💚💚💚
jaemin meletakan semangkuk sup untuk jisung "makan lah" ucap jaemin tersenyum.
jisung mengangguk tersenyum "makasi hyung"
"kau masuk sklh? " tanya haechan
"lihat aku pakai baju apa" ucap jisung
"baju sekolah" jawab haechan
"berartii? "
"kau masuk sklh? "
"naahh pintar sekaliii hyungieee jiee"
mendengar itu renjun mengendut kan pipi nya menahan tawa. "pfftthh"
"hahahahha " tawa jaemin dengan jeno disana.
"sudah berani kau yaaa!" geram haechan, menyium seluruh pipi jisung.
"aaaaahahahhaaha aaduh hyunggg pipi jie udh dibedakin sama jaemin hyunggg" pekik nya.
"sudahlah! kau makan saja sarapan mu, jangan menggangu adik ku " omel jaemin
"ck iya iyaaa, kau ini jadi pemarah sekali sejak kejadian semalam"
plak!
sebuah tamparan mendarat di pipi haechan.
"jangan ungkit kejadian semalam" ketus renjun
haechan mengangguk "TAPI JANGAN PIPI KU DITAMPAR JUGAAAA JUNN"
haechan mendengus kesal.
"eoh, chenle-yaa ayo sarapan dulu " pintah jaemin melihat chenle menuruni tangga dari kamar nya dengan ransel serta seragam sekolah yang ia kenakan.
berpura-pura tidak mendengar, sungguh kecuekan chenle sedikit membuat hati jaemin hancur.
chenle tidak menggubris ucapan jaemin sama sekali bahkan menoleh saja tidak.
"chenle-yaa itu di panggil loh sama jaemin" lanjut renjun
"jika kau tidak mau mendengar lagi, maka hari ini kau tidak mkan sama sekali yaa" sambung haechan
chenle terus berjalan menuju ruang tamu, tidak menghiraukan panggilan mau pun ucapan dari saudara nya. menganggap mereka tidak ada itu lah jalan satu satu nya bagi chenle.
"lele kenapa hyung? " tanya jisung pada jaemin.
entah tidak mendengar atau sengaja tidak mendengar, jaemin beranjak pergi, menyusul chenle.
"jaem biarkan saja dia" pekik renjun
"aku akan lihat mereka " ucap haechan sebelum beranjak dari tempat nya menyusul kedua saudara nya itu.
"apa ini karna jie lagi? " batin jisung menatap kepergian haechan menyusul jaemin dengan chenle.
sementara itu, jaemin menahan tangan chenle yang hendak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DREAM FAMILY
Teen Fictiontujuh bersaudara yang hidup bersama tanpa adanya kedua orang tua meskipun begitu mereka selalu saling memberi kasih sayang terutama kepada sibungsu