Happy reading 🤗
Tidak terasa 2 bulan sudah para intern bergabung bersama Adi daya Group. Tidak hanya menambah ilmu baru, mereka juga semakin banyak relasi. para karyawan sangat terbantu dengan ide-ide dari beberapa intern yang memang terkenal pintar dan kreatif. Belakangan mereka juga membantu menyukseskan salah satu proyek besar yang digarap Adi Daya Group.
Pak Heru memasuki ruang intern.
"Selamat pagi semua!" Sapa Heru.
"Pagi pak" para intern menjawab kompak.
"Untuk merayakan keberhasil proyek kemarin, pak Noah mengundang kalian semua untuk turut serta dalam liburan bersama karyawan-karyawan yang lain" ungkap Heru.
Semua anggota intern bersorak bahagia. Akhirnya mereka bisa healing setelah sekian lama berkutat dengan pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran.
"Liburan kemana pak?" Tanya Theo.
"Kita akan berkemah dipuncak" beritahu Heru.
"Permisi" Glorya yang biasa mengatur jadwal para intern memasuki ruangan.
"Pak Heru udah kasih tau ya!" Seru Ria.
"Sudah Bu, pak Noah suruh saya untuk kasih info untuk para intern" jawab Heru.
"Iya, saya yang suruh Noah untuk sekalian ajak para intern, kan kasihan mereka juga sudah bekerja keras" imbuh Ria. Dia sengaja menyebut Noah, tanpa embel-embel pak atau bapak agar gadis-gadis yang berharap lebih kepada Noah, tau betapa dekatnya dia dengan Noah.
Nara dan Shinta kompak menoleh ke arah Maya, mereka saling melempar kode untuk menyemangati sahabatnya itu.
Hari libur bersama Adi daya Group sudah tiba. Maya yang ingin berangkat bersama Noah berangkat pagi-pagi sekali kekediaman pria itu.
"Mi, Pi" Maya bergantian menyalim Bintang dan Surya.
"Nih! Papi nyariin kamu terus" ungkap Bintang.
"Iya, lagian papi kerja terus, jadi gak pernah ketemu." Kekeh Maya.
"Padahal, sekarang kita sekantor lho. Naik beberapa lantai lagi pasti ketemu papi. Memang dasar gak kangen aja sama papi" ungkap Surya.
"Kalau naik kelantai atas, nanti ketemu ayah juga" jawab Maya.
"Iya juga sih, ayahmu kan nyebelin" gumam Surya. "Papi banyak oleh-oleh lho, nanti minta sama mami" lanjut Surya.
Langkah kaki dari lantai atas mengalihkan atensi Mereka. Noah dan Glorya turun secara bersamaan.
"Kak Noah" lirih Maya, dia tidak menyangka Noah sudah membawa wanita itu kerumah, dan mungkin saja sudah diperkenalkan pada Bintang dan Surya.
"Eh! Ada Maya" ungkap Glorya dengan senyum manis.
Maya tidak menghiraukan wanita itu, dia malah melototi Noah dengan pandangan menuntut.
"Aku berangkat bareng Glorya, kalau kamu mau join gak apa-apa." Ujar Noah.
Maya buru-buru menyalim, Bintang dan Surya. "Mi, Pi. Maya pergi ya" ungkapnya langsung berlalu. Dia tidak mau tampak menyedihkan. Lebih baik dia berangkat dengan Bus yang sudah disediakan perusahaan, daripada satu mobil dengan Glorya.
"Maya buruan" teriak Shinta dari Bus.
Maya mempercepat larinya, koper mininya dia beberapa kali terjatuh.
Theo yang mengerti keadaan langsung keluar dari Bus, dia berlari kecil mengejar Maya. "Sini kopernya, biar aku bawa" Theodore langsung mengambil alih koper Maya. "Ayo!" Lanjutnya.
"Kenapa telat sih?" Bisik Nara, setelah sahabatnya itu mendapatkan tempat duduk. Dia yang menghentikan Bus, setelah menerima telepon Maya yang ternyata tidak jadi berangkat bersama Noah.
"Kak Noah jahat banget sih!" Ucap Maya, sambil terisak. Dia menunduk, suaranya bergetar, karena menahan isak tangis.
Shinta dan Nara dengan sigap menepuk pundak MAYA, mereka tidak tau masalah apa yang membuat Sahabatnya itu tidak jadi berangkat bersama Noah, yang pasti mereka tidak akan membiarkan Maya sakit sendirian "Udah ya nangisnya, kita mau liburan lho" bisik Shinta.
"Tapi, gua sakit hati banget" lirih Maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOAH LOVER
RomanceMaya tidak punya tujuan hidup selain ingin selalu bersama Noah. Berbagai hal tak masuk akal dia lakukan agar tetap dilihat oleh Noah Malik. Terlalu banyak menghabiskan waktu bersama membuat Maya ketergantungan pada Noah Malik. Namun bagaimana kalau...