Dan diantara tanda tanda kekuasaan nya adalah diciptakan nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri dan dijadikannya kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda tanda kebesaran nya bagi orang orang yang berfikir.
Ar. Rum 21
-
-
-
-Seorang gadis yang tengah mendengar lantunan surat al-mulk dan juga ar-rahman yang dibacakan oleh calon suaminya, jujur suara Husain sangatlah bagus serta lembut. Hingga tak terasa Alysha meneteskan air matanya.
Alysha menunggu di aula masjid sambil mendengar suara Husain yang berada di serambi masjid. Masjid ini menjadi saksi kisah mereka, dari cinta dalam diam hingga cinta yang berakhir halal.
"Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Alysha Maura Azzalea alal mahri 'asyarotun jiromatun minad dzahabi hallan,"
"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahri 'asyarotun jiromatun minad dzahabi haalan."
Jantung Alysha seperti banyak kupu-kupu yang sedang berterbangan. Ia tertegun mendengar suara Husain yang terdengar sangat lantang. Dirinya, Alysha Maura Azzalea, sudah menjadi seorang istri Muhammad Husain Muzakki.
"Alysha,"
Panggil Dara membuat lamunan Alysha buyar. Ia menatap Dara dengan air mata yang sudah menetes.
Dara berjalan menghampiri sahabatnya itu dan dipeluknya erat. Ia tak menyangka dengan kenyataan yang ditimpa oleh sahabatnya ini.
"Jangan nangis lah Al, liat tuh bedak lo jadi luntur kan," Dara terkekeh namun juga terisak.
"Dara, aku beneran udah nikah? Aku udah jadi istri?"
Dara hanya membalas dengan anggukan, ia melepas pelukannya dan menatap intens mata Alysha, tangannya bergerak untuk menghapus sisa air mata Alysha.
"Lo ga boleh sedih pokonya, udah cantik-cantik gini malah mewek lo!"
Alysha menepuk pelan lengan Dara." Kamu ga tau di posisi aku sih, kamu besok juga gini tauk!" Alysha menghentikan isak tangisnya. Dara memoles sedikit bedak diwajah Alysha yang sedikit luntur.
"Selamat ya Al, karena lo udah jadi seorang istri, jadi istri yang baik, jangan membantah ucapan suami lo, ngerti?"
"Iya Ra, insya Allah doain aku ya?"
"Pasti."
Wanita yang berdiri diambang pintu melihat interaksi mereka berdua tersenyum penuh haru. Ia berjalan menghampiri mereka berdua.
Ia tidak menyangka jika anak nya akan seperti dirinya yang akan menikah diusia yang masih terbilang sangat muda.
"Mba Alysha keluar yuk, semua udah pada nunggu loh," Ucap Hanifah mengusap lembut kepala anaknya.
Hanifah dan Dara berdiri di samping kanan kiri Alysha dengan memegang tangannya. Alysha berjalan dengan hati-hati tanpa melihat sekitar dan hanya menundukkan kepalanya. Hanifah dan Dara merasa genggaman tangan Alysha sangat kuat terlebih tangan gadis itu yang dingin.
Setelah sampai, Alysha duduk di samping Husain dengan perasaan campur aduk.
"Mba, boleh minta tolong ulurkan tangan kamu," Ucap Abdul.
Alysha mengulurkan tangan nya dengan gemetar, dia sangat gugup.
"Husain, silahkan pasangkan cincin itu di jari manis Alysha ya," Ujar Abdul.
Husain mengambil satu cincin yang berada di depannya. Ia memasukkan pada jari manis Alysha dengan gugup. Dengan cepat ia kembali menarik tangan nya, Ia tak pernah memegang tangan perempuan, kecuali ibu dan neneknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nahkoda Membawaku Melewati Badai
Teen Fiction[BELUM REVISI!] Jadi, Harap maklum kalau ada bagian yang belum rapi ya...🤗 Seorang laki-laki yang misterius, tersimpan di dalamnya seribu lukanya yang tersembunyi di balik lapisan prestasinya yang gemilang. Meskipun dikelilingi oleh decak kagum ora...