Bab 6

147 6 0
                                    

SELAMAT MEMBACA 🤗





Seolah tidak mengingat Kalimat pedas yang dilontarkan Noah, Maya tetap pergi kerumah pria yang dipanggil kakak itu.

"Mami i'am coming" teriak Maya memenuhi ruangan super besar itu.

Bintang yang memasak didapur langsung mematikan kompornya, "Bi lanjutin ya!" Perintahnya, sebelum meninggalkan dapur.

"Sayang sini"  panggil Bintang pada Maya yang hendak naik ke lantai atas.

"Mi" ucap Maya, lalu menyalim Bintang.

"Mami senang banget kamu datang, soalnya papi lagi diluar kota, kakak mu juga dikamar aja, mami sendiri terus" ungkap Bintang.

"Mami kasihan banget sih! Tapi tenang aja, anak mami yang super cantik ini , sudah Disini menemani mami" seru Maya.

"Nemanin mami atau mau ketemu kak Noah" seloroh Bintang.

Maya cengengesan, rupanya niat terselubungnya terbaca mami Bintang. "Sekalian mi! Seperti kata pepatah sekali dayung dua pulau terlampaui" imbuhnya.

"Kakak mu belum turun dari pagi, gak tau ngapain aja dikamar, apa jangan-jangan masih tidur" ucap Bintang

"Inikan udah tengah hari, masa belum bangun" gumam Maya.

"Ya udah kamu bangunin kakak ya, mami mau kedapur" ucap Bintang berlalu.

Maya menyingkap selimut tebal yang menyelimuti tubuh Noah. Otaknya menyuruh berhenti, tapi seluruh badan berkhianat. Maya masuk kedalam selimut itu, lalu memeluk Noah.

Maya mendongak, mata tidak lepas dari wajah rupawan Noah. Tanpa komando tangannya mengelus wajah yang begitu dia kagumi itu.


Noah menggeliat, tangannya keram seperti tertindi sesuatu, dan benar saja saat mata terbuka, Maya tidur dalam dekapannya. Dan kepala wanita itu bersandar di lengan.

Noah mengelus kepala Maya, lalu mencium kening perempuan itu.

Maya yang memang pura-pura tertidur, langsung membuka matanya. "Kak Noah cicitnya."

Noah langsung bangun. "Lain kali jangan masuk tanpa izin, itu tidak sopan" ujar Noah.

"Kenapa juga harus izin, dari dulu aku selalu masuk se mau ku. Kenapa sekarang berubah" kalimat yang selama ini ditahan, kini meluncur begitu saja. Maya ingin tau alasan dibalik perubahan Noah.

Noah mengepalkan tangan, terlalu banyak fakta yang harus dia simpan sendiri, dan Maya tidak perlu tau apapun.

"Kak Noah sebenci itu sama Maya, bahkan saat ayah sudah meminta untuk mengizinkanku magang dikantor, kakak tetap menolak" lanjut Maya dengan wajah yang memerah.

"Kalau aku bilang, om Gustav memang datang, tapi dia yang menyuruh untuk tidak menerima proposal magang mu . Apa kamu percaya?" Ungkap Noah dengan suara bergetar.

Maya menganga. kenapa Noah harus berubah begitu banyak. "Apa maksud kakak, ayah berbohong" imbuhnya.

"Sudahlah! Lupakan" Noah keluar kamar, meninggalkan Maya yang masih speechless.

Maya dan Noah sudah terbiasa bersama, mereka terlalu dekat Sampai tidak mempersiapkan diri dengan namanya perpisahan. Ada banyak misteri dibalik kenapa Noah harus menjauh dari Maya Pitara.


Maya buru-buru turun dari lantai atas, dia harus pulang dan bertanya pada sang ayah.

"Maya mau kemana nak?" Tanya Bintang.

Maya berlari kecil ke arah Bintang. "Mami, aku pulang dulu. Bye" tidak membiarkan percakapan mereka terlalu panjang, Maya pergi setelah menyalim Bintang.

Maya menyelonong begitu saja. "Bu, ayah mana?" Ujarnya.

"Ya Allah! nak. Mbok ya salam dulu. Ibu kaget lho" respon Arimbi.

"Iya! Maaf Bu. Ayah mana?" Maya kembali menanyakan keberadaan sang ayah.

"Ayah diruang kerja" beritahu Arimbi.

Maya langsung bergegas keruang kerja sang ayah.

Maya mengetuk pintu. Menunggu sebentar, tapi karena tidak mendengar Sahutan dari dalam, Maya langsung masuk begitu saja.

"Ayah aku mau ngomong!"seru Maya.

"Kenapa lagi?" Jawab Gustav.

"Ayah benaran ngomong sama Kak Noah, mengenai izin magang itu" ungkap Maya.

"Kamu ngobrol sama Noah" tanya Gustav, mengajukan pertanyaan lain.

"Ayah....... benaran gak ngomong sama kak Noah" lirih Maya,

"Kamu menuduh ayah bohong" Gustav terlihat sangat kecewa.

Maya tidak enak hati, karena terkesan  menyudutkan sang ayah. "Maaf udah negatif thinking sama ayah. Mana mungkin ayah bohong." Gumam Maya yang masih bisa terdengar Gustav.

NOAH LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang