duoble up🤗
💚💚💚
chenle sedikit kesusahan saat mengerjakan soal ulangan matematika nya karna semalam ia belum sempat belajar.
chenle benar-benar menyesali nya, seharusnya ia belajar bukan malah melamun di balkon menatap langit malam yang dipenuhi oleh bintang.
akhirnya ketakutan yang ia takutkan sedari tadi terjadi. ia hanya mendapatkan nilai 70 bahkan diri nya sempat dikatain oleh teman sekelas nya.
"chenlee mengapa bisa nilai matematika mu turun drastis? apa kau tidak belajar dengan baik? " tanya guru itu pada chenle
"maaf bu, akan saya usahakan lagi " balas chenle
"hahaha lihat bocah paling pintar di sekolh ini akhirnya mendapatkan nilai dibawah 90 " ejek salah satu anak laki-laki didekat chenle
"haha iya mungkin dia sudah bosan dengan kepintaran nya"
"atau jangan-jangan dia sudah kehilangan setengah otak nya hahahaha"
mendengar ejekan tersebut, chenle menggepalkan tangan nya membuat kertas yang masih ia genggam menjadi ronyok.
saat pulang sekolah chenle melanjutkan les basket sesudah ia melakukan les basket nya, ia kembali les matematika tak jauh dari rumah nya.
"sampai kapan kau akan merasa dipojokin seperti ini oleh Hyung mu? " tanya zay
"entahlah"
"aku jadi merasa kasihan melihat mu seperti ini"
"aku memang pantas di kasihani"
"oh iya bagaimana nilai ulangan mu hari ini? " tanya zay
"hancur.. ak gagal zay.. " lirih chenle
"mengapa bisa?? astagaa.. pasti karna bocah itu" balas zay
"tidak, ini salah ku karna aku melamun di balkon kamar ku bukan nya belajar"
"heyy siapa bilang ini salaah mu? ini salah bocah itu, aku tau kau pasti melamun karna memikirkan bocah itu bukan? "
"aku hanya memikirkan bagaimana cara hyungdeul memelukku seperti mereka memeluk nya"
"itu termasuk kau memikirkan nya, karna dirinya kau menjadi dapat nilai buruk! kau hrus membalas dendam chenle-yaa"
"aku tidak tega melakukan hal itu apalagi untuk membalas dendam "
"hah.. kau terlalu baik, terserah mu saja jika kau butuh bantuan aku akan selalu ada untuk mu"
chenle mengangguk
"terimakasih" ucap chenle
sementara saat chenle sampai di rumah, ia berjalan pelan ke arah mark yang sedang bersiap-siap dengan baju rapi serta jisung yang sudah mandi.
"berhenti tersenyum, ayo pakai baju mu dulu " kata jaemin
"bagaimana aku tida tersenyum kalau markeu Hyung mau bawa jie ke taman bermain anak-anak hihi iya kan hyungg"
"iyaa jiee, ayo cepat beesiap-siap Hyung tidak sabar membawa mu kesana" semangat mark
mereka yang ada disana pun ikut tersenyum melihat kelucuan si bungsu dan si sulung.
"eoh lelee sudahh pulangg " pekik jisung saat matanya tertuju pada chenle
"chenle-shii bagaimana dengan nilai mu?? " tanya renjun
"baru pulang sudah di tanya nilai ku bukan nya ditanya keadaan ku hari ini " batin chenle menatap renjun
renjun dengan senyuman lebar menunggu jawaban chenle.
"lihat jisung mendapatkan nilai sempurna jadi kami berdua mau ke taman kanak-kanak untuk bersenang-senang hari ini " ucap mark
"uhm! pasti lele juga mendapatkan nilai sempurna bagaimana kita pergi bertiga?? jie senaaangg kalau lele jugaa ikuttt" sorak jisung senang
"maaf Hyung lele tidak bisa ikut" jawab chenle dengan nada lesuh
"loh kenapa? " kata jaemin memasang raut wajahn bingung
"nilai ku kali ini sangat buruk Hyung" ucap chenle dengan kepala yang tertunduk sedih
"tidak apa-apa lelee" spontan jisung memeluk chenle
"yasudah kalau kau tidak mau ikut, belajar yang giat ya Lee.. ayo jie kita berangkaatt" ucap mark
"tapi bagaimana dengan chenle?? " tanya jisung
"tidak apa-apa jie, kau pergi lah" kata chenle pada jisung
jisung sempat menatap mark lalu menatap chenle lagi namun mark benar-benar terasa sangat bersemangat jadi jisung harus membiarkan nya pergi bersama mark lagian ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh jisung
jisung bingung dengan pilihan nya antara mau memilih pergi bersama mark yang sedang sangatt bersemangat atau menemani chenle yang sedang sedih.
"ayo pamit dulu sama yang lain sebelum kita pergi" pinta mark
"bye bye hyungdeul, bye lelee nnti jie bawain lelee oleh-oleh yaa" pamit jisung dengan lambaian tangan
yang lain membalas lambaian tangan jisung kecuali chenle yang melihat jisung sekilas lalu berjalan masuk kekamar nya.
"lele pasti sedih.. " batin jisung
"hati-hati dijalan yaa" kata jaemin
"uhm! Hati-hati yaa jangan kemaleman pulang nyaa" sambung renjun
"jangan lupa bawain Hyung makanan jiee " ucap haechan
"okeee hyungg" balas jisung
"sudah siap?? " tanya mark
"uhm! " mengangguk dengan semangat, jisung pergi bersama mark.
disisi lain chenle melempar tas nya ke atas kasur dan melempar sebuah buku yang ada di meja belajar nya kepantai melampiaskan semua amarah yang ia tahan sedari tadi
"MENGAPAA JISUNG SELALU MENDAPATKAN APA YANG IA MAUU!!! " teriak chenle
chenle menduduki dirinya di tepi kasur sembari mengatur nafas nya yang terengah-engah.
chenle menatap diri nya sendiri di kaca lemari nya "aku tidak tahan.. "
💚💚💚
°
°
°
jangan lupa vote
see youu💚
pay pay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DREAM FAMILY
Teen Fictiontujuh bersaudara yang hidup bersama tanpa adanya kedua orang tua meskipun begitu mereka selalu saling memberi kasih sayang terutama kepada sibungsu