Pukul sembilan pagi, Thalita sengaja pergi keluar sendiri selagi Erwin sekolah. Dia berniat untuk memberi hadiah untuk suami tercinta.
"Mbak, cowok sukanya dikasih hadiah apa, ya?" Thalita bertanya pada pengunjung Mall ketika sama-sama menaiki eskalator.
"Tergantung selera sih," jawab perempuan asing itu yang sedang bermain dengan ponselnya. Dia mengalihkan pandangannya pada Thalita seraya berkata, "Kalau pacar saya lebih suka baju topi gitu."
Thalita mengangguk paham, dia segera berterima kasih dan segera menuju ke toko baju terdekat.
Ketika sedang bingung memilih, dia mendengar perdebatan sepasang kekasih yang suaranya cukup menarik perhatian.
"Aku gak suka baju itu!" Si gadis berteriak dengan penuh amarah. "Kemarin aku lihat ada yang selingkuh pakai baju itu, aku gak mau kamu selingkuh!"
"Cuma baju, Sayang." Si cowok panik. "Lagipula yang selingkuh bukan aku, dan bukan karena baju ini dia selingkuh."
"Jelas karena baju ini!" tegas si gadis, "baju ini tuh bagus, cewek lain pasti banyak yang suka kalau kamu pakai baju ini!"
Thalita menghela napas berat. Padahal dia baru saja mau mengambil kaos hitam yang serupa dengan yang jadi bahan perdebatan. Akhirnya, dia mengurungkan niatnya.
Dia beralih ke toko topi, dia melihat-lihat berbagai macam topi cowok yang keren.
"Yang ini bagus," kata Thalita sembari mengambil topi hitam polos yang bentuknya cukup elegan. Dia tersenyum lebar membayangkan Erwin memakainya.
"Permisi, Kak." Suara perempuan mengalihkan perhatian Thalita. Dia berkata pada Thalita, "Maaf, boleh saya mengambil topi itu? Saya ngidam dari minggu lalu ingin belikan suami saya topi itu, sayangnya tinggal satu."
Thalita memandang perut besar wanita itu. Ingin sekali dia mengatakan hal yang sama, tapi dia tak tega. Padahal dia juga sedang hamil meski belum kelihatan.
"Ya sudah, ini buat kakak," balas Thalita seraya memberikan topi itu.
Wanita itu tersenyum kegirangan, lalu pergi membawa topi itu tanpa berterima kasih. Hampir saja Thalita mengutuknya, untung dia ingat kalau mengutuk orang itu dosa.
'Bruk!'
Suara itu mengagetkan Thalita dan orang-orang di sekitarnya. Thalita melihat wanita tadi jatuh tersenyum ketika akan keluar, membuat semua orang panik, sekaligus terkejut. Bagaimana tidak, banyak snack yang jatuh dari dalam perutnya. Di saat bersamaan, satpam datang dan menangkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI RAHASIA ERWIN
Fiksi Remaja[UPDATE SESUAI TARGET!] . "Kakak gue yang bikin lo bunting, kenapa gue yang harus nikahin?" - Erwin. ***** Hidup seorang ketua genk motor yang diidolakan banyak gadis, tak semulus kelihatannya. Sifat dingin dan cuek Erwin bukan tanpa alasan, ada ban...