46

765 88 12
                                    






💚💚💚

braakkh! prankk dugss!

barang-barang yang tertata rapi di meja sekarang terhempas kebawah berserakan dimana-mana.

"seharusnya kau koma saja! aku tidak tahan jika selalu di pojokin seperti ini, aku tidak tahan!! "

"hiks aku tidak mau selalu di pojokin kaya gini hiks "

chenle terduduk di tepi kasur nya dan menangis meluapkan rasa emosi yang telah membara didalam dirinya.

chenle menyaksikan dimana saat mark baru pulang hanya memanggil nama adik nya dan memberikan hadiah jam tangan terbaru kepada jisung tanpa memanggil nama nya ataupun memberikan jam tangan terbaru yang sama untuk nya.

semua berubah sejak jisung mulai lahir, perhatian seorang kakak yang seharusnya untuk chenle kini hanya terfokus kan kepada sibungsu jisung, chenle benar-benar semakin kehilangan hal itu semua sedikit demi sedikit.

"tuan muda chenle, air panas nya sudah siap " sorak bi jiah di luar kamar chenle

chenle melihat ke arah pintu yang tertutup lalu menarik nafas nya panjang dan hembuskan semua udara yang ia hirup, mengusap sebuah air mata yang telah membasahi pipi nya dan tidak lupa untuk menenangkan diri nya terlebih dahulu agar tak ada yang sadar bahwa diri nya sehabis nangis.

"baik bi "

matahari yang telah bergantian dengan bulan pun tiba, bulan purnama yang bersinar terang digelap nya malam.
Jeno tengah membaca buku nya di kamar tiba-tiba pintu kamar Jeno terbuka menampakkan seorang bocah melangkah masuk kedalam kamar nya.

"jeno hyungg " panggil jisung

"apa" sahut nya

jisung menaiki kasur yang empuk milik jeno dan berbaring di pangkuan jeno.

"pasti ada mau nya" ucap jeno

"besok hari pemakaman Buna sama ayah, jie boleh ikut?" tanya nya

"bertanya lah pada jaemin atau renjun, jangan kau tanya aku" jawab jeno tanpa melirik ke arah jisung.

"memang besok kita pergi nya jam berapa? " tanya jisung lagi

"mungkin sorean dikit" jawab jeno

"tanya lah pada jaemin, soal nya bocil kaya dirimu akan ngerusuh disana nnti " timpal jeno lagi

"iiih mau ngerusuh gimana? orang disana tempat pemakaman saja" ucap jisung sedikit kesal

jeno menatap adik nya "siapa tau disana kau malah menangis-nangis karna merindukan bunda dan ayah"

"tidak ya! jie tidak akan cengeng seperti dulu lagi asal hyung tau" omel nya

"ih jeno hyung ngeselin, dasar jelek " beranjak keluar dari kamar jeno

"tuh tuh ngambekan"

jisung mendatangi jaemin yang tengah mengerjakan tugas skripsi nya di kamar.

THE DREAM FAMILY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang