💚💚💚
Melihat kepergian jisung, jaemin dan renjun serta jeno menyusul jisung yang berada di dalam kamar nya. Untung saja pintu kamar nya tidak di kunci oleh jisung jadi mereka bisa masuk untuk memenangkan jisung yang kini mungkin sedang menangis di balik selimut yang menutupi diri nya dari ujung kaki hingga ujung kepala
Jaemin duduk di tepi kasur sebelah kiri sembari mengelus kepala jisung yang berada di balik selimut itu.
"Jie sayang.. Ayo buka dulu selimut nya biar Hyung lihat telinga mu " ucap jaemin dengan nada lembut
Terlihat jelas dimanja selimut itu bergerak seperti jisung tengah menggelengkan kepala nya didalam selimut itu
"Apa jie marah sama injun-ie Hyung? " tanya jaemin lagi
Selimut itu bergerak lagi seperti jisung menganggukan kepala nya.
"Jie maafin Hyung nee? " kata renjun ikut duduk di samping jisung beda nya renjun naik ke atas kasur tepat di samping kanan jisung
"Buka dulu yuk selimut nya nanti sesak lohhh " ujar jaemin
"Maafin Hyung jiee, Hyung sadar bahwa Hyung memang salah tapi bolehkan hyung memeluk jie sebentar? " tanya renjun menarik pelan selimut jisung
Jisung tetap menahan selimut itu agar renjun tak dapat melihat wajah nya yang kini sudah sembab.
"Jiee ayo buka selimut nya, ntar sesak lohh km ga mau kan ngerasain sesak?? " ujar jaemin
"Kalau dia belum mau membuka nya biarkan dulu jaemin, mungkin jisung masih marah, biarkan dia merendahkan amarah nya dulu " ucap Jeno
"Tapi kalau kelamaan kaya gini nnti sesak gmna? "
"Jisung butuh waktu, jika dia sesak maka dia akan membuka selimutnya dan mengambil beberapa nafas " balas Jeno
"Yaudah kalau gitu, oh iya hyung kami berdua mau ke bawa dulu seperti nya haechan dan chenle sudah pulang, hyung temani jisung " jaemin dan Jeno keluar dari kamar jisung dan kini hanya tersisa renjun dan jisung di sana
Tidak sampai 2 menit renjun menunggu dan meminta maaf pada jisung agar mau membuka selimut nya akhirnya jisung mau membuka selimut itu walaupun hanya menampakan kedua mata sembab milik nya.
Renjun pun tersenyum gembira ketika melihat jisung membuka selimut nya.
"Aigoo.. Lihat mata mu yang semakin mengecil itu hahaha" tawa kecil renjun membuat jisung kembali sebal dan kembali menutup selimut nya.
Melihat itu renjun jadi panik kebali seharus nya ia tidak mengejek dan menertawakan jisung.
"Eh eh Hyung tidak bermaksud begitu, maaf "
"Maaf yaa Hyung tidak mau mendengarkan penjelasan mu terlebih dahulu, Hyung salah dan Hyung janji akan mendengarkan penjelasan jie dulu sebelum bertindak okey? Maafin Hyung nee? "
Akhirnya jisung membuka semua selimut nya dan menyingkirkan selimut itu dari badan nya lalu beranjak dari baring nya kedalam pelukan renjun
"Injun-ie Hyung ga bole jewer jie lagi yaa, nanti kalau telinga jie putus gmna? Jie gamau jadi orang yang hidup tanpa telinga dan tuli " gumam jisung
"Iya jiee, Hyung janji ga bakal ngelakuin hal itu lagi, maafin Hyung sekali lagi yaa. Anak baik.. "
Jaemin dan Jeno diam-diam melihat ke akuran saudara mereka, jaemin ikut tersenyum ketika jisung mau memaafkan renjun walaupun kini telinga jisung masih terlihat sedikit merah
"HAALOOOOO " Teriak chenle tepat di kedua telinga jeno dan jaemin
"Yaampun chenle! Suara muuuuu!! " teriak Jeno balik sembari mengelus telinga nya
"Astagaa jangan teriak-teriakk" sambung jaemin
"Hihihi miaann " balas chenle
Renjun dan jisung tidak memperdulikan suara berisik dari pintu itu, jisung hanya terdiam di pelukan renjun dan juga sebalik nya renjun tetap memeluk jisung dengan hangat dan nyaman.
"ICUNGGGGGG AYO MAIN VIDIO GAMEE " pekik chenle membuat jisung yang tadi nya sudah nyaman di pelukan renjun menjadi beranjak pergi dari pelukan renjun menuju ke arah chenle
"Ayooo leleee " kata jisung dengan semangat
"Let's gooooooo"
Kedua nya bermain vidio game di TV ruang tamu sementara renjun yang baru saja ingin menikmati manja nya si bungsu malah gagal karena chenle
"Aku gagal lagi merasakan manja nya jisung pada ku dan aku tidak bisa mengalahkan lama nya jisung manja pada jaemin " dumel nya
Jisung dan chenle memainkan vidio game hingga dimana jam dinding sudah menuju ke arah angka 10 malam dan saat ini adalah waktu nya tidur, jisung memang sudah mengantuk tetapi diri nya masih tetap berusaha untuk menyelesaikan game nya sedangkan chenle sudah tertidur duluan di sofa
Ceklek!
Suara pintu terbuka
"Loh? Siapa yang bermain game selarut ini?? " ujar mark
Yap! Mark baru pulang jam segini karna hari ini mark lembur kantor
Mendengar itu jisung bukan nya berlari ke kamar untuk tidur malah menjatuhkan tubuh nya pelan ke lantai dan pura-pura tertidur.
Mark pun menghampiri jisung yang sudah terbaring di lantai, sebenarnya mark tau bahwa jisung sedang berpura-pura tidur tetapi karna memang sudah malam gini mark menggendong jisung ke kamar jaemin setelah itu menggendong chenle ke kamar nya
Walaupun mark sehabis pulang dari kantor, ia akan tetap membereskan rumah yang sedikit berantakan di malamm hari itu karna bi jiah dipekerjakan sampaii sore saja dan mereka memperkerjakan bi jiah saat mereka sedang tidak ada di rmh saja, jadi bisa di katakan bi jiah yang menjaga rumah serta kedua bocil di rmh saat jaemin, Jeno, haechan dan renjun beserta mark belum pulang.
Mark memperkerjakan bi jiah itu untuk membersihkan rumah saat mereka tidak ada rumah, bahkan di hari weekend saja bi jiah di libur kan, sebaik apa mark dikehidupan ini? Benar-benar baik..
Bi jiah juga sangat bersyukur bisa dipekerjakan dirumah ini, karna bi jiah juga sedang dalam ko disini keluarga yang tidak terlalu baik, bi jiah mempunyai 3 orng anak dan suami yang penyakitan. Bi jiah juga digaji dengan uang yang lebih dari cukup dari mark, sungguh bi jiah benar-benar beruntung..
Apalagi mengurusi rumah yang isi nya pria tampan semua bukan? Haha
💚💚💚
°
°
°
Jangan lupa vote
See youu💚
Pay pay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DREAM FAMILY
Teen Fictiontujuh bersaudara yang hidup bersama tanpa adanya kedua orang tua meskipun begitu mereka selalu saling memberi kasih sayang terutama kepada sibungsu