🍁🍁
Raga mengikuti Keisha dari belakang ketika mendapati perempuan itu baru saja selesai dari ruangan Buk Lian, beberapa hari ini ia seolah diberi jarak untuk tidak mendekat kearahnya. Berada dikelas yang sama, namun Raga dianggap seperti orang asing olehnya. Mungkin benar, Keisha sudah menghapusnya dari daftar orang-orang terdekat.
"Keisha," panggil Raga pelan ketika berhasil mendekat.
Keisha berbalik, tatapannya yang terasa asing untuk Raga. "Lo ngapain sih?" Keisha bertanya sedikit ketus, seraya melirik sekitar.
Paham akan hal itu, Raga menarik tangan Keisha untuk menjauh dari kerumunan. Laki-laki itu menarik Keisha dengan lembut menuju anak tangga untuk bisa ke lantai atas, rooftop yang sering kali digunakan oleh anak-anak Bahasa untuk menemukan inspirasi dari pemandangan diatas atap untuk menulis puisi atau cerpen.
Hari ini tempat itu sedang tidak digunakan, membuat Raga mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan Keisha.
"Lepas, kenapa sih Ga?" titah Keisha.
Raga tak lagi menggenggam tangan Keisha. "Lo yang kenapa Kei, Bunda bilang ke gue Mami lo cerita akhir-akhir ini lo susah untuk diatur. Suka pulang malam, dan udah nggak ikut ballet."
Semalam, Bundanya bercerita pada Raga tentang perubahan Keisha yang dikeluhkan Erina yang sudah mulai membangkang dan sering keluar rumah tanpa seizinnya dan ketika ditanya Keisha akan marah-marah dan berujung mengurung diri di kamarnya.
Keisha membuang muka, rasanya benar-benar muak ketika dirinya tak diberi kebebasan untuk melakukan hal yang dia inginkan.
"Keisha Lavanya," Raga memegang kedua bahu Keisha, lantas perempuan itu menepisnya.
Keisha melirik cepat. "Penting banget gue harus jawab gue kenapa?"
"Penting, lo itu kalau nggak dirangkul atau di arahin lo kacau Kei."
Keisha berdecak sebal. "Raga, stop perlakukan gue kayak anak kecil!"
"Lo emang masih kayak anak kecil Kei, masih terlalu naif buat di biarin nggak tentu arah--"
"Mungkin perasaan gue itu emang salah Kei, tapi bisa nggak lo nggak bikin Mami lo kepikiran." ujar Raga sedikit menuntut.
"Oke gue tahu lo udah blacklist gue dari hidup lo, maaf juga Kei gue udah ingkar. Tapi gue mohon jangan buat Mami lo terus-terusan khawatir Kei, jadi singel parents itu sulit--"
Raga cukup sadar diri jika perasaan dan pengakuannya kemarin sangat merusak, ia mempunyai bayangan itu sejak lama itu alasannya ia menyimpannya rapat-rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA
Teen FictionRaga Artajiwa. Seperti namanya, Raga. Dia Raga untuk Keisha, dan juga Raga untuk Khanza. Bagi Keisha Lavanya, Raga tidak hanya sekedar sahabat tapi juga tempat berpulang dari segala gundah yang terjadi, Raga tempatnya berkeluh-kesah dari segelintir...