Raga Artajiwa. Seperti namanya, Raga. Dia Raga untuk Keisha, dan juga Raga untuk Khanza.
Bagi Keisha Lavanya, Raga tidak hanya sekedar sahabat tapi juga tempat berpulang dari segala gundah yang terjadi, Raga tempatnya berkeluh-kesah dari segelintir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁🍁
Mungkin kita hancur dengan cara yang berbeda, tapi kalau kamu mau kita bisa sama-sama saling menguatkan dengan cara yang sama – Khanza Adyananda
Sore hari kegiatan Khanza berjalan seperti biasanya, sebelum berangkat ke coffe shop ia lebih dulu membereskan kost-an lalu makan dengan masakan seadanya yang ia buat. Mengepel lantai teras kostnya yang becek karena hujan pagi tadi yang merembes hingga ke teras.
"Itu debunya masih ketinggalan,"
Khanza mengerucutkan bibirnya menatap kearah ponselnya yang menunjukkan wajah Lani, tantenya. Beberapa menit yang lalu tantenya bisa menghubunginya, setelah beberapa bulan yang lalu sempat hilang kabar.
Lani terlihat tertawa mendengarnya. "Ya siapa tahu, kamu kan dulu apa-apa disuruh terus nyapu sama ngepel aja nggak bersih. Udah hebat ya sekarang, udah bisa semua sendiri waktu itu aja ngerengek nggak mau ditinggal karena takut nyuci baju sendiri,"
Khanza lagi-lagi mendengus sebal. "Itu kan dulu sekarang aku udah bisa beberes sendiri, nyapu bersih, ngepel bersih, masak juga udah bisa walaupun rasanya masih suka nggak karuan ya tetap semangat belajar!"
"Iya-iya deh, belajar yang benar disana ya Za. Kerja yang rajin, biar disayang orang-orang sebenarnya Jakarta itu keras untuk orang kayak kamu Za, tante juga enggak tega waktu tinggalin kamu sendiri apalagi dikota besar begitu, seharusnya kamu tetap stay aja di Bandung disana kan masih ada tetangga yang kita kenal baik." tutur Lani, cukup merasa sedih.
Khanza tak dapat menyembunyikan rasa harunya. "Ih kok tante ngomong gitu sih, kan akunya biar ada pengalaman terus bisa mandiri. Udah tante fokus kerja aja disana, aku enggak apa-apa kok disini, aku ketemu beberapa orang baik."
Lani tersenyum simpul. "Iya tante tahu kalau orang baik itu pasti akan ketemu orang baik juga, semangat ya sayang!"
"SIAP TANTE!"
"Eh aku sampai lupa nanyain gimana kerjaan tante disana? Majikannya baik nggak?" tanya Khanza berubah antusias.
"Baik, cuma ya tante agak susah beradaptasi dengan budaya mereka, makanan ataupun kebiasaan-kebiasaan tapi sejauh ini mereka baik. Nanti kalau tante gajian, tante transfer ya buat nambah-nambah kebutuhan kamu disana."