🍁🍁
Keisha berpapasan dengan Geo di lorong koridor untuk menuju ruang olahraga, tak bisa ditepis jika aura Geo memang berbeda dari yang lain apalagi ketika hari ini dia baru saja menunjukkan sisi lain yang ada pada dirinya. Menjadi beringas dalam waktu yang cepat hanya karena membela Khanza yang notabennya anak kemarin sore di Prawara.
"Stop,"
"Oh ya, gue baru ingat untuk ngomong sama lo." katanya setelah menahan tangan Keisha yang hendak lewat begitu saja.
"Kenapa ya, tumben banget?" tanya Keisha pelan.
"Gue cuma mau bilang untuk ingetin cowok lo biar kejadian tadi nggak terulang lagi, bilang ke dia berhenti usik temen gue lagi. Dan kalau lo sayang sama Raga, tolong untuk jaga jarak lo sama Raga. Gue tahu kalian udah kenal dari kecil, tapi gue minta jangan jadiin itu alasan untuk lo nggak jaga jarak dengan Raga."
"Gue udah tahu penyebab kecelakaan Raga itu karena Damian kan? Dan lo nggak bisa lakuin apapun selain diam, jadi gue minta lakuin hal ini aa untuk cegah hal gila dari dia."
Keisha terdiam mendengar penuturan Geo, ia memang tidak bisa diandalkan dalam hal ini Keisha sadar akan hal itu. Dia masih sangat butuh Raga, dan Keisha tidak bisa mengatur Damian sesuai kemauannya.
"Jangan egois, gue tahu lo banyak dipujia tapi jangan jadiin hal itu untuk lo selalu bisa seenaknya bikin ricuh sana-sini, kalau setidaknya lo enggak bisa kendaliin Damian coba untuk jaga jarak sama Raga." kata Geo kembali menambahkan.
"Gue kenal lo baik, bahkan gue bisa rasain temen gue sendiri jatuh dengan pesona lo."
Keisha segera mendongak, menatap Geo bingung. "Gue sama Raga sahabatan dari kecil jadi nggak mungkin––"
"Itu menurut lo, perasaan suka ataupun cinta itu bisa datang kapan aja tanpa diminta. Kalau lo enggak ngerasain wajar, hati lo udah bertuan. Tapi Raga? Selama ini cewek yang dekat sama dia itu cuma lo, jangan bilang kenal Raga kalau lo sendiri enggak bisa benar-benar membaca arti dari ri semua perlakuan dia ke lo."
Geo kembali melanjutkan ucapannya sebagai penutup sebelum ia pergi dari hadapan Keisha. "Lo pikir ada cowok yang benar-benar effort apa aja kalau bukan buat cewek yang dia suka? Enggak, kita nggak bakal ngelakuin hal itu kalau nggak ada maksud lain."
Kata penutup yang Geo ucapkan sesaat setelahnya dirinya menghilang itu terus berputar dikepala Keisha, apa mungkin saja Raga benar-benar merasakan hal itu? Apa di antara hubungan persahabatan mereka hanya Keisha yang menganggap hal itu hanya sebuah perhatian dari teman kecil?
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA
أدب المراهقينRaga Artajiwa. Seperti namanya, Raga. Dia Raga untuk Keisha, dan juga Raga untuk Khanza. Bagi Keisha Lavanya, Raga tidak hanya sekedar sahabat tapi juga tempat berpulang dari segala gundah yang terjadi, Raga tempatnya berkeluh-kesah dari segelintir...