Selamat hari Senin, 10 Rajab 1445🥰
Semoga di hari yang mulia ini, kita tidak kehilangan kesempatan untuk cari pahala lebih banyak 🤲
Selamat membaca dan ....
Erwin baru saja kembali ke ruang depan ketika anak-anak lain bersiap untuk pulang. Dia mengambil tas dan kunci motornya, serta memakai jaket hitam kesayangannya.
Anak-anak berhamburan keluar markas, kecuali Erwin dan Andhika.
"Jangan lupa ntar chat alamat rumah sakitnya, sama foto bunganya," kata Andhika mengingatkan.
"Ya," balas Erwin.
"Win, di depan ada apaan tuh?" Andhika menunjuk teman-temannya yang mematung di depan pintu. Biasanya mereka selalu rame, tapi kali ini sepi sekali.
Erwin melihat ke arah yang teman-temannya lihat. Seorang gadis cantik yang tak asing baginya, membuatnya terpesona. Butuh beberapa detik dia mengenali kalau itu adalah Thalita.
"Weh! Tuh cewek siapa? Cakep banget." Andhika terpesona.
"Ngapain dia ke sini?" gumam Erwin.
Andhika mengernyit dan bertanya, "Lo kenal?"
Erwin tak menjawab, dia masih fokus memandang Thalita yang mulai menyapa teman-temannya.
"Apa dia istri lo?" tebak Andhika. Erwin mengangguk pelan, langsung membuat Andhika heboh. "Beruntung banget lo, Win! Dapat bini secakep dan semanis itu, berasa kayak kejatuhan durian runtuh!"
"Emang durian, kan dia tajam," balas Erwin.
Entah kenapa Erwin kesal melihat Thalita menebar senyum manisnya pada anggota Devil's King. Dia tahu betul bagaimana teman-temannya ketika lihat gadis cantik.
Beberapa kali mereka jalan, atau saat sedang balapan. Ketika ada gadis cantik lewat, mata mereka seperti mau keluar. Yang membuat Erwin kesal adalah Doni si mata jelalatan. Karena apa? Karena Doni selalu bikin malu di depan banyak orang kalau lihat cewek cantik dikit.
Erwin terus mengawasi, seraya mendengarkan apa saja percakapan mereka. Erwin tak bisa diam saja ketika Doni mulai beraksi. Dia langsung menghampiri mereka.
"Saya ketuanya!" Doni berkata dengan antusias ketika Erwin datang dan langsung memukulnya.
Kedatangannya telah menyita perhatian, termasuk Thalita yang langsung tersenyum lebar.
"Hi, Sayang," sapa Thalita.
Erwin kaget, ini pertama kali Thalita memanggilnya seperti itu. Dia juga panik karena ini di depan teman-temannya.
"Lagi-lagi fansnya Erwin," gerutu Robby.
Mereka tidak kaget lagi jika ada perempuan memanggil Erwin dengan sebutan 'Sayang'. Ada yang lebih parah dari itu, gadis lain pernah memanggil Erwin dengan sebutan 'Suami'. Namun, Erwin selalu abai, dia selalu membalas gadis-gadis genit itu dengan tatapan dingin lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI RAHASIA ERWIN
Teen Fiction[UPDATE SESUAI TARGET!] . "Kakak gue yang bikin lo bunting, kenapa gue yang harus nikahin?" - Erwin. ***** Hidup seorang ketua genk motor yang diidolakan banyak gadis, tak semulus kelihatannya. Sifat dingin dan cuek Erwin bukan tanpa alasan, ada ban...