💚💚💚
"chenle-yaa, hey bangun "
chenle terbangun dengan keringat dingin yang bercucuran serta mata yang bergetar dan berkaca-kaca
"hanya mimpi.. " lirih chenle
"ada apa Lee?? kau mimpi apa hingga mengigo seperti tadi hm? " tanya jaemin
yang lain mengelilingi chenle dengan wajah yang bingung, disana juga ada jisung yang menatap chenle dengan wajah penuh kekhawatiran tetapi entah kenapa chenle malah melihat jisung menatap nya dengan wajah sinis serta senyuman miring yang membuat chenle semakin takut.
"h-hyung " lirih chenle
"ada apa Lee?? ayo sini Hyung lihat " ucap jaemin menangkup wajah chenle
"takutt.. hiks " tangis chenle
"hey hey ada apa, kemarilah " mark menggendong chenle kepelukan nya lalu mengelus lembut punggung chenle walaupun tubuh chenle sedikit berat bagi mark
"takut Hyung.. "
"lele kenapa Hyung? " tanya jisung dengan wajah yang semakin gelisah, ia baru pertama kali melihat chenle setakut ini hingga menangis.
mark membawa chenle kekamar nya serta diikuti oleh Jeno kesana sementara jisung disuruh kembali kedapur untuk menyelesaikan makanaan nya yang belum habis.
"ini pertama kali nya chenle bangun dengan rasa takut yang membuat nya menangis seperti tadi " kata haechan sambil memakan bush-buahan yang dipotong dan disajikan di atas meja makan
"bagaimana kondisi den chenle?? " tanya bi jiah
"dia dibawa oleh mark kekamaar nya, mungkin mark akan menanyakan apa yang barusan ia mimpiin tdi " sambung jaemin
"lele bakal baik-baik aj kan Hyung? " tanya jisung
"uhm tenang aj, dia hanya mimpi buruk jie, ayo lanjut habisin makanan nya " jawab jaemin
jisung mengangguk lalu melanjutkan sarapan nya
sementara itu chenle masih ditenangkan oleh mark dan jeno, chenle sudah menceritakan nya semua tetapi mark dan Jeno meyakinkan chenle bahwa itu hanya lah mimpi, tidak nyata dan tak akan pernah terjadi, tetapi chenle yakin bahwa mimpi itu menandakan bahwa jisung benar-benar akan merebut kasih sayang mereka semua dari chenle.
"tapi Hyung kalau jisung benar-benar merebut kasih sayang kalian bagaimana?? "
"aku tidak mau kalian hanya menyayangi jisung aku tidak mau kesepian ak tidak mau itu semua terjadii hiks "
"Hyung hiks jisung akan merebut semua nya dari lelee hiks lelee gamau Hyung, jisung bisa saja berpura-pura polos dan lugu karna nanti nya ia akan merebut kalian dari lelee"
chenle terus menangis dan berbicara omong kosong membuat amarah Jeno membara karna ia tidak tahan dengan omong kosong gila dari chenle.
"berhenti Lee chenle!! jangan sembarangan berbicara tentang jisung! itu hanya mimpi mu, berhenti bebicara atau aku yang berhenti berbicara pada mu!! " bentak jeno
chenle terdiam karna pertama kali nya ia mendapatkan bentakan dari salaah satu Hyung nya, pikiran chenle semakin meyakinkan bahwa kini Jeno tidak lagi percaya pada nya.
"h-hyung.. "
"itu hanya sekedar mimpi, jisung tidak mungkin merebut kasih sayang kita semua dari mu, disini kita saling menyayangi tidak ada yang lebih atau pun kurang chenle-yaa, berhenti berbicara sembarangan, dia adik mu kau juga harus menyayangi nya seperti kami menyayangi mu, mengerti? " ujar Jeno
"iya Lee, bukan kah kita semua sudah berjanji pada bundaa kalau kita akan saling menyayangi stu sama lain tak ada lebih atau pun kurang, jangan seperti ini Lee.. jisung tak mungkin merebut kasih sayang kita dari mu sedangkan dirinya sangat menyayangi mu, dia selalu berbagi makanan pada mu, bahkan dia selalu mengalah bukan? " sambung mark
"mengalah? apa tidak terbalik? " batin chenle menatap mark
"sudah, ayo keluar, lupakan mimpi buruk itu okey? " ajak mark
"uhmm"
ketiga nya keluar dari kamar mark dan berjalan ke arah dapur. chenle duduk disalah stu kursi tak jauh dari kursi yang diduduki oleh jisung, dengan senang jisung pindah tempat duduk nya saat melihat chenle, ia menyodorkan stu biskuit coklat untuk chenle.
"lele mau? " tawar jisung dengan senyuman lucu
chenle mengambil biskuit itu dari tangan jisung dan mengambil satu gigitan dari biskuit tersebut.
"jie.. semoga mimpi itu tidak benar-benar terjadi " batin chenle
"injun-iee Hyung berikan lelee satu gelas susu juga ya" pekik jisung padahal jarak nya dengan renjun tidak begitu jauh
"jangan berteriak, jarak kita dekat bukan jauh "ucap renjun
jisung hanya menyengir menampakkan gigi putih yang tertata rapi.
💚💚💚
°
°
°
jangan lupa vote
see you💚
pay pay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DREAM FAMILY
Teen Fictiontujuh bersaudara yang hidup bersama tanpa adanya kedua orang tua meskipun begitu mereka selalu saling memberi kasih sayang terutama kepada sibungsu