💚💚💚
"makan lah chenlee-shii, kalau kau tidak makan bagaimana bisa kau menjalankan aktivitas mu diluar dengan perut kosong seperti ini? "
"ayo makan lah sedikit " jaemin terus membujuk chenle yang akhir-akhir ini selalu mogok makan.
"aku tidak mau " jawab chenle singkat
"makan lahh sesuap saja, seenggak nya perut mu tidak kosong " ucap renjun sembari mengupas bawang di dapur.
"eoh.. jaemin-aa apa kau tidak pergi ngampus hri ini? " tanya Jeno yang baru keluar dari kamar mandi dengan sebuah handuk putih yang melingkar di pinggang nya.
"jangan keluar dengan handuk yang masih melingkar di pinggang mu Lee Jeno, akan bahaya jika hal itu lepas " bisik haechan pada Jeno
"jangan bicara sembarangan, ini tak akan lepas jika tidak ada yang menarik nya" ketus Jeno mendengus kesal
jaemin masih sibuk membujuk chenle untuk memasukkan sesendok makanann pada mulut nya namun chenle tetap kekeuh menutup mulut nya rapat-rapat.
"renjun-shii lihat Jeno, betapaa besar nya otot-otot lengan Jeno dan uuuhh lihat lihat ini adalah hal yang paling penting yang harus kau lihat dengan mata mu sendiri" ucap haechan
haechan mendekati Jeno.
"ekhem lihat betapaa banyak nya kotak yang terlihat di perut saudara kita ini, sebentar satu.. dua.. tiga.. Ohk!! ada enam kotaakk waaahhh kau pasti orang yang kuat dan kekar jenoo-shii " puji haechan yang di anggap sindiran oleh renjun
TAKKH!!
renjun meletakan pisau di atas meja makan tanpa ekspresi.
seketika haechan menelan ludah nya menatap renjun dengan wajah ketakutan.
"r-renjun-aa.. "
renjun mengambil langkah mendekati haechan lalu menatap nya dengan tatapan tajam.
"r-renjun-aa aku cuma bercandaa, l-lihatt aigooo tubuh mu mulai tinggi dan berotot waahh tidak ku sangka kau mulai tinggi dan gagah tidak seperti dulu kecil dan mungieell hahaha benarkan jaem " ucap haechan berusaha membuat renjun tidak mengira bahwa diri nya sedang menyindir renjun.
jaemin hanya menatap haechan jengkel lalu kembali membujuk chenle.
"hahaha ya itu sebuah jawaban dari jaemin hahaha aku harus pergi ke kampus dan membawa banyak ilmu untuk keluarga ku " haechan baru mengambil selangkah untuk pergi namun di tahan oleh renjun.
"jadi maksud mu selama ini aku kecil dan mungil!? " ketus renjun
haechan pun terbata-bata entah bagaimana ia membalas ucapan renjun dan ia menyesalinya karna menyindir orang yang salah.
"m-m-maksud ku.. a-akuu aa tidak tidak k-kauu.. "
"renjun hyung benar, dulu haechan hyung selalu bilang pada ku saat dirinya sedang kesal pada hyung. dasar renjun galak, lihat diri nya betapa kecil nya tubuh nya tapi masih mau marah-marah ga jelas, semoga tubuh nya tidak akan tinggi hingga ia tua nanti! " ucap jisung yang sedari tadi berdiri dibelakang mereka.
mereka menoleh ke arah jisung dan dengan santai nya jisung melangkah menghampiri renjun dan haechan.
"bukan hanya ituu"
haechan melotot ke arah jisung.
"aku tak akan memaafkan Lee renjun berbadan mungil itu! seeelaaamaaanyaaaa. haechan hyung selalu mengatakan hal itu pada ku dan aku mendengarkan nya sendiri dengan kedua telinga ku, dia selalu membicarakan nya dibelakang mu dan aku salah satu orang yang mendengarkan semua kekesalan dirinya" jelas jisung menunjuk haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DREAM FAMILY
Teen Fictiontujuh bersaudara yang hidup bersama tanpa adanya kedua orang tua meskipun begitu mereka selalu saling memberi kasih sayang terutama kepada sibungsu