Di-voting dong biar author semangat ✋
Maya mengaduk-aduk makanan. semua terasa hambar, suasana hati yang buruk selalu membuatnya kehilangan selera makan.
"Nak, jangan kayak gitu. Kita harus menghargai makanan, diluar sana banyak orang kesusahan untuk sekedar membeli beras, jadi ..."
"Tak" Maya menghempaskan sendok, dia sedang patah hati, dan bisa-bisanya sang ayah masih memberikan materi tentang bersyukur ditengah kesakitannya.
"MAYA" teriak Arimbi. Dia hendak memuntahkan kemarahan namun segera ditahan Gustav.
Bukannya meminta maaf, atau merasa bersalah Maya justru meninggalkan meja makan.
Arimbi mengepalkan tangan, kalau ada yang harus disalahkan dari etika putrinya itu, maka dialah yang patut disalahkan.
Arimbi merasa gagal mendidik Maya.
Gustav memijit kecil kepala, dia juga meninggalkan meja makan tanpa menghabiskan makanan.
Tengah malam saat Maya sudah tertidur, Gustav memasuki kamar sang putri.
Dia mencium tangan Maya, kemudian mengelus kepala putrinya itu.
Berbagai perasaan bercekokol dihati. Gustav tidak tau harus berbuat apa, bagaimana cara membuat Maya mengerti? Apa yang harus dilakukan supaya putri tunggalnya itu melupakan Noah.
Gustav kembali mencium kening Maya, kemudian berlalu meninggalkan kamar sang anak.
Pagi-pagi sekali Maya berangkat dengan wajah cemberut, selain untuk menghindari kedua orangtuanya, dia akan mampir ke rumah Noah.
Tuan rumah belum bangun, tapi Maya sudah bertamu.
Maya hanya memperhatikan para pekerja yang berlalu lalang melakukan aktivitas masing-masing. Merasa lapar, Maya memerintahkan salah satu PRT untuk membuat sereal. Sejak semalam lambungnya belum diisi apapun.
"Bu, serealnya taro dimeja makan aja ya, aku mau naik keatas" ujar Maya.
"Siap non Maya" balas Bu Sari bersemangat.
Maya berdiri didepan pintu kamar Noah, betapa besar keinginan untuk masuk ke kamar itu, namun ketakutan lebih mendominasi, dia takut dimarahi Noah.
"Eh, ada Maya. Mau bangunin kak Noah ya" tegur Bintang yang baru saja keluar dari kamar sebelah.
"Iya mi, tapi kayaknya gak jadi" ujar Maya membalas. Noah sudah pernah memperingati untuk tidak masuk ke kamarnya.
"Kenapa? Udah bangunin aja, kamu aja udah rapi begini, dan anak itu belum bangun." Celoteh Bintang.
"Takut kak Noah marah mi"
"Kalau kak Noah Marah, bilangan disuruh mami"
"Udah ya, mami tinggal dulu" lanjut Bintang.
Maya memasuki kamar Noah. Pria itu masih masih lelap dalam tidur, pelan-pelan Maya menaiki ranjang, kemudian berbaring disamping Noah.
Rasa takut dan khawatir menghilang entah kemana, kini Maya tersenyum sangat lebar.
Sudah lama mereka tidak sedekat ini, Noah benar-benar tidur disampingnya.
Memanfaatkan keadaan, dengan perlahan Maya memasukkan diri dalam dekapan Noah, dia menutup mata, lalu bersandar dibahu Pria itu.Maya berharap kejadian yang difilm-film terjadi, dimana tokoh wanita dan pria tertangkap basah saat tidur berduaan, lalu dinikahkan secara paksa. Bisakah keajaiban itu terjadi.
Maya merasakan pergerakan dari Noah, tak ingin kena semprot. Maya langsung pura-pura tidur.
Tidak seperti prediksi, Noah tidak marah atau berusaha membangunkannya, pria itu malah memasuki kamar mandi.
Mendengar langkah Noah yang menjauh.
Maya membuka mata, dan bernafas lega, senyum malu-malu juga tersungging di bibir.
Tidak lama suara langkah dari kamar mandi terdengar, Maya buru-buru memejamkan mata, lalu kembali pura-pura tidur.
"Byurrrrrr" Noah mengguyur Maya dengan air satu ember penuh.
"KAK NOAH" jerit Maya, dia langsung bangkit dari ranjang, seluruh badan basah, yang dia pikirkan bagaimana dia berangkat kekantor dengan pakaian basah kuyup.
Maya terisak, namun tetap tidak membuat Noah iba hati.
"Keluar" perintah Noah.
Maya menekuk kedua lutut, kedua tangannya menutupi wajah yang sudah banjir air mata, dia tidak menyangka Noah akan tega menyiramnya.
"Kalau mau nangis diluar aja, aku gak ada waktu" ujar Noah dengan datar.
Maya menengadah, menatap manik Noah. Dia ingin marah namun memilih menahan diri.
"Kakak bajuku basah" lirih Maya, percis seperti anak kecil yang mengadu.
Namun Noah acuh-tak acuh, pria itu bahkan berdesis kesal.
"Kamu murahan banget. udah sering dibilangin jangan lancang memasuki kamar orang lain. Sekarang keluar" ujar Noah dengan tangan menunjuk pintu keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
NOAH LOVER
RomanceMaya tidak punya tujuan hidup selain ingin selalu bersama Noah. Berbagai hal tak masuk akal dia lakukan agar tetap dilihat oleh Noah Malik. Terlalu banyak menghabiskan waktu bersama membuat Maya ketergantungan pada Noah Malik. Namun bagaimana kalau...