💚💚💚
chenle menyendiri di halte bus depan sekolah nya, pikiran nya yang berisik membuat ia tak sanggup untuk pulang kerumah.
duduk sendirian, menatap piala yang berdiri tegak disamping nya.
chenle menghela nafas panjang menatap kedua kaki yang bergelantungan tak menyentuh tanah.
"kalian benar-benar melupakan hari penting ku.. " lirih nya
bulan purnama bersinar terang namun tidak dengan hati nya hari ini.
rasa kecewa yang mendalam membuat nya semakin remuk.
"seenggak nya bunda dan ayah melihat ku bertanding dari atas sana"
ia sukses membuat pipi nya kembali basah setelah menangis karna kecewa.
pulang sendirian dengan menentang piala tersebut. saat tiba di rumah, ia melangkah masuk kedalam bangunan yang di sebut rumah nya. melihat saudara nya tertawa bersama di ruang TV tanpa memikirkan diri nya sedikit pun.
"eh chenle udhh pulang " pekik haechan yang sedang memakan eskrim
"chenle-shii " panggil jeno
chenle berjalan masuk tanpa menghiraukan panggilan dari kakak nya.
"chenle-yaa ayo makan dulu, mengapa kau pulang selarut ini?? " ucap jaemin
"seharusnya kau pulang lebih awal, tadi kami memakan kimchi buatan bi jiah. kimchi nya sungguh lezat saat memasuki mulut ku " ujar haechan
"benar! rasa nya aku ingin memakan nya sekali lagi" sambung jeno
"kami juga menyisakan nya untuk mu, makan lah kau akan takjub dengan rasa nya" kata haechan
chenle hanya menatap mereka sekilas dan melanjutkan jalan ke arah kamar nya.
"chenle-yaa ayo makan dulu" panggil jaemin
"chenle-shii"
"chenle-yaa"
"LEE CHENLE!" bukan bukan ini bukan hentakan dari jaemin, melainkan mark.
langkah chenle seketika berhenti.
"apa kau tidak dengar panggilan dari jaemin? dia menyuruh mu makann, seenggak nya kau jawab dulu bukan malah pergi begitu saja! " kesal mark karna memang mark paling tidak suka dengan sikap yang tidak sopan pada yang lebih tua.
"hyung.. sudahlah chenle pasti lelahh " ucap jaemin
"kau dengar! jaemin saja tau perasaan mu mengapa kau tidak? " sambung mark lagi
chenle benar-benar menggepalkan tangan nya, menahan rasa emosi yang semakin membara.
"apa hanya karna kami tidak pergi ke pertandingan mu seakan-akan kau marah! iya?! " bentak mark lagi
amarah yang tak terbendung lagi chenle membalikan badan nya menatap mark tajam. "kalau iya kenapa!? hari ini adalah hari penting ku, padahal aku sudah bilang pada kalian bahwa hari ini pertandingan ku hyung! mengapa kalian tidak datang satu pun untuk melihat bahkan menyemangati ku disana!?? "
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DREAM FAMILY
Teen Fictiontujuh bersaudara yang hidup bersama tanpa adanya kedua orang tua meskipun begitu mereka selalu saling memberi kasih sayang terutama kepada sibungsu