalung moissanite.

"Suka nggak?" tanya Geo.

"Suka!" keduanya serempak menjawab.

"Kak Geo makasih, semoga Mamahnya Kak Geo sehat selalu ya, setiap langkahnya dilindungi oleh yang kuasa." ujar Khanza, sambil mengadahkan tangan.

"Gue doain apapun terbaik buat Mamah lo, semoga bisa di acc sama yang diatas." sambung Keisha.

Terpampang senyum diwajah Geo menatap satu persatu teman-temannya yang memberikan ucapan dan doa untuk Mamahnya dihari lahirnya.

"Thanks, karena kebetulan besok weekend jadi paginya gue ngundang lo semua untuk merayakan hari lahirnya nyokap, lokasinya di villa keluarga. Gue jemput kerumah masing-masing, kita berangkat bareng ke sana." kata Geo.

"Asik makan-makan!" Orlando berseru.

"Kenapa lo ngundang kita?" Raga protes, sebagai orang introver, ia merasa keberatan.

"Nyokap bilang dihari ulang tahunnya dia mau ngikutin kemauan gue, jadi ya gue minta untuk undang kalian ke besok--dan dia setuju."

"Tenang Ga, disana cuma ada adik nyokap gue sama suaminya. Sisanya ya kita-kita doang." lanjut Geo.

"Em--sorry guys kayaknya gue nggak bisa ikut besok. Gue pergi sama Damian. Nggak apa-apa kan Yo?" tukas Keisha.

"Lo izin sama Mami lo?" tanya Raga, matanya tak lepas mengintimidasi Keisha.

Keisha hanya diam tak membalas.

Geo mengendikkan bahunya. "Ya terserah sih."

"Yang jelas berarti, Raga, Orlando sama Khanza ikut." kata Geo mutlak.

RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang