Raga Artajiwa. Seperti namanya, Raga. Dia Raga untuk Keisha, dan juga Raga untuk Khanza.
Bagi Keisha Lavanya, Raga tidak hanya sekedar sahabat tapi juga tempat berpulang dari segala gundah yang terjadi, Raga tempatnya berkeluh-kesah dari segelintir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁🍁
Keisha mengubungi Damian, meminta untuk bertemu. Berharap ia mendapatkan penjelasan dari ulah Damian yang merekam video dan menyebarkan pada salah satu akun gosip dengan hanya mengekspos wajahnya saja.
Keisha Damian?
aku mau ketemu sekarang, boleh kan?
Damian tentu sayang, aku otw jemput kamu ya
Keisha tapi mami ada di rumah, aku ga punya akses untuk keluar
Damian it's okay babe, kamu tau aku gimana kan?
tunggu aku ya
Keisha mencengkram erat ponselnya, harap-harap cemas kali ini tidak ketahuan oleh Maminya. Ia percaya Damian, laki-laki itu selalu punya seribu cara untuk mendapatkan sesuatu yang dia mau.
Keisha ingin protes dan meluapkan kekesalannya langsung pada Damian.
Perempuan itu mondar-mandir di dalam kamarnya sesekali menyingkap gorden untuk mengecek keberadaan Damian jika sudah ada didepan.
Lima belas menit setelahnya sebuah mobil Mercedes terparkir tak jauh dari kawasan rumahnya, di sana terlihat seorang laki-laki dengan hoodie hitam dengan tudungnya yang menutupi setengah wajahnya berjalan kearah gerbang.
Damian memanjat gerbang rumah Keisha yang terlampau tinggi, yang kebetulan hari itu sedang tidak ada penjagaan di gerbang. Entah bagaimana juga Damian lolos dari penjagaan satpam kompleks didepan.
Keisha memejamkan matanya mendengar dentuman suara peluru yang ditembakkan Damian dengan pistol yang ia bawa ke beberapa titik cctv yang ada dirumah Keisha.
Setelah memastikan semua cctv yang Damian lewati rusak, laki-laki itu berlari kearah kamar Keisha. Disana ada Keisha yang membuka pintu balkon, disusul Damian yang merentangkan tali keatas.
Mengerti maksud Damian, Keisha mengikatkan tali itu dengan keras pada pembatas balkon. Lalu dengan perlahan ia turun dengan bantuan tali yang dibawa Damian. Damian juga ikut membantu Keisha hingga sampai kebawah.
"Ayo," ajak Damian
"Damian, tapi itu talinya." Keisha menoleh kebelakang, tali yang dia pakai tadi masih menjuntai.
Damian menggeleng cepat menarik tangan Keisha untuk pergi. "Udah gak apa-apa."
Keisha kembali dibantu Damian untuk naik dan melompat melewati gerbang rumah Keisha. Setelah berhasil napas Keisha tersengal-sengal, jujur pacaran dengan Damian penuh dengan adrenalin yang berbahaya.