Part 46

911 172 30
                                    


***

Aku tidak ingin membuang waktu dan emosiku untuk sebuah kesia-siaan

***

Jennie menatap gadis bersurai hitam di hadapannya dengan sebelah alis terangkat. Menatapnya seolah gadis itu adalah seekor makhluk luar angkasa yang tiba-tiba muncul dalam ruangannya. Terlebih saat melihat beberapa kantung kresek berisikan makan siang untuk mereka.

Ada banyak kejanggalan dari kedatangan sulung Park itu saat ini.

Pertama, sejak kapan, Park Jisoo seorang dokter muda ternama yang super sibuk itu, memiliki waktu luang untuk makan siang di luar cafetaria rumah sakit?

Bukan tanpa alasan selama ini Jennie dan Chaeyoung memilih mendatangi cafetaria rumah sakit untuk sekedar makan siang bersama dan bukan sebaliknya.

Selain karena ramyeon di sana memang sangat enak, mereka tahu si sulung sedikit sulit untuk meninggalkan rumah sakit karena harus berjaga-jaga bila ada panggilan mendadak.

Jennie akui, dirinya memang tidak kalah sibuk dibanding unnie nya itu. Namun dengan posisi yang ia pegang saat ini, Jennie tentu lebih bebas untuk melakukan banyak hal. Tidak seperti Jisoo yang harus menjadikan nyawa pasien sebagai pertimbangannya.

Tapi... bagaimana bisa Jisoo ada di sini dan mengajaknya makan siang bersama?

Kejanggalan kedua adalah.... jenis makanan yang Jisoo bawa.

Jennie atau bahkan mungkin semua orang tahu bahwa Jisoo menyukai ayam goreng.

Namun sejak menjadi dokter, Jisoo mulai membatasi makanan cepat saji yang mereka konsumsi dan perlahan-lahan mulai menghentikannya.

Lantas kenapa sekarang Jennie justru melihatnya melahap sekotak ayam yang dilengkapi dengan beberapa kaleng minuman bersoda di sampingnya?

"Unnie..."

Jennie merasa, mungkin sekarang saat yang tepat untuk memulai percakapan, terlebih setelah Jisoo menghabiskan tiga potong drumstick seorang diri.

"Apa kau masih marah padaku?"

Terlepas dari semua rasa penasarannya mengenai kedatangan Jisoo, Jennie ingin mendengar jawaban Jisoo mengenai hal ini.

Pasalnya, ia memang sudah tidak pernah berbicara dengan dua saudarinya sejak pertengkarannya dengan Lisa.

"Apa menurutmu unnie akan datang kemari dan mengajakmu makan siang bersama bila unnie masih marah padamu?"

"Kenapa tidak? Unnie bisa saja kemari untuk kembali mengomeli kesalahanku."

"Eoh? Jadi kau rupanya sadar telah melakukan kesalahan Jendeukie? Tapi kenapa kau belum meminta maaf?"

Jennie berdecak sebal, menyesal telah bertanya.

Jennie tidak tahu saja bahwa Jisoo telah melakukan kesalahan yang sama dengannya dan juga belum meminta maaf pada adik bungsu mereka itu.

"Terserah," jawab Jennie yang menyandarkan tubuhnya sambil melipat tangan di depan dada. "Kalau begitu kenapa unnie kemari?"

"Unnie tidak boleh datang untuk mengunjungi adik unnie yang paling sibuk ini?"

"Ne, tidak boleh," enteng Jennie. "Terlebih bila unnie memiliki agenda tersendiri."

Jisoo tertawa kecil mendengarnya sambil membersihkan tangannya dengan tissue basah.

Ephemeral [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang