Bab 14

126 5 0
                                    

Happy reading 🤗




2 hari tidak masuk kantor, bukannya sadar dan melupakan Noah, Maya justru menyusun strategi untuk mengacaukan hubungan Noah dan Glorya. Seorang Maya tidak akan menyerah begitu saja, Noah harus menjadi miliknya.


Pagi-pagi sekali, Maya sudah dikediaman Malik. Glorya bisa mendekati Noah, tapi Maya tidak akan membiarkan wanita itu dekat dengan mami Bintang ataupun papi Surya, mereka tidak boleh merestui hubungan Noah dan Glorya.



"Selamat pagi, papi" Maya menyalim Surya.

"Pagi nak, mau berangkat bareng Noah ya!" Tebak Surya.



"Enggak Pi, gak enak masa berangkat sama pacar orang, takut ada yang salah paham" kalimat itu sebagai pancingan untuk mengetahui sejauh mana hubungan Noah dan wanita itu.



Dan benar saja, ekspresi Surya menjelaskan, kalau Noah belum memberitahu kedua orangtuanya.




"Pacar.... siapa yang punya pacar?" Tanya Surya keheranan.



"Siapa lagi, kak Noah lah. Emang kakak gak cerita?" Maya kembali mengompori.


Objek yang dibicarakan  datang tepat waktu.


"Noah, kamu punya pacar?" Tanya Surya to the point.



Menatap sebentar Maya, Noah tanpa ragu mengangguk. "Iya Pi. Kalau ada waktu nanti aku kenalin" ucapnya.




"Gak usah dikenalin, papi gak setuju kamu sama perempuan itu" Maya yang menjawab.

"Pi, perempuannya jelek, gak jelas asal usulnya" lanjut Maya.

Surya serba salah, dia sangat menyayangi Maya, tapi jika menyangkut dengan siapa Noah akan menghabiskan hidup, itu diluar kendali Surya.



"Tidak apa-apa, setuju atau tidak setuju. Tidak ada  pengaruh . Aku akan melakukan apapun yang aku suka." Ujar Noah.



"Kalau hubungan gak direstui orangtua, kakak tidak akan pernah bahagia" tekan Maya.





"Eh, anak mami ada disini" Bintang datang dari dapur, lengkap dengan sarapan yang dia siapkan untuk Surya.


"Iya mi, baru nyampe"

"Mau berangkat sama kak Noah ya!" seru Bintang.

"Enggak mi. Mau numpang makan aja" kekeh Maya.




"Sekalian aja, berangkatnya sama kak Noah"



"Gak bisa mi, ada yang berangkat sama aku" Sahut Noah.


Bintang mengernyit bingung. "Mau berangkat sama siapa?"



"Kak Noah kan udah punya pacar. Mami belum tau ya!" Seakan menyampaikan kabar paling bahagia, Maya terlihat sangat antusias, dan menggebu-gebu.



Sedang Surya menatap prihatin pada putri dari sahabatnya itu.

"Aku berangkat ya!" Tanpa menghabiskan makanannya, Surya langsung berangkat. Dia tidak sanggup melihat Maya yang berusaha baik-baik saja.




Bintang mengelus tangan Maya. "Kamu salah paham kali, gak mungkin kak Noah punya pacar. Iya kan Noah" kali ini Bintang menatap sengit pada putranya.



"Nanti aku kenalin sama mami!"


"Kamu benaran punya pacar!" Seru Bintang. Setelah mendapat anggukan dari Noah, Bintang menoleh prihatin pada Maya.

"Kamu tenang aja, mami cuma mau kamu yang jadi menantu mami" ungkap Bintang.


"Iya mi! Lagian perempuan itu, gak cocok sama kak Noah. Gak tau apanya yang dilihat kak Noah" imbuh Maya.


"Mi, berangkat ya?" Noah menyalim sang mami.


Maya buru-buru menyalim Bintang, "aku juga berangkat mi" ucapnya, dia berubah pikiran, kalau masih memikirkan sakit hati yang kemarin, Maya bisa saja kehilangan  Noah.



"Semangat" teriak Bintang pada Maya yang berlari menyusul putranya.






Dengan cepat Maya memasuki mobil Noah, sebelum mendapat penolakan. Dia langsung menutup mata, berpura-pura tidur.

"Maya turun!" Perintah Noah.

Maya tidak menyahut, dia tetap menutup mata. Seolah tidak mendengar suara Noah.

Noah tidak kehabisan akal, dia keluar dari mobil, lalu berpindah kemobil yang lain. Saat melihat Maya mengejarnya, Noah buru-buru mengunci mobil, kemudian bergegas pergi, menghiraukan Maya yang berteriak memanggil namanya.

NOAH LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang