46. He is cruel

69 7 6
                                    

🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁

"Keisha Lavanya, kehadirannya ditunggu diruang guru sekarang juga!"

Artikel yang baru saja diluncurkan oleh salah satu situs web terpercaya menggemparkan ditengah malam hingga pagi ini, seantero sekolah sudah mengetahui video syur yang sudah beredar itu.

Keisha sebagai seseorang yang dituding sebagai perempuan yang ada didalam video panas berdurasi lima belas menit itu menunduk dalam-dalam, bisik-bisik dari siswa siswi lainnya mulai terdengar kala Keisha berjalan melewati mereka.

"Oh ini cewek lima belas menit itu?"

"Gila, luarnya sih positif vibes. Tahunya hyper abis ya."

"Seriusan, Keisha murid berprestasi?"

"Pantas dia gagal ikut festival ballet kemarin ya? Keburu bikin video viral dulu."

"Penasaran sama cowok yang ada di video itu, siapa ya?"

"Siapa aja jadi sih kayaknya,"

Keisha mengepalkan tangannya, bahunya bergetar hebat mendengar cemoohan teman-temannya. Dapat Keisha lihat ruang guru diujung sana sudah banyak dikerumuni oleh siswa-siswi yang nekat ingin mencari informasi.

Disana juga ada Raga, Geo, Orlando, dan Khanza yang sudah tidak ketinggian dengan Raga.

Tatapan mereka sulit ditebak, Keisha jadi kebingungan menentukan mana yang mendukung dan mana yang justru senang atas penderitaannya.

"Raga,"

Yang jelas Keisha akan berlari pada Raga, perempuan itu tak memberikan jeda untuk Raga menolak pelukannya. Pelukan dan tangisan Keisha seolah-olah mengadu pada laki-laki dengan tatapan teduhnya itu, bahwa dunianya sedang tidak baik-baik saja.

Raga tak enak hati untuk membuat Keisha semakin malu didepan umum dengan menolak pelukan, ia memegang kedua bahu perempuan itu menguatkannya. Walau bagaimanapun Keisha adalah sebagian dari masa kecilnya, Raga sudah bisa menganggap Keisha adik perempuannya.

"Masuk, selesaikan masalah lo didalam." kata Raga.

Keisha menoleh kedalam ruangan yang tampak menyeramkan, disana sudah duduk orang-orang penting, termasuk Maminya dengan mata memerah, wanita itu terlihat menyedihkan karena jatuhnya harga dirinya karena ulah putrinya.

"Gue nggak ngelakuin itu," sangkal Keisha.

"Lo tahu kan Ga teknologi AI udah canggih banget sekarang?" tambah Keisha, mengharapkan pembelaan dari Raga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang