Beda Ayah

30 6 0
                                    

ketika Allah menghadirkan skenario hatimu patah, hatimu sakit, ingat!! Allah mematahkan hatimu bukan untuk menghancurkan mu, tapi Allah menghancurkan hatimu agar kamu bisa lebih kuat sehingga Allah hadirkan orang lain yang bisa membahagiakan hatimu di kemudian hari.
-
-
-
-
Happy reading

___________________________


Waktu berlalu begitu sangat cepat, tak menyangka dirinya telah duduk dibangku sekolah menengah pertama. Saat itu didekat warung ibu, ada proyek pembangunan dan banyak pekerja dari luar kota yang dipekerjakan. Mereka juga diberi tempat tinggal hingga proyek tersebut selesai.

Karena warung ibu yang berada dekat proyek tersebut, jadi tak jarang pekerja proyek akan datang untuk sekedar mengisi perut diwarung ibu ataupun juga bercengkerama.

Hingga pada malam hari, mandor dari proyek itu memanggil ibu ke tempat tinggal mereka. Ibu mengajak Alysha untuk menemani nya. Ternyata, mandor proyek itu meminta tolong ibu untuk membelikan bakso diluar. Padahal kan mereka bisa beli sendiri ya, namun tak dihiraukan nya.

Oh iya, ibu berjualan hingga malam hari. Ibu mau saja, karena ibu sudah bercerai dengan bapak jadi tak ada lagi orang yang bisa mengekang dirinya. Dan juga, pengawas proyek itu sepertinya juga umurnya lebih sedikit tua dari ibu.

Bapak mandor itu memberi lebih uang nya karena juga meminta ibu untuk membeli untuk dirinya sendiri dan juga anak-anak nya. Ibu tidak menolak kerena tidak baik juga menolak rezeki.

Namun, tanpa sepengetahuan Alysha, ternyata ibu dan bapak mandor itu memiliki sebuah hubungan.

Ya beginilah ibu dan bapak Alysha bisa bercerai, ibu yang sangat ramah dengan laki-laki tanpa menjaga batasan membuat bapak yang berada jauh diluar pulau menaruh rasa curiga dan tidak saling percaya satu sama lain.

Huh, sangat berbeda dengan anak-anak nya yang sangat anti dengan lelaki, termasuk juga saudara laki-laki nya sendiri, ia sangat jarang mengobrol dengan saudaranya.

Hingga suatu kejadian yang membuat Alysha  benci dengan ibu, ralat hanya kecewa yang sangat teramat dalam. Saat mengetahui kenyataan bahwa, Ibu sedang mengandung.

Sejak saat itu Alysha menganggap jijik terhadap ibu, namun karena ibu masih harus berjualan demi Alysha dan juga kedua adiknya, ia juga akan tetap membantu, bukan karena kasihan karena ibu sedang hamil, namun memang sudah menjadi kebiasaan nya membantu ibu di warung.

Orang-orang menatap jijik ke arah ibu, dan menganggap ibu nya adalah wanita murahan dan wanita pendosa. Tentu Alysha sakit hati, namun memang itu kenyataan nya. Pada saat itu pun Alysha tak mengetahui siapa ayah dari bayi yang sedang di kandung ibu ku.

Hingga usia kandungan ibu menginjak enam bulan, ibu pergi ke luar pulau untuk menemui ayah dari bayi tersebut menggunakan pesawat, padahal saat itu bapak juga sedang berada di pulau yang sama yang akan ibu kunjungi. Namun, ibu tak bertemu bapak, melainkan pria yang menikahi sirih ibu ku.

Ya, ternyata mereka sudah menikah sirih. Alysha tau saat tak sengaja melihat foto mereka berdua yang sedang mengenakan sebuah cincin pernikahan. Ayah dari bayi itu, bapak mandor dari proyek beberapa bulan lalu yang ia temui.

-------


Saat ia sedang berjalan untuk pulang kerumah, dirinya menyapa seorang kakek yang sepertinya baru saja selesai sholat dari masjid.

Awalnya dirinya tersenyum dengan ramah, seperti apa yang diajarkan oleh ibunya. Harus selalu menghormati orang yang lebih tua.

Dirinya menyamakan langkah nya dengan kakek tersebut dan tidak boleh mendahului nya, itu adalah caranya bersikap sopan dengan orang tua.

"Itu yang baru lahir itu adik mu?" tanya kakek itu tiba-tiba.

Alysha tersenyum dan mengangguk. "Iya, mbah," jawabnya.

"Beda ayah kah sama kamu? Ayah nya kemana itu?" pertanyaan nya membuat Alysha merubah raut wajahnya.

"Em, iya mbah beda."

"Kemarin itu habis pergi dari mana ibumu lama banget, apa nemuin ayah nya bocah itu?" Tanya nya sangat kepo dengan urusan pribadi Alysha.

"Engga, ke rumah kakak, mbah." bohong Alysha, dirinya ingin cepat pulang untuk menghindari pertanyaan yang akan semakin menjadi.

"Dasar malu-maluin orang kampung aja, dia tinggal disini udah buat malu kita, bilang sama bapak mu untuk ceraikan dia secara sah."

"Sudah pisah mbah," Alysha masih menjawab dengan sabar.

"Nah, biar ga malu maluin warga sini, aku aja malu lihatnya!"

"Mboten sah dideleng mbah!" Alysha pun langsung pergi meninggalkan kakek tua bangka itu. Dirinya terus saja mengumpat dalam hatinya.

"Dasar ga punya sopan santun! Sama seperti ibu nya!" teriak kakek tua bangka itu.

"Kita hidup juga bukan buat lo anjing! Lo malu yaudah malu aja, ngapain harus bilang gitu sama anaknya, bodoh! Awas aja, besok gue ga akan hormatin lo lagi, udah ga respect lagi gue sama lo! Lo pengen dihormati, hormati orang lain juga lah tolol, udah baik gue nyapa lo tadi, tau gitu langsung pergi aja!" gumam nya.

Alysha langsung memukul pelan bibirnya. "astagfirullah!"

Bagimana caranya agar Alysha tidak peduli dengan ucapan semua orang? gimana caranya buat jahat sama orang yang udah jahat dengannya? Rasulullah aja ga pernah jahat sama orang yang udah jahatin dia. Ya kali Alysha yang umatnya saja ingin jahat, ya malu dong!

Ya Allah, berikanlah selalu Alysha kesabaran dalam menjalani apa yang harus Alysha jalani, berikanlah Alysha kekuatan ya Allah.

Cibiran demi cibiran dari tetangga pun setiap hari tidak henti-henti nya Alysha dengar. Walaupun Alysha juga ikut menganggung rasa malu terhadap ibunya, namun dirinya akan tetap kuat. Dan harus bersabar!

Dirinya hanya bisa memendam semua itu didalan hatinya. Banyak orang yang selalu bertanya mengenai bayi yang baru saja lahir itu, tak lain adalah adiknya.

Pernah pada saat itu, ibu nya mengadakan sebuah selamatan atas lahirnya adik ketiga Alysha. Sudah satu jam ibu mengundang para tetangga untuk datang, namun hanya ada sekitar lima orang saja yang mau datang. Alysha memandang ibu dengan kasian, dan ingin menangis.

Setidaknya jika mereka tidak suka dengan ibu, mereka anggap saja itu rezeki. Bukanya mereka adalah orang-orang yang agamis? Namun mengapa tidak bisa menghargai orang lain dan menganggap rezeki yang datang kepada kalian.

Alysha tau pikiran mereka, sangat tau. Mereka berpikir mengapa harus datang diacara selamatan bayi yang meraka pikir itu adalah bayi haram? Mengapa bayi itu harus di beri ucapan selamat juga?

Sungguh Alysha benar-benar sakit hati. Alysha menyumpah serapahi mereka agar tidak bisa merasakan nikmatnya hidup yang Allah beri, Alysha bersumpah!

Jika Alysha sudah seperti itu, artinya sakit hatinya bukan main-main lagi. Dia memang baik, namun jika kebaikan nya di sia-sia kan seperti ini ia juga bisa jahat, dan susah untuk memaafkan.

------------


*mboten sah dideleng= tidak usah di dengar.

Jangan lupa vote dan komen yaa. Vote dan komen kalian sangat berharga buat aku. Terima kasih!

See you next chapter.

Nahkoda Membawaku Melewati BadaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang