Raga Artajiwa. Seperti namanya, Raga. Dia Raga untuk Keisha, dan juga Raga untuk Khanza.
Bagi Keisha Lavanya, Raga tidak hanya sekedar sahabat tapi juga tempat berpulang dari segala gundah yang terjadi, Raga tempatnya berkeluh-kesah dari segelintir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁🍁
Raga disuruh untuk menunggu sebentar didepan kost Khanza, laki-laki itu sesekali menoleh kedalam untuk melihat keberadaan Khanza, entah apa yang Khanza lakukan didalam namun anehnya Raga menurut saja disuruh menunggu.
"Kak Raga!" panggil Khanza yang masih didalam sana, terdengar melangkah dengan cepat untuk keluar.
Raga menoleh melihat perempuan yang berdiri diambang pintu sambil menyodorkan sebuah toples plastik berukuran sedang berisikan cemilan stik keunguan, Raga kurang tahu itu stik apa.
"Kemarin pas gajian gue iseng beli ubi ungu, terus dibuat jadi cemilan ini aja. Nih ambil, masih renyah kok." ujar Khanza menjelaskan sesuatu yang menjadi pertanyaan Raga dalam hati.
"Makasih," Raga tak sungkan mengatakan itu, walaupun hanya singkat.
"Sama-sama, dimakan ya nanti kasih tau gue gimana rasanya, kasih bundanya juga. Gue mau tau gimana reaksi kak Raga sama bundanya kakak!"
Raga membalasnya dengan anggukan, merasa tak ada yang harus dibahas lagi ia memilih untuk mengundurkan diri.
"Gue pulang,"
Raga berbalik lagi setelah sampai pada motornya. "Salepnya dipake,"
"Siap!"
Setelahnya motor Raga mulai jauh dari area kostnya, Khanza menatapnya hingga benar-benar hilang dari penglihatan. Ia juga sempat mengambil foto Raga secara diam-diam, punggung laki-laki yang mengendarai Aerox hitam itu terlihat jelas dengan bidikan kamera secepat kilat dari Khanza.
"Gue pulang, salepnya dipake. Yaelah, nggak bisa gitu panjangin dikit? Gue pulang ya Khanza, salepnya dipake terus biar lukanya cepat sembuh." monolog Khanza, sambil menirukan gaya bicara Raga tadi.
"Kak Raga harus banyak-banyak belajar kosakata, kayaknya dia hanya bisa ngomong beberapa kata."
"Tapi kalau sama kak Keisha dia bawel tuh, dasar cewek orang mulu di bawelin." cibir Khanza sambil berkacak pinggang.
🍁🍁
Raga pergi ke kediaman Keisha untuk mengecek keadaan perempuan itu, kabar terakhir yang Raga dapatkan Keisha sudah jauh lebih baik walaupun masih banyak diam. Mungkin merenungi kesalahannya pada Erina waktu itu, Raga tahu Keisha memang tipe orang yang gampang kepikiran.
Raga berjalan ke halaman belakang rumah, untuk menemui Keisha atas informasi yang dia dapat dari asisten Erina yang sedang ada di rumah. Ia menghentikan langkahnya saat melihat dari kejauhan, Erina tampak menyuapi Keisha yang duduk di ayunan dekat kolam renang.