Happy reading 🤗
"lu belum berangkat" tanya Mikaela pada Maya yang masih asik menonton Drakor.
"Bentar lagi, tunggu Noah berangkat ke kekantor." Balas Maya, tanpa mengalihkan pandangannya dari objek yang dia tonton.
"Iya sih, kalau lu ketemu Noah bisa berabe" ungkap Mikaela membenarkan tindakan Maya.
"Hummmm. Pesanan kita udah datang belum?"
"Belum, lu mandi aja dulu, biar nanti langsung berangkat, masa ketemu calon mertua bau badan" kekeh Mikaela.
"Heh! Gua gak mandi sebulan juga tetap wangi. Mana ada bidadari bau badan." Seru Maya, seraya menghempaskan rambutnya.
"Baru tau ada bidadari jatuh cinta bertepuk sebelah tangan" sindir Mikaela.
"Gua mandi!" Seru Maya, menghiraukan ledekan sahabatnya itu.
"Gua udah cantik Belum" Maya kembali bertanya.
"Gile lu, lama-lama budek gua dengerin pertanyaan yang itu-itu aja" kesal Mikaela, sembari mengosok-gosok telinganya.
"Bodo! Yang penting bukan gua yang budek" balas Maya enteng.
"Rambut gua udah badai belum" Maya kembali menanyakan penampilannya.
"Udah sana pergi aja."
"Gua serius, outfit gua cocok gak" Maya bertanya lagi.
"Lu pakai apapun pasti cantik, karena pada dasarnya lu gak ditakdirkan jadi perempuan jelek" ungkap Mikaela serius, kalau tidak seperti itu Maya pasti berlakon dengan berbagai dramanya.
"Lu benar! Gak seharusnya gua insecure dengan perempuan itu, jelas-jelas gua gak ditakdirkan jadi wanita jelek" jawab Maya dengan ekspresi super pede.
Mikaela hanya memutar bola matanya malas, dia tidak heran lagi dengan tingkah sahabatnya itu, sebentar cekikikan, lalu sebentar lagi datang dengan deraian airmata.
"Bye! Gua pergi" seru Maya.
"Hummm" respon Mikaela.
Maya mengendarai mobil Mikaela, dan siap tancap gas menuju kediaman calon mertua.
"MAMIH!" Teriak Maya, mobilnya belum parkir dengan sempurna, tapi karena melihat Bintang yang duduk diteras, membuatnya buru-buru meninggalkan mobil.
Bintang menyambut Maya dengan mata yang berbinar, dia merentangkan tangan untuk memeluk perempuan yang sudah dianggap sebagai putrinya itu. "Sayang, kok gak telepon mamih sih, kalau mau kesini." Ujar Bintang pada Maya yang masih dalam pelukannya.
"Surprise mi" jawab Maya.
"Tapi, Noah udah berangkat" tutur Bintang, dia tau kedatangan Maya pasti untuk putranya itu.
"Gak apa-apa mih, aku kesini mau ketemu mami"
"Kangen mami ya? Tapi kita kedalam dulu mami mau bikin jus buat kamu."
"Siap mi" respon Maya, seraya membuat sikap menghormat bendera, yang dibalas kekehan oleh Bintang. "Kamu lucu banget sih" ucap Bintang.
"Lucu-lucu begini, anak mami gak pernah suka" Maya membalas dengan mengerucutkan bibirnya.
Mereka sudah sampai didapur, dan Bintang sudah sibuk dengan juicer-nya.
"Menurut mami, Noah tuh cuma jual mahal, dia suka kok sama kamu" ucap Bintang menghibur Maya yang sedang cemberut.
"Tapi, dia bilang gak suka aku, trus kak Noah juga posting foto wanita lain" jawab Maya.
"Dulu juga hampir tiap hari posting foto kamu" lanjut Bintang memberikan kalimat positif.
"Iya, dulu waktu masih bocah, itu juga udah dihapus" gumam Maya.
"Mih, aku mau magang dikantor kak Noah" lanjut Maya, dia tidak boleh melupakan niat awalnya kesini.
"Bagus itu, mulai kapan magangnya?" Tanya Bintang.
"Itu dia mih!, kak Noah gak kasih izin magang disana" seru Maya.
"Kok gitu"
"Iya mi! Aku juga gak tau, padahal ayah sama kak Desmon udah bantu ngomong, tetap gak dibolehin sama Kak Noah"
"Kamu tenang aja! Mami pastikan kamu tetap magang ditempat Noah" tegas Bintang.
"Terimakasih banyak mih" seru Maya. Dia kembali memeluk Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOAH LOVER
RomanceMaya tidak punya tujuan hidup selain ingin selalu bersama Noah. Berbagai hal tak masuk akal dia lakukan agar tetap dilihat oleh Noah Malik. Terlalu banyak menghabiskan waktu bersama membuat Maya ketergantungan pada Noah Malik. Namun bagaimana kalau...